Chapter - 32

365 40 6
                                    

Kesalahpahaman antara Arsha dengan kedua orang tuanya dan juga para sahabatnya telah berlalu selama dua minggu. Dan kini Arsha dapat merasakan kasih sayang dari keluarganya dan juga dari para sahabatnya yang telah lama ia rindukan. Setelah sekian lama, akhirnya Arsha dapat merasakan suasana kelas seperti sediakala, tanpa adanya tatapan ketidaksukaan dari para sahabatnya.

KRING... KRING..

Bel telah berbunyi dengan sangat nyaringnya, pertanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Dua menit setelah bel berbunyi, masuklah seorang wanita paruh baya. Yapp beliau adalah wali kelas Arsha yang baru, yakni Bu Ningsih. Pelajaran pun segera dimulai. Dan seperti biasa, Arsha tidak bisa fokus dengan pelajaran tersebut, ia merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh Bu Ningsih dan ia memilih untuk tidur dibanding mendengar penjelasan Bu Ningsih.

Drrtt.. Drrtt..

Ponsel Feli bergetar, pertanda ada sebuah pesan yang masuk.

Feli segera mengambil ponselnya dari laci meja dan segera mengecek siapa gerangan yang mengiriminya pesan di jam pelajaran seperti ini. Feli membelalakkan mata melihat isi pesan yang baru saja ia dapat. Dimana pesan tersebut bertuliskan :

Fel ini gue Arkan. Gue mau minta bantuan dari lo dan juga dari teman-teman lo. Nanti sore kita ketemu di rumah gue, nanti disana gue kasih tau sama lo semua apa yang gue mau. Please bantuin gue ya, tapi jangan sampai Arsha tau, karena ini menyangkut Arsha. Lo semua datang kecuali Arsha, oke.

Setelah merasa mengerti akan maksud dan tujuan dari isi pesan tersebut, Feli segera menyimpan ponselnya ke dalam saku roknya.

Waktu terus berjalan, tidak terasa waktunya untuk beristirahat pun tiba. Semua murid berhamburan meninggalkan kelas, ada yang pergi ke kantin, ke perpustakaan dan ada juga yang pergi ke toilet. Sedangkan Arsha dkk dan Arkan dkk memilih untuk pergi ke kantin.

"Ehh Gi, lo duduk disebelah sana dong!" ujar Arkan

"Ah elahh lo itu gangguin gue aja, bilang aja lo mau dekat-dekat Arsha ya kan, ngaku aja deh lo!" jawab Gia

"Kalo iya emang kenapa? Masalah buat lo?" ujar Arkan meledek Gia yang sedang sebal

"Udah-udah jangan berantem, lo semua pada mau mesan apa?" tanya Arsha

"Kalau kamu maunya apa Sha?" tanya Arkan

"Aku sih lagi pingin makan mi ayam" jawab Arsha

"Kalo gitu gue juga mi ayam deh. Gia, pesanin gih sana!" ujar Arkan

"Wahh lo tuh yahh, seenak jidat lo nyuruh-nyuruh gue. Gue ngga mau ya mesanin makanan buat orang yang songong kayak lo!" Ujar Gia

"Lo berdua kenapa ribut mulu sih?! Gia gue udah lapar nih, temanin gue mesanin makanan yukk." ujar Ivy

5 menit kemudian, makanan yang di pesan oleh Ivy dan Gia pun datang. Mereka semua melahap makanan dengan begitu semangat. Karena merasa sudah sangat lapar, mereka menyantap makanan dengan serius tanpa adanya perbincangan sedikit pun

=============================

Tepat pada pukul 17:00 WIB, Feli dkk (Ivy, Gia, dan Sifa) beserta Arkan dkk (Justin, Felix, dan Daniel) berkumpul di rumah Arkan. Pada saat ini, Arkan ingin meminta bantuan mereka untuk menyatakan perasaannya kepada Arsha.

"Tumben banget lo nyuruh kita semua ngumpul di sini. Ada apaan?" tanya Justin

"Guys, jadi gue ngundang lo semua sebenarnya mau minta bantuan lo pada." ujar Arkan

"Bantuan apaan tuhh?" ujar Daniel

"Sebenarnya gue punya perasaan ke Arsha." Ujar Arkan

"Astagaaa, lo serius Ar?!" tanya Daniel kaget

ARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang