Chapter 38

49 0 0
                                    

Hari ini Arsha dan yang lainnya akan pergi ke pantai untuk bermain. Mereka merasa sangat bosan berada di dalam mansion terus sepanjang hari. Mereka ingin menghabiskan waktu dengan bermain ke pantai sebelum Arkan dan teman-temannya pulang ke Indonesia ada hari Sabtu depan.

"Udah pada siap belum?! Lama amat Lu semua!" ujar Ivy

"Nih anak dinousaurus ngga bisa diam apa?!" ujar Justin

"Dih bapaknya kuda nil kok sewot?!" jawab Ivy

"Lo bilang gue apa?!" ujar Justin tak terima

"Bapaknya kuda nil, emang kenapa? Engga terima lu?" ujar Ivy

"Sembarangan lu yee kalo ngomong! Lo ngga bisa liat kegantengan gua yang begitu paripurna gini?" ujar Justin

"Idih! Jijik banget gue dengarnya!" ujar Ivy yang merasa keberatan dengan perkataan Justin

Seperti yang kalian tau, jika Ivy dan Justin berada diruangan yang sama, itu artinya tidak ada ketenangan disana. Jika mereka sudah bersama, suasana yang tadinya tenang berubah menjadi riuh layaknya pasar.

"Sumpah kuping gue sakit banget tau dengerin cerocosan lu berdua." Ujar Gia yang baru saja tiba di ruang tengah

"Ya habisnya lu semua pada lama banget!" jawab Ivy

"Sabar kali Vy, lu kan tau gue sama yang lainnya juga berusaha secepat mungkin." Ujar Feli yang juga barusan sampai di ruang tengah

Setelah 10 menit berlalu, akhirnya mereka selesai dengan segala persiapan. Mereka melangkahkan kaki keluar dari mansion dengan membawa barang mereka masing-masing, namun tidak dengan Arsha. Semua keperluan dan barang-barang milik Arsha dibawakan oleh Arkan, tak lupa juga dengan posisi Arsha yang selalu setia menggandeng lengan milik Arkan.

Justin, Felix, Feli dan Gia, mereka pergi dengan mobil milik Feli yang dikendarai oleh Felix. Daniel, Ivy dan Sifa, mereka pergi dengan mobil milik Ivy yang dikendarai oleh Daniel. Sedangkan Arkan dan Arsha, mereka berdua berada didalam mobil milik Arsha yang dikendarai oleh Arkan tentunya. Arkan dan Arsha memilih untuk berada dalam satu mobil supaya mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu.

Mereka semua menelusuri jalanan selama kurang lebih 30 menit. Setibanya sampai di tempat tujuan, mereka langsung mengeluari barang bawaan dan tak lupa juga mendirikan tenda untuk dipakai beristarahat ketika merasa lelah setelah bermain nantinya.

Setelah tenda selesai di dirikan, mereka pun mulai bermain di tepi pantai. Mereka bermain dengan begitu riangnya. Bercanda dan tertawa bersama, bahkan saling menyirami satu dengan yang lainnya dengan air pantai. Namun, di tengah-tengah asiknya bermain, Justin pergi ke toilet umum yang ada disana karena dia merasa ingin buang air besar.

30 menit berlalu, akhirnya Justin selesai dengan kegiatannya di toilet dan kini ia tampak sedang berjalan ke arah Arsha dan yang lainnya. Namun belum juga sampai di tempat temannya bermain, Arsha melihat ada seorang wanita yang mendatangi Justin. Wanita tersebut tampak sedang berbicara dengan Justin dengan senyum kecil yang terukir di kedua sudut bibirnya. Arsha mengamati Justin dan wanita itu kurang lebih 10 menit sampai akhirnya wanita itu pergi dan Justin kembali ke tempat bermain. Dan setibanya Justin di tempat bermain, Arsha langsung menanyai apa gerangan yang mereka bicarakan tadi.

