19

3.2K 326 12
                                    

Dengan langkah tergesa Taeyong menggendong Jaemin di punggungnya berjalan memasuki rumah sakit dengan Jeno dan Jisung yang mengikuti dibelakangnya.

"Dokter tolong! " Teriak Taeyong didepan ruang UGD.

Tak lama beberapa perawat datang dengan membawa brankar, dengan perlahan dan teliti, Jaemin diletakkan pada brankar tersebut dan segera memasuki ruang UGD.

Jeno, Jisung dan Taeyong dengan gelisah menunggu diluar ruangan UGD, tak lama Haechan tiba menghampiri mereka.

"Maaf aku telat, kejebak lampu merah tadi, Nana gimana? " Tanya Haechan.

"Nana baru aja masuk ruangan, lagi ditangani dokter. " Sahut Taeyong.

"Aku telpon kak Jae dulu. "

Taeyong melihat Jeno yang sedari tadi berbolak balik didepan pintu ruang UGD dengan wajah khawatir. Taeyong pun berinisiatif untuk menghampiri Jeno.

"Jen ayo duduk dulu. " Ajak Taeyong pada Jeno.

"Kak, Nana gapapa kan? Aku takut kak." Balas Jeno.

"Nana gapapa, dia bakalan baik-baik aja kok, kamu percaya sama kakak. " Jeno pun menganggukan kepalanya.

"Bentar lagi kak Jae kesini. " Ucap Haechan yang baru saja selesai dengan aktivitasnya menelpon Jaehyun.

Dari sisi lain, Jaehyun berlari dengan tergesa-gesa menghampiri keempatnya.

"Kenapa? Nana kenapa? " Tanya Jaehyun masih dengan napas yang tersengal.

"Gatau kak, tiba-tiba dia sesak napas. " Sahut Haechan.

Pintu ruangan Jaemin terbuka dan menampilkan Johnny dan beberapa perawat dibaliknya. Hal tersebut sontak membuat keempatnya menghampiri Johnny.

"Gimana Jaemin? " Tanya Jaehyun.

"Kamu ikut aku keruangan ya Jae. Jaemin sebentar lagi bakal dipindahin ke kamar rawat. " Jawab Johnny dan Jaehyun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi Nana gapapa kan, ayah? " Tanya Haechan.

"Sahabatmu itu kuat, kamu tenang aja. " Balas Johnny dengan memberi senyuman pada Haechan. "Oh iya, kalau mau liat Jaemin, silahkan, dia akan sadar sebentar lagi. " Lanjutnya.













***

Taeyong, Jeno, Jisung, dan Haechan telah berada didalam ruang rawat Jaemin, Jaemin masih dalam kondisi mata yang terpejam dengan nasal cannula di hidungnya.

"Na, bangun dong, masa mau tidur terus sih. " Ucap Haechan sembari menggenggam tangan Jaemin yang terbebas dari infus.

"Jen, kakak harus pulang, ada ayah sama bunda dirumah, kamu ikut pulang? " Tanya Taeyong.

"Engga kak, aku mau disini dulu, kakak pulang aja, nanti aku bisa pulang sendiri kok. " Sahut Jeno.

"Jisung gimana? Kamu ikut atau disini? "

"Aku ikut kak Tae pulang ya, Jisung ga suka disini bau obat. Nanti salamin ke kak Nana ya, kak. " Jawab Jisung.

"Yaudah, kakak sama Jisung pulang dulu ya, nanti ada apa-apa kamu bisa kabarin kakak. "

"Iya kak, hati-hati ya. " Balas Jeno.

Setelah kepergian Taeyong, kini hanya ada Jeno dan Haechan dan juga Jaemin yang masih belum sadar.

"Eh Chan, ngomong-ngomong, kamu tadi panggil dokternya pake sebutan ayah, itu ayah kamu? " Tanya Jeno.

