Sakit

14 1 0
                                    

Riena:...Kalau begitu, Miss tinggal dulu. (Pergi)

Shina:(Membereskan)"Sehabis ini, aku bisa bertemu dengan Niza.". (Tersenyum kecil)
Arisa:(Datang)Shina.
Shina:(Terkejut)Apa?.
Arisa:Apa kamu tahu kenapa Tiani tidak masuk?.
Shina:Ga tau. <Bunyi HP>Ah, ada pesan. (Membaca)
Arisa:...
Shina:Katanya dia sakit.
Arisa:Benarkah?.

Tiani:Sudah. (Menaruh HP)

Hari ini aku tidak masuk karena aku sakit. Kemarin, tiba-tiba saja aku ketiduran saat aku mengerjakan tugas dan saat aku bangun tubuhku sudah mulai panas. Aku sudah bilang Shina kalau aku sakit hari ini dan tidak bisa mengumpulkan PRku. Haaah... Semuanya jadi sia-sia.

Drina:Arisa, mau ke kantin beli es krim?.
Arisa:Tentu.
Semua:(Pergi)
Zura:(Datang)
Shina:(Menyiapkan)
Zura:Tiani tidak ada?. (Menghampiri Shina)
Shina:Mencari Tiani?.
Zura:Ya. Tiani kemana?.
Shina:Dia sakit. Tadi kirim pesan padaku.
Zura:Ooo..." Ternyata benar dugaanku kemarin.".
Shina:Aku mau pergi dulu. (Pergi)
Zura:"Kenapa Tiani tidak bilang padaku?.".
Shina:(Berjalan)"Saatnya makan bareng Niza.".

Tiani:(Memegang dahi)Panasku semakin meninggi.

Rasanya lemas sekali. Kurasa aku akan tidur sebentar.

Niza:(Menyuapi Shina)
Shina:(Memerah)Mmm...

Drina:Jadi, Tiani sakit, ya?!.
Arisa:Ya.
Drina:Apa ada hubungannya denganmu kemarin?.
Arisa:Hah?.
Drina:"Arisa belum tahu kalau aku melihatnya?.".

Zura:...Jadi begitu, Lya.
Aelyana:Ooo...
Zura:Menurutmu bagaimana?.
Aelyana:Kalau kamu mau, aku juga ikut.
Zura:Baiklah. Setelah pulang sekolah nanti, ya?!.
Aelyana:Ya. Aku tunggu di tempat biasa.
Zura:Ya. (Pergi)
Aelyana:...

Tiani:(Tidur)

Illyani:Zur, ayo cepat!. Nanti bagian dalam keburu penuh.
Zura:Sabar, Illya. "Kira-kira nanti bawa apa, ya?!.".

Arisa:Kami pulang dulu.
Shina:Ya.
Arisa:(Pergi)
Drina:(Pergi)
Shina:"Belakangan ini Arisa dan Drina jadi akrab, ya?!.".
Niza:(Datang)
Shina:Aku kan tidak bilang kamu harus ke sini.
Niza:Ayo kita ke sana, ketua!.
Shina:Uuuh... Kamu kan tidak perlu bilang seperti itu juga, aku akan ke sana.
Niza:Ya, ya.
Shina:(Keluar)
Niza:(Keluar)

Illyani:(Datang)
Zura:(Datang)
Illyani:Kebetulan. Mau ke UKS sama-sama?.
Zura:Um, Shina.
Shina:Ada apa?.
Zura:Hari ini aku tidak ekskul dulu, ya?!.
Illyani:Kenapa?.
Shina:Pasti mau jenguk Tiani.
Illyani:Tiani sakit?.
Zura:Ya.
Shina:Baiklah. Nanti aku bilang.
Zura:Terima kasih.
Shina:Kamu tidak ikut?.
Illyani:Aku mau ekskul saja.
Niza:Titip salam ke Tiani.
Zura:Ya.
Semua:(Pergi)
Illyani:(Melihat)"Kenapa Zura ke arah sana?.".

Aelyana:(Memasang earphone)
Zura:(Datang)Lyana.
Aelyana:Zura?. Kamu ga ekskul?.
Zura:Ga. Aku sudah bilang. Ayo kita berangkat!.
Aelyana:Ya.
Semua:(Pergi)

Saat membuka mataku, rasanya terasa panas. Rupanya, cahaya matahari langsung menyinari tubuhku saat aku tidur. Aku bangun dari tempat tidur dan duduk melipat selimut yang kupakai tadi. Aku memegang dahiku lagi dan sekarang panasnya sudah turun.

Zura:Rasanya seperti kencan.
Aelyana:Kita kan hanya menjenguk orang sakit.
Zura:...
Aelyana:Lagipula, apa itu bisa disebut sebagai kencan?.
Zura:Asalkan bersamamu seperti ini, aku menganggapnya sebagai kencan.
Aelyana:...

Illyani:Kira-kira Zura sudah sampai belum, ya?!.
Shina:Kenapa kamu tidak telepon saja?.
Niza:Kita sedang ekskul, bukan?.
Guru:(Melihat)Kalian bertiga sedang apa?.
Illyani:Hiii... (Berbisik)Kita ketahuan.

