•25•

4.3K 520 99
                                    

San berjalan dilorong yang tak begitu ramai. Ditangannya ada sebuah proposal kegiatan yang akan ia letakan diruang bem.

Didepan pintu ruang BEM, san menoleh kesamping. Tak seberapa jauh darinya ada dua orang yang sangat ia kenal. Keduanya berjalan dengan tawa yang renyah. Mungkin kedua orang itu juga memiliki tujuan yang sama, yaitu datang ke ruang BEM.

"San?"

Suara berat itu mengintrupsi san pertama. Ketua presma mereka, atau kim hongjoong yang sangat terkenal dengan kebijaksanaannya saat menjabat.

Disamping hongjoong, ada sekretaris bem atau park seonghwa. Sosok laki laki manis yang pernah menjadi bagian cerita hidupnya. Seonghwa tersenyum melihat san.

"Aku nganter ini, dari departemen PIP." San menunjukan bagian depan proposal itu.

Hongjoong mengangguk dengan senyuman lebarnya. "Makasih ya." Ujarnya lalu mengambil proposal dari tangan san.

San mengangguk. Dia melihat seonghwa dan hongjoong bergantian. Keduanya tampak lebih dekat daripada dulu. San tersenyum tipis, mengingat dulu seonghwa memang menyukai hongjoong.

Mungkin ia akan mendengar kabar baik setelah kepengurusan selesai dari dua orang yang berstatus kakak tingkatnya ini.

"Oh ya san, karna ini acara umum dan ngundang HMJ satu kampus tolong dicross check ulang setiap suratnya. Udah dibuatin sama yena, tinggal dikasihkan aja ke fakultas masing masing nanti biar disana yang bagiin ke HMJ." Seonghwa buka suara, dan san menyimak dengan baik.

"Iya kak, nanti aku cek ulang. Kalau soal dana--"

"Nanti kita bahas di rapat ya san, aku dan seonghwa ada urusan. Lusa kita rapat agenda. Siapkan aja yang mau dipresentasikan." Hongjoong memotong kalimat san, dan segera setelahnya menggenggam tangan seonghwa. "Kami duluan ya san."

Dua orang itu berjalan melewati san. Ia berbalik dan memandang tautan tangan itu dengan senyuman tipis.

Semua nya seperti menemukan porsi bahagianya masing masing.

San membuka pintu BEM lebih lebar, didalam ada yena yang lagi fokus didepan laptopnya.

"Yena," panggil san.

Perempuan berponi itu mendongak, melihat kearah san yang berdiri didepan pintu. "Apa?"

"Proposal udah sama kak hongjoong. Sekalian, kirim surat ke email ku." Ucap san.

Yena membentuk tanda oke dengan jarinya.

San mengangguk. Tangannya menarik knop pintu itu menutup sedikit. San segera pergi dari sana untuk bertemu dengan wooyoung yang sudah menunggunya di kantin.

.
.
.

Didepan wooyoung ada mangkuk mi ayam yang sudah kosong. Sambil menunggu san datang, ia membuka instagram dan scroll instastory orang orang yang muncul di berandanya.

Sampai ada satu akun instagram yang upload snapgram sebuah foto membuat dahi wooyoung mengernyit. Matanya menyipit karna ingin melihat foto itu lebih jelas, foto itu sendiri lumayan blur dan ada stiker yang menempel di wajah seseorang.

"Kayak si mingi.." gumamnya.

Wooyoung mendekatkan hpnya lagi. Namun ia tak bisa memastikan itu mingi, karna foto itu sangat buram dan tak menampakan wajahnya.

"Wooyoung?"

Satu suara menginterupsi si manis. Ia menoleh kebelakang dan menemukan pacarnya sudah berdiri dibelakangnya. Hari ini pacarnya terlihat lebih santai dengan pakaian kasualnya yang hanya kaus hitam polos dilapisi kemeja kotak kotak yang tak dikancingkan.

How Bad I Like You? ; woosanWhere stories live. Discover now