"Iya, bukan ayah kandung kok, dia yang rawat aku dari kecil. "

"Oh gitu ya, keren juga ya kamu. "

Haechan terkekeh. "Hehe bisa aja ya kamu, namanya Seo Johnny. "

"Wih keren, tapi bentar, marga kamu Lee kan?? Maaf Chan kalo bikin kamu tersinggung. "

"Ga Jen, tenang aja, kamu mau denger cerita aku? "

"Kalo boleh. "

"Jadi dulu, ibu aku itu pasiennya ayah, jadi deket banget sama ayah, kata ayah ibu aku itu udah sakit dari lama, sampe dia hamil aku, sakitnya makin parah, jadi waktu itu ayah Johnny udah sempet saranin buat gugurin kandungan karena bisa ngebahayain ibu sama aku juga, tapi ibu kekeuh buat ngelahirin aku, jadinya ibu ngorbanin nyawanya buat aku, dan kalo ayah kandung aku, katanya dia meninggal waktu ibu hamil karena kecelakaan. Jadi gitu deh, berhubung ayah Johnny waktu itu lagi pengen punya anak, akhirnya aku dirawat deh sama dia. Dan marga Lee itu marga keluarga kandung aku, ibu aku dulu udah kasih nama sebelum aku dirawat sama ayah Johnny."

"Maaf Chan, aku ga bermaksud. "

"Santai Jen. Oh iya, ayah Johnny juga waktu itu baru aja pisah sama istrinya. "

"Oh gitu ya, Echan sekali lagi maaf ya, aku ga bermaksud Chan. "

"Santai aja Jeno. "

"Udah selesai ceritanya? Kalian bener-bener ya, aku dikacangin dari tadi. " Sahut Jaemin dengan suaralirihnya.

Mendengar suara Jaemin, sontak membuat Jeno dan Haechan menoleh pada Jaemin.

"Na, kamu udah sadar? " Tanya Haechan.

"Ada yang sakit Na? Mau aku panggilin dokter? " Sahut Jeno.

"Udah, aku gapapa kok, kalian asik banget cerita sampe kalian ga sadar aku udah bangun. "

"Maaf Na. " Ucap Jeno dan Haechan bersamaa.

"Iya-iya santai, aku cuma bercanda kok, oh iya kak Jae belum tau aku disini? "

"Udah kok Na, dia lagi diruangan ayah. " Sahut Haechan.



















***
Disisi lain, Jaehyun tengah duduk diruangan Johnny sembari menatap Johnny dengan tatapan sendu.

"Gimana dengan keadaan Jaemin? " Tanya Jaehyun.

"Jae, apakah Jaemin kelelahan atau semacamnya? " Balas Johnny.

"Aku ga tau, aku tiba-tiba ditelpon Haechan kalo Jaemin masuk rumah sakit. Tapi Jaemin gapapa kan? "

"Untuk kali ini dia gapapa, asmanya hanya kambuh. Tapi kalo dibiarin gini aja bisa bahaya buat Jaemin, kamu harus jaga Jaemin jangan sampe kecapean. "

"Iya, makasih dokter. "



















****

Setelah perbincangannya dengan Johnny berakhir, kini Jaehyun telah berada di ruang rawat Jaemin.

"Nana, kamu gapapa kan? " Tanya Jaehyun sembari menghampiri Jaemin.

"Gapapa kak, maaf ya bikin kakak khawatir. " Balas Jaemin.

"Itu ga penting, yang penting sekarang kamu. Na, jangan sampe kecapean ya, kamu harus bisa jaga kesehatan kamu sendiri ya, Na. "

"Iya kak. "

"Maaf kak Jae, Nana, maaf kalo kesannya aku ga sopan nanya gini, tapi, emang Jaemin udah sering ya kaya gini? " Tanya Jeno.






























Tbc.

Maaf lama ga update 😭 wattpad aku lagi eror ga bisa update 😭😭 dan ini baru bisa😭😭

Maaf yaaa, makasih buat kalian yang masih nunggu ini cerita 😭💚

I love you all💚🌱

Vote & komen juseyooo 😭💚

OMNIA (END)Where stories live. Discover now