9

5 0 0
                                    


"papih minta, besok kamu pergi ke Jepara!" Perintah Ghandi pada putranya.

"Tapi pih, masa aku sendiri?"

"Ajaklah anak buahmu atau siapapun dari kantor!"

Setelah terjadi sedikit perdebatan antara Arion dan papihnya, Arion tidak menyia-nyiakan kesempatan ini sebagai alasan agar bisa lebih dekat dengan Freya. Gadis yang ia sukai sejak beberapa hari yang lalu.

Malam tadi Arion segera menghubungi Freya, Dan menyampaikan intruksinya untuk ikut melakukan perjalanan ke Jepara. Dan tentu saja Freya tidak bisa menolak karena ini menyangkut profesionalitas kerjanya.

"Kalau kamu capek, istirahat aja frey.. nanti saya bangunkan pas landing"

"Gak apa-apa pak, saya baik baik aja"

Pagi ini Arion dan Freya sudah dalam perjalanan menuju Jepra. Freya dan Arion duduk bersampingan, tapi tidak ada yang bicara satupun. ini adalah suasana yang tidak diharapkan Arion.

Freya duduk didekat jendela, dari kaca bisa ia lihat pantulan wajah Arion 'pantesan Vivian histeris, orang pak Arion ternyata kalau dilihat-lihat mirip opa-opa korea. siapa namanya.. ' Freya masih menatap kaca sambil mengingat nama opa yang pernah dilihatnya di dekstop laptop Vivian.

Sementara Arion memperhatikan Freya, masih berpikir keras tentang rencananya agar bisa lebih dekat dengan Freya.

"ngomong-ngomong pak, kenapa pake pesawat? bukannya ke Jepara lebih efektif pakai kereta ya?"

"aku pengen terbang kaya burung Frey, dulu cita-citaku jadi pilot tapi gak kesampaian. Hahah" Arion tidak akan mensia-siakan kesempatan ketika Freya sudah membuka percakapan, ia pikir sedikit lelucon akan mencaikan suasana.

'Membayangkan seorang Arion menggunakan pakaian pilot, pasti akan banyak gadis yang histeris.. hanya pakai kameja kantor aja Vivian dan teman-temanku yang lain sudah sangat rusuh apalagi pilot, pasti nambah kadar ketampanannya'. batin Freya

.

"Kenapa nggak pak, bukannya keluarga bapak sangat mampu untuk membiayai sekolah penerbangan?"

Tapi diluar dugaan Freya menganggap serius leluconnya tentang cita-citanya jadi pilot, padahal Arion mengucapkan itu hanya agar bisa mencairkan suasana. 'ahh.. itu cuma cita-cita anak sd Freya'

"Pak Ghandinya galak!"

"Oh" Jawaban Arion cukup memuaskan penasaran Freya. 'mungkin maksudnya pak Ghandi melarang Arion, terus maksa lanjutin usaha keluarganya aja. pasti gitu, orang kaya kan biasanya begitu' Pikirnya lagi.

"Sabar ya pak, pasti tuhan menyiapkan rencana lebih baik"

'Apa-apaan ini, kenapa leluconya jadi terdengar menyedihkan?'. Tidak Arion sangka dibalik penampilan karismatik seorang Freya ternyata tersimpan kepolosan tumpul dalam otaknya. Kata-kata Freya otomatis membuat Arion tersenyum geli.. sepertinya Arion tambah menyukainya.

Arsalan sudah sangat mensyukuri hidupnya. Pagi ini ia bersepeda ke taman kota pagi-pagi sekali. Olahraga pagi sudah menjadi kebiasaan bagi Arsalan ketika ia memiliki waktu luang. Hanya saja ia lupa bahwa mulai pagi ini ia sudah tidak memiliki banyak waktu luang lagi.

Mengetahui ada panggilan masuk dari handphone-nya, Arsalan berhenti sebentar untuk menerima telepon.

"Assamu'alaikum, yah pih?"

"Dimana Ar, Udah berangkat? Sebentar lagi meeting dimulai" Jelas Ghandi

" me-meeting pih?"

"Iya meeting, kamu gak lupa kan?"

Irrational LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang