13 | Bond

1.3K 201 60
                                    

Pernah ada satu pepatah yang mungkin kini tengah menohok relung hati dan dengan indahnya menampar sisi egois seorang laki-laki yang bernama Song Mino.

Seseorang itu memang lebih menggoda saat sudah bukan milikmu lagi.

Tapi masih terlalu dini menyimpulkan semuanya. Mino sadar sepenuhnya status apa yang tengah ia jalani bersama Irene. Ia tidak amnesia kok. Mereka memang sudah bercerai, sudah tidak memiliki hubungan apapun selain hanya sebagai orang tua dari Jaemin dan Jeno.

Mino tidak merasa ingin kembali pada Irene, terlebih setelah terjadinya perceraian yang jujur membuatnya berada dalam jurang kelam. Tapi Mino juga tidak ingin begitu saja menjauh, Mino tidak ingin langsung mengakhiri semuanya. Memang apa salahnya membuka komunikasi dengan mantan istri? Mino rasa itu bukan kesalahan.

Tapi bagi Irene sikap Mino yang seperti ini malah membuat keadaan menjadi semakin tidak terkendali. Tidak seharusnya hal-hal seperti ini terjadi lagi diantara mereka. Seharusnya Mino menjauh, seperti yang Irene lakukan selama ini.

Perempuan Bae itu mengeluh dalam hatinya. Disaat ia memilih menjauh Mino justru semakin mendekat. Berbanding terbalik dengan keadaan disaat mereka masih dalam ikatan pernikahan. Irene bahkan ingat sekali bagaimana ia berusaha memperbaiki semuanya. Mencoba mengajak Mino bicara, secara lembut ataupun keras. Tapi semakin Irene menariknya pria ini justru semakin menjauh.

"Si brengsek itu tetap saja akan menjadi pria yang brengsek. Bisa-bisanya dia membiarkan sekertaris nya memakai pakaian seperti ini" Gerutu Mino ketika mobil SUV yang mereka naiki meluncur mulus membelah jalanan raya kota yang mulai ramai. Irene yang mendengarnya hanya mendecih tanpa ingin menjawab. Tapi sikapnya malah membuat Mino semakin kesal.

"Dan juga sejak kapan kau suka memakai rok pendek? Apa si brengsek Leo yang memintamu memakai pakaian seperti ini?" Omel Mino. Gerutuan Mino semakin menjadi dan itu membuat Irene semakin jengah mendengarnya.

"Tidak juga, Jung-sajang tidak pernah mempermasalahkan apa yang kupakai" Balas Irene seperlunya. Toh itu memang kenyataan. Tidak ada peraturan aneh yang mengatur bagaimana penampilan seorang karwayan ditempat nya bekerja.

"Hah... Aku tidak percaya" Bantah Mino. Suaranya mendecak persis seperti Nana saat sedang merajuk dan Irene semakin kesal dibuatnya.

"Apa yang kupakai itu bukan urusanmu--"

"Tapi aku melihatnya, dan aku tidak suka" Sahut Mino lagi. Dengan lancarnya menunjukkan ketidaksukaanya. Mino bahkan seolah tidak sadar apa yang baru saja ia ucapkan kembali membuat kedua mata Irene melebar. Pria Song itu hanya menghempaskan nafas dan terus memacu kendaraannya.

"Tapi Jung-sajang menyukainya" Jawab Irene lagi. Dengan sengaja menambah api kedalam emosi yang tengah memercik didalam kepala seorang Song Mino. Perempuan itu bahkan menyeringai begitu melihat perubahan yang luar biasa dari wajah mantan suaminya.

Ia bahkan jadi mengingat kembali masa-masa dimana mereka berkencan dulu. Mengingat bagaimana cerewetnya Mino kalau Irene memakai pakaian yang sedikit terbuka, bagaimana cara pria ini mengomel ketika banyak pria yang secara terang-terangan menunjukan ketertarikan pada Irene.

"Mulai besok jangan memakai pakaian seperti ini" Kata Mino akhirnya, mengabaikan raut wajah Irene yang sudah memerah menahan kesal. Perempuan Bae itu hanya mendecih sebal ditempatnya.

"Aku tidak janji, sebagai pekerja baru aku harus menampilkan citra yang baik"

"Hah bilang saja kau ingin mencari perhatian si brengsek Leo kan?" Seru Mino akhirnya. Meledak membiarkan emosi yang mengumpul dikepalanya keluar begitu saja. Suara decitan ban mobil mengusik atensi Irene. Perempuan itu menoleh dan mendengus begitu sadar kalau mereka sudah sampai tepat didepan kantor tempatnya bekerja.

OHANA [ FIN ]Where stories live. Discover now