•1•

9K 1K 235
                                    

ting!

wooyoung menoleh melihat hpnya yang berdenting. sekian detik ia memandang sebelum tangannya terulur mengambil hp dan membuka pesan yang diterima.

choisan
kamu pulang sendiri gak papa? aku harus rapat BEM selesai mk.

laki laki manis itu menatap layar hp datar. hal ini sudah biasa baginya. rapat mendadak san yang membuat janji mereka pulang bersama kali ini kembali gagal. wooyoung mendesah pelan. ia letakan kembali hp disisi laptopnya tanpa membalas pesan dan berfokus lagi pada tugasnya.

baru saja jari jarinya mengetik beberapa kata hp nya kembali berbunyi, kali ini dering telpon dari san. wooyoung segera mengangkat panggilan dari pacarnya itu.

"iya san?"

"kamu dimana, woo?"

"masih dikelas, ini bentar mau pulang."

"woo maaf, gak bisa pulang bareng. aku ada rapat."

wooyoung tersenyum tipis walau san tak bisa melihatnya. "iya gak papa."

"maaf ya, kak seonghwa tadi--"

"aku tutup ya san"

wooyoung segera memutus panggilannya. mendengar nama seonghwa yang terucap membuat moodnya sedikit turun. dengan cepat ia mematikan laptopnya dan membereskan barang barangnya.

"bin, nanti kirim aja materi buatku. aku ngerjain diapart aja, nanti malam kukirim digrup. aku mau balik." ujar wooyoung pada changbin.

"nggak nunggu san?" tanya changbin.

wooyoung menggeleng kecil. "anak bem lagi rapat. keburu sore kalau aku nungguin."

"oke, nanti aku kirim. gak usah dikerjain buru buru young. deadlinenya masih dua minggu lagi." balas changbin.

wooyoung menenteng tasnya dan keluar dari kelas. matanya melirik jam tangan dan waktu sudah menunjukan jam 15.10. sebenarnya ia belum ingin pulang, namun ia malas berlama lama dikampus. lantas ia memilih mengunjungi mingi sekalian membeli beberapa cemilan disana.

mingi atau song mingi itu adalah sahabat wooyoung sejak kecil. mereka berdua bersekolah di sekolah menengah yang sama dan lulus bersama. ketika wooyoung memutuskan untuk kuliah, mingi tidak dan lebih memilih untuk bekerja. dan keduanya untuk memutuskan untuk merantau diluar daerah tempat tinggal mereka dan sekarang wooyoung tengah mengeyam pendidikan tingginya sedangkan mingi bekerja disini.

tak membutuhkan waktu lama wooyoung sampai di kafe tempat mingi bekerja. dengan pelan pintu kaca itu ia dorong dan memasuki kafe bernuansa monokrom. wooyoung menempati kursi diujung dekat dengan jendela.

matanya melirik lirik kearah barista set disisi kiri kasir dan senyumnya terulas ketika melihat sosok tinggi didepan mesin pembuat kopi. ya, mingi adalah barista di kafe ini dan kopi buatannya menjadi menu paling disukai para pelanggan.

pria tinggi itu berbalik dan menemukan wooyoung yang melambaikan tangannya kecil membuatnya tersenyum tipis. mingi menggerakan bibirnya berucap bentar ya pada wooyoung dan diangguki oleh si manis.

selama menunggu mingi, wooyoung memainkan hp nya. membuka instagram, kembali ke menu awal, membuka twitter, kembali ke menu awal dan seperti itu saja aktivitas di hp nya. gak ada yang menarik selain chattan dengan pacar

"kamu tumben mampir, gak langsung pulang."

deep voice mingi mengejutkan wooyoung yang sedang berselancar di sosial medianya.

"bosen di apart. gak ada temen. mingi, pesenin latte ice nya satu ya."

mingi mengernyit, jarang sekali wooyoung memesan kopi kopian disini.

How Bad I Like You? ; woosanWhere stories live. Discover now