For My Heart : Chapter 9

2.8K 202 13
                                    

Ali : "Eleh, sebenarnya Boboiboy tak nak datang, aku tahu tu. Sebab biskut kau tak sedap." Ucap Ali yang membuat semunya menatapnya dengan terkejut kecuali Yaya yang sudah mengekspresikan wajahnya dengan marah.

Yaya : "Apa kau cakap?!"

Ali : "Aku cakap, biskut kau tak sedap. Bukan ke aku dah seribu kali cakap?" Jawab Ali santai.

Gopal : "Dia cakap biskut Yaya tak sedap seribu kali?" Bisik Gopal pada Boboiboy, Fang dan Ying.

Ying : "Dia gila kah?" Balas Ying dengan bisikan.

Boboiboy : "Beraninya." Gumam Boboiboy.

Fang : "Yaya tak marah, sebab suka dia kut?" Bisik Fang.

Boboiboy : "Kau juga pernah cakap kan, Ying?"

Ying : "Bila masa aku cakap kat depan Yaya?"

Fang : "Alah, masa ujian masak survifal. Tak ingat ke?" (Ujian Kental)

Gopal : "Ha ahlah. Aku pun pernah cakap, masa Papa Zola baru keluar dari dunia game."

Kembali pada Yaya dan Ali yang sibuk berdebat.

Yaya : "Biskut aku sedaplah."

Ali : "Kau pernah rasa ke?"

Yaya terdiam, ia menunduk sambil memainkan jari - jarinya lalu kembali mendongak dan menatap Ali.

Yaya : "Tak pernah."

Ali : "Lain kali, cubalah rasa. Jangan suka hati je nak paksa orang makan biskut kau."

.
.
.

Pukul tujuh malam tepat, Boboiboy, Gopal dan Fang masih ada di Kedai Tok Aba. Sedangkan Yaya, Ying dan Ali sudah pulang.

Fang : "Aku rasa pelik kat budak tu."

Gopal : "Ha ah. Dia jujur sangat masa cakap biskut Yaya tak sedap, cakap sampai seribu kali pula."

Tok Aba : "Baguslah tu, akhirnya ada orang yang nak cakap jujur."

Gopal : "Memanglah bagus Tok, tapi kasihan Boboiboy lah." Gopal menunjuk Boboiboy yang duduk sambil menatap Special Hot Chocolate-nya dengan tatapan kosong sambil mengaduk - aduknya.

Ochobot : "Mulai dah."

Tok Aba : "Apanya yang mulai, Ochobot?"

Ochobot : "Boboiboy ni suka termenung kat bilik dia."

Fang : "Macam tak betul je si Boboiboy ni."

.
.
.

"Nak buat juga!" Seru Yaya ketika Ali berusaha menghalanginya untuk membuat biskuit.

"Hish, biskut kau tak sedap. Tak de yang nak makan, mubazir!" Bantah Ali.

"Taklah, ada orang yang nak beli!" Ujar Yaya.

"Baiklah, tapi cuba kau guna resepi lain. Resepi kau ni tak betul." Ucap Ali sambil menatap secarik kertas yang ada di meja dapur.

"Iye ke?" Tanya Yaya dengan polos.

"Cuba kau cari kat internet, punya ponsel buat apa? Tak guna otak cerdas kau ye?" Ujar Ali sanati lalu pergi dari dapur.

"Apa?! Cuba ulang lagi-"

"Kau tak dengar ke?"

Yaya hanya menghela nafas. Percuma ia berdebat dengan Ali yang pandai berbicara dan membuat lawan bicaranya menjadi diam tidak bisa menjawab.

.
.
.

Sudah hampir tengah malam, Boboiboy masih setia duduk didepan jendelanya sambil menatap keluar.

FOR MY HEART : BOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang