4

19 1 1
                                    

***

Hujan grimis cukup jadi alasan bagi beberapa orang untuk lebih mencintai rumahnya. Berbeda dengan Arsalan, pagi ini Arion harus sudah bersiap memenuhi permintaan Ayahnya mulai bekerja di Kan Jaya perusahaan yang didirikan Ayahnya dan Ayah Arsalan.

"Ar.." Panggil Arion sambil menuruni anak tangga, kepada Arslan yang tengah menikmati teh tawar panas di meja dapur.

"Hm.."

"Hari ini gua mulai masuk Kan Jaya"

Arslan mengalihkan pandangannya pada sumber suara, lalu dilihatnya Arion menuruni anak tangga. Pagi ini Arion terlihat lebih rapi dengan kemeja biru langit, celana hitam, lengkap dengan dasi warna senada. Tapi ia tidak terlalu peduli.

"Ar.., lu ga pake celana?" tanya Arion setelah melihat sepupu tersayangnya menggunakan kaos hitam kebesarannya tanpa celana.

"Hm.." Jawab Arslan lagi

"Gila lo! tar orang ngira kita homo lagi, tinggal berdua dengan lu yang berkeliaran rumah tanpa celana"

"Nih..!" Tunjuk Arslan santai sambil mengangkat kaosnya keatas.

'oh pake boxer' batin Arion "ngomong dong! lagian cuaca dingin gini lu malah seksi gitu"

"Sengaja biar lo tergoda"

"Amit-amit" jawab Arion "Gak ada sarapan? lo gak masak?"

"Emang gua pembantu lo?"

"Yakali.. biasanya kan lo masak! Terus masa gua gak sarapan?" tanya Arslan dengan manja

"Nih..!" Arslan menyerahkan satu lembar uang lima ribuan, satu lembar uang dua ribuan dan satu uang logam lima ratus rupiah "Jajan diluar sana!" katanya lagi

"Hah? Tujuh ribu lima ratus?" sambil menerima uang yang diserahkan Arslan "adakah orang yang lebih pelit dari lo?"

"Pergi yon, sebelum gua tendang!" usir Arslan sambil melihat tajam.

"Iya, iya..tapi do'ain gua dulu!"

"Biar?"

"Ketemu cewe cantik"

Buru-buru Arion berlari ke arah pintu, melihat Arslan yang akan melepas sendal rumahnya untuk dilemparkan pada Arion

".. Assalamu'alaikum" pamitnya di ujung pintu sambil teriak dan meninggalkan Arsalan.

"Wa'alaikumsalam"

***

Pukul tujuh lewat dua puluh lima menit. Ahamdulillah, akhirnya sampai juga! Freya setengah berlari sambil membawa gulungan kertas.

PT Kan Jaya Production.

Salah satu perushaan Furniture yang cukup terkenal. Gedungnya belantai tujuh dan berlanggam artistik. Hal ini tampak dari komposisi bentuk balok garis-garis vertikal ringan terbuat dari kayu ukir, tampak artistik tapi modern, di halaman depannya terdapat beberapa pohon rindang, tampak menyejukkan di tengah kota Jakarta yang panas.

Tibalah Freya dilantai tiga, dimana divisinya ditempatkan.

"Assalamu'alaikum"

Ucapnya begitu memasuki ruangan tapi, tidak ada siapapun. 'Kemana semua orang? tidak ada pemberitahuan apa-apa' Freya mengecek handphone nya mungkin ada pemberitahuan di WA grup.

"Astaghfirullah" Freyapun sibuk beristighfar sambil berlari menuju lift dan memencet angka empat. Tanpa Freya sadari ternyata ada pemberitahuan sejak malam tadi di WA grup, untuk rapat dadakan pagi ini.

***

"Assalamu'alaikum" Freya memasuki ruang rapat dengan berusaha terlihat tenang. Walaupun kenyataannya tatapan peserta rapat pagi itu tidak bisa Freya artikan.

Irrational LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang