TRAGEDI

85.4K 4.3K 364
                                    

Hari ini Ayana sebenarnya Sangat malas untuk pergi ke kantor, apalagi harus bertemu dengan kedua sahabatnya nanti. Ia takut kalau kedua sahabatnya yang gak punya akhlak itu akan mengejeknya. Entah mengapa kedua sahabatnya itu selalu mengejeknya dari dulu, apalagi kalau sudah bersangkutan dengan Arsen.

"Mas Arsen?" panggil Ayana saat mereka berdua sedang sarapan.

"Kenapa sayang," sahut Arsen.

"Aku gak mau ke kantor deh hari ini," ucap Ayana.

Arsen mengernyitkan dahinya,
"Loh, emangnya kenapa?" tanyanya.

"Aku lagi males ketemu sama temen-temen aku. Pasti nanti aku bakal diejekin lagi sama mereka," jawab Ayana.

Arsen tersenyum "Kamu gak boleh gitu sayang. Dengar ya, temen-temen kamu itukan cuma becanda dan gak bermaksud untuk membuat kamu kesal. Jadi jangan gara-gara ini, kamu jadi marah sama mereka," nasihat Arsen.

"Tapi aku masih kesal sama mereka," ucap Ayana sambil mengerucutkan bibirnya.

Arsen menggelengkan kepalanya lalu mendekat ke Ayana sambil menggenggam erat tangan Ayana.

"Sayang... dengerin aku ya, kamu harus bisa memaafkan teman-teman kamu. Jangan karena hal sepele kamu jadi marah dan kesal sama mereka. Kamu tau kan, aku tidak pernah mengajarkan kamu jadi orang yang pendendam, hm?" ucap Arsen lembut.

Ayana hanya diam mengamati setiap perkataan Arsen tadi. Memang benar apa yang dikatakan oleh Arsen kalau ia tidak pernah mengajarkan Ayana jadi orang yang pendendam. Malah Arsen selalu mengajarkannya berbuat baik terhadap semua orang.

"Sayang, kamu maukan maafin teman-teman kamu dan pergi ke kantor hari ini. Ayolah, mau ya?" bujuk Arsen.

Ayana tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Arsen juga ikut tersenyum, lalu memeluk Ayana.

"Gitu dong, ini baru namanya istriku," ucap Arsen disela pelukan mereka.

Arsen melepaskan pelukannya,
"Senyum dong sayang," ucap Arsen menyentuh bibir istrinya.

Ayana mengikuti kata Arsen dan tersenyum semanis mungkin. Karena merasa gemas, Arsen mencubit pipi Ayana pelan.

"Kiss me," ucap Arsen menunjuk pipinya.

Sesuai permintaan Arsen, Ayana mencium kedua pipi Arsen dan hal ini membuat Arsen langsung tersenyum bahagia. Setelah itu, mereka berdua segera bergegas berangkat ke kantor.

karena bujukan dari Arsen, akhirnya Ayana mau pergi ke kantor. Awalnya memang sangat sulit untuk membujuk Ayana, tapi Arsen selalu sabar dan berusaha untuk membujuk istrinya yang manja ini. Kali ini Ayana pergi ke kantor dengan mobilnya sendiri karena memang keinginannya.

"Selamat pagi Ayana," sapa Sintia dan Risa saat ia sampai di kantor.

"Pagi," balas Ayana singkat.

Sintia dan Risa melirik satu sama lain seakan bertanya, ada apa dengan Ayana. Mereka berdua pun duduk disebelah Ayana, sedangkan Ayana hanya cuek tidak mau melirik kedua sahabatnya sama sekali.

"Ayana, lo masih marah ya, sama kita?" tanya Risa.

"Enggak, aku gak marah kok," jawab Ayana.

"Trus kenapa lo cuek banget sama kita?" tanya Sintia.

"Gapapa," jawab Ayana singkat.

"Jangan gitu dong Ayana, maafin kita ya, karena udah buat lo kesal. Kita tuh sebenarnya gak bermaksud untuk buat lo kesal," ucap Risa.

"Iya, kita tuh cuma mau becanda aja sama lo. Please... Maafin kita ya?" ucap Sintia.

Ayana menatap kedua sahabatnya,
"Iya, gue maafin kalian kok, tapi lain kali jangan diulang lagi ya. Maafin gue juga karena udah marah sama kalian," ucapnya.

MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TERBIT) Kde žijí příběhy. Začni objevovat