45 | Remarried

1.3K 156 36
                                    

PS : Siapkan hati .. ( minum kalo panas ya ^^)

Dalam nya hati memang tidak pernah bisa diukur, begitupun dengan perasaan seseorang. Tidak ada yang bisa dengan jelas memahami bagaimana bentuk perasaan seseorang selain dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa memahami hati seseorang selain si pemilik hati nya sendiri. Itulah kenapa terkadang kita tidak akan pernah bisa memahami bagaimana perasaan seseorang bisa berubah secepat manusia membalikan telapak tangan. Tidak bisa ditebak, tidak bisa diduga arah nya.

Semuanya menjadi misteri tersendiri bagi semua mahluk.

Begitupun dengan perasaan seorang Bae Irene saat ini.

Mungkin akan banyak yang tidak akan mendukungnya lagi setelah ini, mungkin akan banyak yang mencibirnya dan mungkin akan banyak yang menghujatnya setelah apa yang sudah ia putuskan hari ini.

Hari, dimana pada akhirnya ia memutuskan untuk menerima Mino kembali.

Menjadi suaminya.

Tapi Irene tahu dengan jelas apa yang ia inginkan, Irene sadar apa yang kini ia butuhkan. Dan Irene mengerti dengan siapa ia ingin menghabiskan sisa akhir hidupnya.

Semua kesalahan, semua kekhilafan yang pernah Mino lakukan memang tidak bisa dimaafkan begitu saja kalau diukur dengan logika tapi Irene tahu perasaan tidak selamanya sejalan dengan logika. Ada kalanya hati lebih dominan diatas fikiran waras logika. Ada kalanya hati lebih menguasai dibandingkan sepotong pemahaman penuh kewarasan.

Irene hanya ingin hidup bersama Mino. Terlepas dari apa yang sudah pria itu lakukan padanya. Irene tidak bisa menafikan perasaannya itulah kenapa sampai ia bercerai pun hatinya masih saja sakit saat melihat Mino dan Jisoo.

Irene, nyata nya cemburu. Irene tidak rela Mino nya, yang ia cintai menjalin kasih dengan perempuan lain.

Setelah berperang dengan logika, setelah berusaha meruntuhkan ego nya sendiri akhirnya Irene sadar sudah saatnya ia jujur pada hatinya. Sudah saatnya ia keluar dari tirai kemunafikan yang justru membuatnya terluka sendiri.

Sudah saatnya ia mengakui kalau ia masih ingin bersama Mino.

Dan sekarang rasanya lega sekali. Nyaman dan ringan seolah berjalan diatas awan. Semua beban batin yang menggelayut diatas pundaknya seolah luruh perlahan, hilang satu persatu.

Irene, kini lebih bahagia menghadapi hidupnya. Senyumnya bahkan lebih sering terulas dari pada biasanya. Semangatnya seperti tersuntik oleh tenaga baru yang membuatnya kerap kali tersenyum sumringah saat bertemu dengan orang-orang.

Perempuan Bae itu seperti mendapatkan kehidupannya lagi.

Seperti pagi ini, ketika ia menyiapkan pakaian ganti untuk Jaemin. Song Jeno sedang kembali kerumah mereka sementara Mino sudah kembali mengurusi pekerjaannya yang terbengkalai.

Dengan  bibir yang tidak berhenti bersenandung Irene menyiapkan beberpaa pakaian ganti untuk putranya diiringi tatapan geli dari sepasang bola mata bulat milik Jaemin yang kini menggelengkan kepalanya.

"Nana baru tau kalo perempuan yang mau menikah lagi itu wajahnya bakal berubah dua kali lebih segar dan lebih cantik" Sindirnya yang kemudian membuat Irene berhenti bernyanyi, perempuan Bae itu kemudian menaruh satu set pakaian ganti keatas pangkuan Jaemin dan menyeringai kearah putranya.

"Nana mulai lagi deh"

Jaemin yang mendengarnya tertawa. Sepasang matanya bahkan menyipit melihat bagaimana bibir Irene mengerucut.

"Kenapa harus minggu depan mi? Kenapa ga cepet-cepet"

"Nana... Kamu sendiri belum boleh keluar rumah sakit secepat itu sayang. Mami dan papi sepakat kalian harus hadir disana"

OHANA [ FIN ]Where stories live. Discover now