Berteman

11 1 0
                                    

Ah, tidak mungkin. Keduanya kan tidak berhubungan. Mungkin Zura meminta saranku untuk temannya Aelyana dan Aelyana mungkin kesal karena menunggu lama. Tapi, bagaimana dengan jalan-jalan waktu itu?.

Shina:Tiani, apa bagianmu sudah?.
Tiani:...
Shina:Tiani?...
Tiani:Sebentar lagi. (Menulis)
Shina:...
Tiani:(Menulis)
Shina:...

Tiani:Sudah. (Memberi)Sisanya tolong, ya, Arisa?!.
Arisa:Ya.
Drina:Bagian ini sudah selesai. (Tiduran di meja)Huh...Tugas kelompoknya masih panjang lagi.
Tiani:Makanya kita mengerjakannya dari sekarang.
Drina:Tapi, tugas yang lain juga belum selesai.
Arisa:Nanti aku bantu.
Drina:Benarkah?.
Shina:Kalau begitu, kapan kita kerjakan tugas selanjutnya?.
Tiani:Sepertinya Shina sangat bersemangat.
Shina:Tidak juga. Aku tidak mau jadwalku bertabrakan.

Kami merencanakan itu sampai pulang sekolah. Seperti kata Drina, karena tugas ini panjang, kami mengerjakannya bertahap. Bagianku dan Shina sudah selesai tadi sehingga aku menyerahkan sisanya ke Arisa. Jadi, aku dan Shina bisa menyiapkan acara untuk ekskul besok.

Arisa:Sampai jumpa, Shina, Tiani!.
Drina:Dadah!.
Tiani:Sampai jumpa!.
Shina:Ayo kita pulang!.
Semua:(Pergi)

Tapi, aku dan Shina malah pergi ke UKS. Di dalam ada Zura dan Illyani yang sudah menunggu kami.

Tiani:Maaf, ya, telat. Ada tugas kelompok dulu tadi.
Zura:Tidak apa-apa. Oh, ya. Aku sudah punya ide untuk acara nanti.
Illyani:Aku juga.
Shina:Bagaimana idenya?.

Shina mencatat semua yang dikatakan Zura dan Illyani. Kata mereka, mereka berdua mendapat ide ini dari teman-teman yang lain yang sudah pulang duluan. Sambil mendengar, aku rasa idenya tidak buruk dan bisa dilakukan. Jadi, aku menyetujuinya.

Tiani:Nanti bilang teman-teman yang lain, ya, Zur?!.
Zura:Ya.
Shina:Aku juga.
Illyani:Sudah mau malam. Ayo kita pulang!.
Semua:(Pergi)
Shina:"Uuuh... Hari ini aku tidak pulang sama Niza lagi.".

Kami memang sudah biasa di UKS sampai hampir malam dan guru pun mengizinkannya. Aku lupa sejak kapan itu, kalau tidak salah sejak awal aku, Zura, dan Tiani masuk ekskul. Kalau di sana, waktu sudah sore pun tidak terasa. Aku selalu suka berada di sana.

Namun, yang kupikirkan bukan acara untuk ekskul. Kemarin, Aelyana terlihat kesal padaku. Sulit rasanya saran yang Zura minta padaku dan Aelyana yang kesal padaku tidak ada hubungannya. Aku ingin mencari tahu.

Beberapa hari aku terus memikirkan hal itu. Apa aku tanya ke Aelyana?, atau aku lihat dari jauh saja?. Rasanya tidak mungkin. Aku bahkan sampai tidak mengikuti pelajaran karena itu. Sampai suatu ketika...

Zura:Tia, hiasan ini mau ditaruh di bagian mana?.
Tiani:Zur, apa hubungan kamu sama Aelyana?.
Zura:Eh???!...
Tiani:Ups. (Menutup mulut)Keceplosan.
Zura:Dari tadi kamu mikirin itu?.
Tiani:(Memerah)Ya. Aku bingung tentang hal itu.
Zura:...
Tiani:...
Zura:Um... Aku sama Lyana berteman.
Tiani:Huh?.
Zura:Sama seperti aku sama kamu, aku sama Lyana juga berteman.
Tiani:Ooo...
Zura(Memerah)...
Tiani:"Kenapa juga aku memikirkan hal itu?.".
Zura:"<Memerah>Aku tidak bisa bilang yang sebenarnya padamu, Tia.".
Tiani:(Melihat)Zur, kamu baik-baik saja?.
Zura:Uh?. Tidak, kok.

Illyani:Uh... Berat... Tia, sini!!!...
Zura:Sepertinya itu suara Illyani.
Tiani:Aku akan ke sana. Hiasannya kamu taruh sebelah sini saja.
Zura:Baiklah.
Tiani:(Pergi)
Zura:(Menempel)

Tiani:(Datang)
Illyani:(Menaruh)Berat.
Tiani:Berat, ya?!. Aku bantu ke sana. (Mengambil)
Illyani:(Mengangkat)
Semua:(Berjalan)

Ternyata begitu. Zura berteman dengan Lyana. Mungkin saran kencan waktu itu untuknya dan Zura menemaninya berlatih waktu itu?. Aku rasa seperti itu. Dia tidak bicara terus terang.

Illyani:Oh, ya. Dimana Shina?.
Tiani:Dia yang mengurus bagian tulis-tulis.

Shina:Kenapa harus aku yang melakukan ini?. Untungnya banyak yang membantuku di sini.

Besok adalah hari acara ekskulnya. Makanya hari ini persiapannya di luar. Persiapan di ruangan UKS juga sudah selesai. Aku sangat menantikannya.

An Interest To Be Your Girlfriend 3Where stories live. Discover now