"Lo kenal perempuan tadi?" Tanya Arsha pada Justin

"Gue ngga kenal. Dan ya tadi sih dia cuma nanya, apa gue ada lihat seorang pria tampan yang lewat di dekat sini. Dan dia bilang pria itu setampan gue, dia nyariin dari tadi tapi ngga ketemu." Jawab Justin

"Setampan lo apaan?!" Tanya Ivy

"Dihh apaan sih lo!! Ehh lagian nih ya itu bukan kata gue, tapi kata tuh perempuam! Dia yang bilang gue tampan, jadi lo jangan sewot!" ujar Justin dengan sewot

"Apa dia ada bicarain soal yang lain?" Tanya Arsha penasaran

"Tadi sih dia sempat bercanda juga. Dia bilang dia mau nyulik pria tampan untuk di bawa pulang kerumah supaya dia bisa main." Jawab Justin

'Ada yang ngga beres! Gue tau itu bukan hanya candaan belaka. Gue tau itu pasti kode kalau dia mau menculik salah satu diantara kita. Siapa pun ngga akan gue biarin bersikap macam-macam sama gue apalagi sama teman-teman gue.' Ujar Arsha dalam hati

Meninggalkan cerita antara Justin dengan wanita yang namanya tidak diketahui tadi, mereka kembali bermain hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan untuk makan siang. Mereka beranjak dari posisinya masing-masing hendak menuju tenda. Mereka memutuskan untuk untuk makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas di pantai lagi.

Mereka mulai mengeluarkan semua persedian makanan juga minuman yang mereka bawa. Arsha mengeluarkan hamburger dan sosis goreng yang dibuatnya tadi pagi, Feli mengeluarkan ayam goreng dan saos, Ivy mengeluarkan sprite dan Fanta, Sifa mengeluarkan air mineral dan coca-cola, dan Gia mengeluarkan berbagai snack. Sementara Arkan dkk hanya duduk sambil menatapi setiap makanan dengan mata yang berbinar.

Mereka mulai menikmati makanan dengan di selingi candaaan di dalamnya. Menikmati berbagai makanan serta minuman ditemani dengan orang-orang yang dikasihi merupakan salah satu anugerah yang terindah dan tak terlupakan. Hari ini merupakan hari yang begitu indah bagi mereka semua, karena bisa menghabiskan waktu bersama.

Setelah mereka menyelesaikan makan siang dengan begitu nikmatnya serta beristirahat sejenak, mereka pun kembali ke tepi pantai untuk lomba melempar batu. Bagi siapa yang melempar batu dengan jarak paling jauh dialah pemenangnya, sementara yang jaraknya paling dekat dialah orang yang kalah dan yang kalah tentunya akan mendapatkan hukuman yaitu di gendong dan dilemparkan ke pantai.

Di tengah asiknya bermain, Arsha melihat ada seorang wanita yang sedang mengamati aktivitas mereka dari kejauhan. Arsha melihat dengan jelas bahwasannya wanita tersebut merupakan wanita yang sebelumnya mengobrol dengan Justin. Wanita tersebut tampak mengamati setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh Arsha dan teman-temannya.

Dengan melihat kembali kehadiran wanita tersebut, Arsha semakin yakin bahwa ada orang diluar sana yang sedang mengincar Arsha dan para sahabatnya. Ia tidak mengetahui dengan jelas apa motif dari pengintaian wanita tersebut, tapi ia yakin bahwa akan ada hal berbahaya yang akan terjadi nantinya.

Setelah mengamati wanita tersebut dengan cukup lama, Arsha pun kembali melanjutkan aktivitasnya bersama para sahabatnya. Untuk saat ini yang Arsha pikirkan hanyalah kebahagiaan sahabatnya, sementara untuk wanita yang telah mengamati aktivitas mereka, Arsha akan mencari tau siapa wanita tersebut dan apa motifnya setelah pulang ke mansion nantinya.

ARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang