Prolog

11 3 0
                                        

Perpustakaan sepi seperti biasanya. Jarang ada yang mau membaca buku di sana. Padahal bukunya terbilang cukup lengkap. Walaupun sepi, tapi perpustakaan itu mempunyai pembaca yang setia, siapa lagi kalau bukan Alvinza Alvarendra. Pembaca tetap di perpustakaan. Kalau biasanya ia sendiri ini justru tidak.

Semenjak Cecillia Adibasta masuk ke sekolah itu tahun lalu, hidup Alvin yang dulunya aman dan tentram kini berubah. Adik kelas yang satu ini ini sangat menggangu Alvin. Ia selalu pergi kemana saja Alvin pergi, bahkan ke toilet pun ia tetap ikut, kecuali di luar sekolah.

Lily menatap pria di depannya penuh cinta. Ini sudah menit ke lima belas ia menatap pria itu.

"Kak, kok kakak ganteng banget sih, kan aku jadi jatuh cinta," ucap Lily dengan tatapan yang sama.

Pria yang ditatap itu menatapnya dengan heran. Bagaimana bisa seseorang seperti Lily begitu terobsesi padanya.

Alvin menutup bukunya dan beranjak dari perpustakaan itu. Sebenarnya ia ingin lebih lama berada di situ, tapi wanita di depannya tadi sangat menggangunya.

"Kak, kenapa kakak sulit banget sih lihat ketulusan dan  kesungguhanku yang berjuang ini," teriak Lily begitu Alvin berada di depan pintu.

"Lo berjuang bukan karena cinta, tapi obsesi. Lo harus tau bedanya cinta dan obsesi, sebelum lo berjuang untuk orang lain"

Setelah mengatakan itu Alvin pergi dan menghilang dari pandangan Lily.

"Masa gue berjuang karena obsesi, gak mungkinlah. Gue itu yakin kalau ini itu cinta bukan obsesi," ucap Lily pada dirinya sendiri seraya mengepalkan tangan menepuk pelan meja di depannya.

...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Expired in LuvWhere stories live. Discover now