Two

216 3 0
                                        

Alarm sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Mata Jill sukses melotot setelah melihat jam berapa sekarang.

"Astaga aku harus pergi ke tempat kakak Laura," gumam nya panik.

Ia bergegas untuk bersiap-siap secepat mungkin sebelum memberi kesan buruk pada kakak Laura. Semalam ia dihubungi Laura, kalau kakak nya memiliki lowongan pekerjaan di toko kue. Dan karena Leah, kakak Laura sudah mengetahui sahabat adiknya. Ia langsung menerimanya, karena toko pun sedang membutuhkan tambahan tenaga kerja.

Jill keluar dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Ia hanya mengikat rambutnya. Menampakkan leher jenjang nya yang mulus. Tidak lupa ia mengenakan mantel nya. Karena sedang musim gugur, cuaca akan begitu dingin dan cukup menusuk kulit juga tulang Jill.

Ia mencari taxi dan pergi ke tempat tujuan. Lokasi toko kue milik Leah berjarak 8 Km dari tempat tinggalnya. Toko itu sudah didirikan sejak 5 tahun yang lalu. Walaupun Jill tidak begitu mahir dalam masak-memasak tapi ia masih bisa membuat kue. Itu alasan kenapa ia melamar kerja di sini.

Mengingat tawaran Laura mengenai pekerjaan di club Martin sebenarnya membuat Jill tergiur. Bayarannya tentu cukup besar apalagi mengingat lelaki itu menyukai Jill. Tapi bekerja di tempat seperti itu harus merelakan tubuhnya di sentuh secara bebas oleh orang asing kan? Dan Jill tidak akan menyukai itu. Pasti Martin juga akan merepotkan nya nanti.

Sampai di toko, Leah menyambut Jill secara hangat. Ya, memang kakak Laura yang satu ini begitu ramah. Tapi jika sudah menyangkut pekerjaan jangan harap ada toleransi jika lalai bekerja.

"Hey, ayo cepat masuk di luar dingin. Apa kabar, Jill? Kau terlihat lebih cantik dari terakhir kita bertemu," tanya Leah kemudian tersenyum.

Terakhir mereka bertemu saat pesta kelulusan sekolah 6 tahun yang lalu. Setelah itu Leah pindah dan menikah dengan suaminya.

"Aku baik-baik saja. Aku dengar dari Laura kau sudah memiliki seorang putra yang tampan. Dimana dia?" tanya Jill.

"Ah, Hudson? Dia sedang berlibur di rumah nenek nya, di Belanda. Nanti akan aku kenalkan ketika dia sudah kembali," jawab Leah tersenyum manis.

Jill mengangguk paham. "Emm, hari ini aku harus mengerjakan apa saja?" tanya Jill lagi.

Leah menjelaskan pekerjaan Jill dan mengenalkannya pada pegawai lain. Beruntung pegawai di toko kue Leah juga menerima dengan baik. Dan kesibukan Jill di mulai dari hari ini. Yang Jill tahu toko kue ini memang sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu. Setelah Leah resmi menikah dan pindah. Tapi Jill tidak menyangka ternyata toko kue ini cukup besar dan juga sangat terkenal. Pantas saja ada cukup banyak pegawai yang bekerja dan ramai akan pembeli.

Beruntung juga saat remaja ia pernah mengikuti kursus memasak walaupun ia hanya bisa membuat kue karena di paksa ibu nya. Dan ternyata kemampuannya cukup membantu selama bekerja disini.

Jill memang bukan dari keluarga kaya tapi keluarganya juga tidak begitu miskin. Masih cukup untuk membiayai kedua kakak nya dan juga dirinya. Tapi Jill memiliki sedikit masalah dengan orang tua nya.

Mereka menginginkan Jill melanjutkan kuliah dengan jurusan yang sama dengan kedua kakak nya, mencari uang dan menikah. Tapi Jill sama sekali tidak memiliki keinginan hidup seperti itu.

"Jill, cepat berikan pesanan ini kepada pelanggan ber-jas itu," titah Michele.

Jill hanya mengangguk, walaupun ini bukan tugasnya tapi semua pekerjaan disini di kerjakan secara bersama-sama. Saling membantu tugas satu sama lain.

"Excuse me, ini pesanan nya tuan," ucap Jill sambil menyodorkan satu kotak kue.

Pria berjas itu kemudian meniliti penampilan Jill dari atas sampai ke bawah. Seolah memastikan apakah ia pelayan disini atau bukan. Entah lah yang jelas itu membuat Jill merasa risih.

Commanding Euphoria [On Going]Where stories live. Discover now