"Iya tan-eh ma.."

Dada san berdesir hangat melihat keakraban orang tuanya dan wooyoung. Senyumnya mengembang ketika wooyoung nampak cepat dekat dengan mamanya. Mamanya pun keliatan suka dengan wooyoung.

"Yaudah, kalian ngobrol dulu aja. Mama mau masak buat makan malam."

Mama choi baru saja berdiri dan mengambil tas nya hendak pergi kedapur, namun satu suara membuatnya berhenti sejenak dan tersenyum.

"Aku bantu ya ma.." ujar wooyoung.

Sekarang tinggal san dan papanya yang duduk disofa.

"Cah gemblung."

"Aku ngadu ke mama nih." Protes san ketika papanya menggumam.

"Ngadu aja, mama kamu gak bakal belain kamu. Memang kamu cah gemblung, pulang kerumah cuma karna dua hal kalau gak minta uang ya minta beliin sesuatu."

San ketawa ringan, "hehe."

"Itu yang kamu cerita ke mama ya?" Tanya sang papa.

San mengangguk.

"Bukannya kamu suka sama senior kamu itu?"

Ah papanya memang tau jika san suka sama seonghwa, ya karna papa nya punya akses dan mantau san ngapain aja dikampusnya sampai san pergi bolos pun papanya tau, tapi papanya diam saja tak protes. Nah bentuk hukumannya biasanya uang yang ditransfer setiap bulannya akan berkurang.

"Udah nggak pa, aku udah serius sayang sama wooyoung." Ungkap san, sang papa mengangguk.

"Kalau serius ya lamar aja, keburu direbut."

San langsung berbinar binar, senyumnya makin lebar. "Papa setuju nih?

"Setuju. Kalau kamu milih wooyoung, tandanya wooyoung bener bener cocok buat kamu. Terus buat apa papa ngelarang? Yang penting anak papa bahagia."

San ingin melompat sekarang juga. Restu papanya sudah ia pegang, dan mamanya juga keliatan sudah merestui. Tinggal orang tua wooyoung lagi.

"Papa.."

"Apa?"

"Minta duit dong."

"OALAH, RASAH MULEH KON!"

.
.
.

Mama choi dan wooyoung tengah berkutat didapur. Wooyoung sedang memotong wortel kecil kecil dan mama choi meracik bumbu diatas panci.

"Gitulah kalau tom and jerry disatukan. Gak pernah akur. Akur kalau ada maunya aja." Ujar mama choi.

Wooyoung tertawa kecil. Dia melanjutkan potongan kentangnya sembari mendengarkan perdebatan ayah dan anak.

"Kak byungchan nya gak pulang tante-eh ma?" Tanya wooyoung.

"Enggak, byungchan lagi sibuk nyusun skripsi nya."

Wooyoung mengangguk paham. Tangannya masih fokus memegang pisau. Wooyoung tau tentang byunchan dari san. Walau belum pernah bertemu secara langsung, tapi dia tau bagaimana wajah byungchan karna kakak dari san itu sering kali nimbrung saat dirinya dan san sedang video call.

"Choi byungcham dan choi san itu dua orang yang berbeda. Walau dari satu perut yang sama, karakter keduanya jauh beda. Byungchan itu lebih ekspresif, sedangkan san sedikit agak pemalu. Dulu byungchan dapet apesnya, karna kami belum di kondisi finansial keluarga yang cukup baik. Dari itu byungchan lebih mandiri daripada san dan kami percaya kalau pilihan byungchan kuliah diluar negeri itu bisa dilakukan.."

How Bad I Like You? ; woosanWhere stories live. Discover now