Tiani:(Minum)

Setelah menaruh gelas, aku duduk di samping tempat tidur. Aku memikirkan kenapa aku bisa sakit. Terlepas dari itu, ada hal lain yang lebih kupikirkan. Apakah Zura sudah punya pacar?.

Zura:Kamu yakin tidak mau masuk?.
Aelyana:Tidak. Aku di sini saja.
Zura:Baiklah kalau begitu. (Mengetuk pintu)Permisi!!!...

Tiani:Itu suara Zura.

Aku langsung melompat ke tempat tidurku dan berbaring menyelimuti tubuhku. Entah kenapa, tiba-tiba saja aku langsung melakukan ini.

Tiani:"Zura lama sekali...".
Zura:(Membuka pintu)Tiani?.
Tiani:Zura.
Zura:Aku mengganggu, ya?!.
Tiani:Tidak.
Zura:Aku masuk, ya?!.
Tiani:Ya.
Zura:(Masuk, menutup pintu, lalu menghampiri Tiani)

Tiani:...
Zura:(Menaruh)
Tiani:Maaf, ya?!. Aku tidak mengabarimu.
Zura:Tidak apa. Aku tahunya dari Shina.
Tiani:...
Zura:Bagaimana keadaanmu?.
Tiani:Aku sudah mendingan.
Zura:(Memegang dahi Tiani)Tidak panas.
Tiani:Barusan sudah turun. Sekarang tinggal lemasnya.
Zura:(Melihat)Kamu juga sudah berkeringat. Mau diganti bajunya?.
Tiani:Tidak usah. Aku bisa sendiri.
Zura:Baiklah.
Tiani:...

Zura:Kayaknya kamu kelelahan lagi. Kayak dulu.
Tiani:Sepertinya begitu.
Zura:Apa karena kemarin kamu ikut membereskan UKS?.
Tiani:Bukan, kok. Biasanya aku tidak apa-apa.
Zura:Apa karena banyak tugas?.
Tiani:Sepertinya juga bukan.
Zura:...
Tiani:...

Zura:Kalau begitu... Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?.
Tiani:Um...
Zura:Sepertinya ya. Apa itu?.
Tiani:Apa kamu marah?.
Zura:Marah?.
Tiani:(Memerah)Saat aku mencium pipimu waktu itu. Apa kamu marah?.
Zura:Tentu saja tidak. Aku malah senang karena hal itu.
Tiani:Tapi, aku pikir kamu...

Zura langsung mencium pipiku sebelah kiri. Sama seperti saat aku mencium Zura waktu itu.

Zura:Sekarang. Kita sama, kan?.
Tiani:Um.
Zura:Apa ada lagi?.
Tiani:Ada satu hal.
Zura:Apa itu?.
Tiani:Apa kamu dan Aelyana pacaran?.

Seketika suasana di kamar ini berubah menjadi hening. Aku dan Zura tidak ada yang berbicara sama sekali. Bahkan, kami hanya bertatapan kosong satu sama lain. Pertanyaan yang kusimpan selama ini tiba-tiba meluncur begitu saja.

Zura:...
Tiani:...
Zura:...
Tiani:Tentu saja. Aku tidak boleh menanyakan itu, kan?.
Zura:Tentu saja kamu boleh.
Tiani:Eh?.
Zura:Oh, ya. Aku bawakan buah-buahan di sana. Teman-teman ekskul juga titip salam katanya.
Tiani:Ooo... Begitu. Terima kasih.
Zura:Aku pulang dulu, ya, Tia?!. Mungkin kamu mau istirahat dulu. (Bangun)
Tiani:Tidak usah. Kalau kamu mau di sini lebih lama juga tidak apa-apa. (Memegang tangan Zura)
Zura:Tapi, kamu kan juga butuh istirahat. (Melepaskan)
Tiani:...
Zura:Sudah, ya?!. (Pergi)

Apa itu berarti ya?. Apa itu berarti tidak?. Apa mungkin juga belum?. Aku memakan buah yang diberikan Zura sambil memikirkannya.

Aelyana:(Mendengarkan lagu)
Zura:(Datang)
Aelyana:(Melepas earphone)Sudah selesai?.
Zura:Sudah.
Aelyana:Bagaimana keadaannya?.
Zura:Dia sudah lebih baik.
Aelyana:Syukurlah.
Zura:Apa kamu tidak marah dengan Tiani?.
Aelyana:Tidak. Kenapa?.
Zura:Tidak apa-apa.
Aelyana:Ayo kita pulang!.
Semua:(Pergi)

---

Zura:<Bunyi telepon>Ini dari Illya. (Mengangkat telepon)Halo.
Illyani:Halo, Zur. Bagaimana keadaan Tiani?.
Zura:Sudah sembuh.
Illyani:Syukurlah. Sudah, ya, Zur?!. (Menutup telepon)
Aelyana:Begitu saja?.

An Interest To Be Your Girlfriend 3Where stories live. Discover now