Kelelahan

12 1 0
                                    

Semua:...
Tiani:(Melihat)
Zura:(Menggandeng tangan Aelyana)
Aelyana:(Menggandeng tangan Zura)

Zura:Tiani?.
Tiani:Zura?. Kamu mau ke kantin?.
Zura:Ya.
Aelyana:Kamu mau ikut?.
Tiani:Tidak. Aku mau ke kelas sana. (Pergi)
Aelyana:...
Zura:...

Aku baru lihat Zura ke kantin jam segini. Apalagi, dia bersama Aelyana. Aku jadi sampai lupa kalau aku mau tanya ke Zura tentang yang kemarin, malah aku ke sini sekarang. Apa tidak apa-apa?.

Tiani:(Datang)
Illyani:(Melihat)Tiani?. Ada apa ke sini?.
Tiani:Tidak jadi. (Pergi)
Illyani:Tunggu!. (Menghampiri)

Tangan Illyani menggenggam erat tanganku dan menarik tubuhku ke arahnya seolah dia menahanku pergi. Aku hanya bisa berhenti dan menengok ke belakang.

Illyani:Ada apa?. Kelihatannya kamu kurang senang?.
Tiani:Tidak ada apa-apa.
Illyani:Apa ini tentang ekskul?.
Tiani:...Ya. Nanti jangan lupa kumpul pas pulang sekolah.
Illyani:Tentu saja.
Tiani:Kalau begitu, aku mau ke kelas. Siapa tahu ada guru yang masuk.
Illyani:Baiklah.

Illyani melepaskan genggamannya dariku dan membiarkanku pergi ke kelas. Hal yang sama juga Illyani lakukan saat itu. Sebenarnya, aku ke kelas Illyani hanya sebagai alasan agar tidak ikut bersama Zura. Tetapi, malah jadi seperti urusan penting.

Niza:Maaf. Kemarin aku tidak ikut ekskul.
Tiani:Tidak apa-apa. Kenapa kamu bilang padaku?.
Niza:Kata Shina, aku harus bilang padamu.
Tiani:Padahal kan Shina ketuanya
Shina:Ka, kalau begitu, kamu menjadi wakil ketuanya.
Tiani:Heee... Ternyata kamu masih ingat, ya?!.
Shina:Te, tentu saja. Mana mungkin aku lupa. "Aku baru ingatnya tadi.".

Tiani:Kemarin juga, kamu tidak masuk ekskul, Shin. Apa ada hubungannya dengan Niza juga?.
Shina:Ti, tidak, kok. Mana mungkin ada hubungannya kayak tidak masuknya barengan, Hahaha...
Tiani:"Ada.".
Shina:Lagipula, bisa saja urusannya berbeda, kan?.
Tiani:Ya, sih.
Shina:(Memerah)"Hampir saja.".

Illyani:Shina dari tadi patah-patah terus. Apa kamu gagap?.
Shina:Ga.

Guru:(Merapikan)Baiklah. Ketuanya, silakan buka ekskul hari ini.
Shina:Ba, baik. (Berdiri)
Illyani:"Shina emang aggap, ya?!.".

Shina memberikan sambutannya sebagai ketua ekskul. Tidak harus, sih, tapi dia kelihatan sudah menyiapkannya.

Guru:...Untuk hari ini, kita akan mencatat dulu, karena yang kita pelajari akan banyak nanti.

Setelah dibagikan buku yang seadanya dan dijelaskan, di tengah jalan, pintu UKS terbuka dengan bunyi yang meyakinkan. Semua orang melihat ke arah sana. Zura menjadi bingung saat dilihat oleh semua orang. Dia sedikit gemetar.

Zura:Maaf, telat.
Guru:Tidak apa. Silakan masuk!.
Zura:Baik.

Dia pun melepas sepatu dan menutup pintu sebelum akhirnya duduk di seblah Illyani yang duduk di sebelahku. Dengan cepat Zura mengeluarkan buku dan alat tulisnya.

Ekskul pun berjalan seperti biasa. Sesekali aku melihat ke arah Zura. Dia terlihat serius memerhatikannya. Apa dia sudah lupa saat tadi aku berpapasan dengannya dan Aelyana?.

Guru:Baik. Itu saja untuk hari ini...
Semua:(Merapikan tas)

Illyani:Zura, apa kamu ada acara hari ini?.
Zura:Acara apa?.
Illyani:Tidak ada?. Biasanya ada acara setelah ini.
Tiani:(Melihat)

Guru:... Terima kasih. (Pergi)

Shina:Kamu pulang saja.
Niza:Tapi, aku mau membantu.
Shina:Sudah kubilang, aku bisa sendiri.
Tiani:Kalau aku?.
Shina:...Baiklah. Tapi aku ga memaksa, ya?!.
Niza:(Tersenyum)
Tiani:(Tersenyum)

Setelah itu, banyak yang langsung pulang. Meski bukan jadwalku yang piket, tapi aku sudah terbiasa untuk membereskan UKS dulu sebelum pulang. Hari ini lebih sedikit yang membereskan dari biasanya. Mungkin semuanya sudah lelah.

Zura:Semuanya, aku pulang dulu, ya?!.
Shina:Ya. (Membereskan)
Tiani:Sama Illyani?.
Illyani:Ya. Supaya Zura ga hilang.
Zura:Kenapa aku?.
Tiani:Baiklah. Hati-hati di jalan!.
Zura:Ya. (Pergi)
Illyani:(Pergi)

Dengan begini, hanya aku, Shina, dan Niza yang membereskan. Meski hari ini hanya mencatat, rasanya banyak sekali yang harus dibereskan.

Shina:Sisanya tolong, ya, Tia?!.
Tiani:Kamu juga harus isi ini, Shin.
Shina:Aku sudah sedikit tadi. Kan kamu yang lebih bagus tulisannya,
Tiani:Tapi kamu juga harus coba sesekali.
Niza:Wajahmu terlihat pucat. Apa kamu tidak apa-apa?.
Shina:Masa?. Dia kelihatan biasa saja.
Tiani:Tidak apa-apa. Aku biasa saja.
Shina:Baiklah. Kami pulang dulu, ya?!.
Tiani:Ya.
Shina:(Pergi)
Niza:(Pergi)
Tiani:"Kami???.".

Dasar Shina. Dia tidak mau mengerjakan yang menulis-nulis seperti ini. Padahal harusnya ini diisi ketuanya. Mau bagaimana lagi, aku isi saja semuanya.

Zura:Apa tidak apa-apa kita tidak ikut membereskan?.
Illyani:Tidak apa-apa. Tadi kan banyak orang.
Zura:Aku jadi khawatir.
Illyani:Aku sudah sampai. Duluan, ya, Zur?!. (Pergi)

Selesai. Saatnya aku menaruh ini dan mengunci UKS.

Seperti biasa, kunci UKS aku taruh di ruang guru. Di jam segini juga, masih ada beberapa guru yang ada di sekolah. Kemudian, aku berpamitan pada guru yang ada di ruang guru dan kembali ke rumah.

Huuuh... Rasanya lelah sekali hari ini. Apalagi, setelah curhat sama Arisa tadi, rasanya malu sekali. Tapi, itu membuatku sedikit lebih baik.

Aku masih tidak mengerti, apa yang lebih dekat dari teman dekat?. Pacaran?. Kalau pacaran, aku rasa Zura lebih suka ke XXXXX. Tapi, aku belum pernah melihat mereka bersama belakangan ini.

Zura:(Menelepon)Kamu sudah mengerjakan PR XXXXX?.
Aelyana:(Menelepon)Belum. Kamu?.
Zura:Aku juga.
Aelyana:Kita kan beda kelas.
Zura:Aku tahu. Mungkin saja kamu sudah.

Aku lupa ada PR yang dikumpulkan besok. Setelah mandi, aku langsung mengambil buku dan mengerjakannya.

Illyani:(Tidur)

Selesai. Setelah itu, aku mengerjakan sebagian tugas kelompok yang bersama Shina, Arisa, dan Drina. Karena banyak, aku...

---

Zura:Illya, kamu sudah mengerjakan PR XXXXX?.
Illyani:XXXXX ada PR?.
Zura:Ya. Untuk besok, sih.
Illyani:Aku belum.
Zura:"Semuanya belum, ya?!.".

---

Illyani:Kalau kamu?.
Zura:Aku juga belum.

An Interest To Be Your Girlfriend 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang