"Gue gak pernah maksa siapapun buat peduli. Gue udah lakuin kebiasaan ini dari sejak gue pacaran sama Carel, tapi dia gak pernah ngekorin. Dia milih asik duduk ditempat yang sama, nungguin Syd nyiapin sarapan."

"Hati gue udah terlatih sakit sejak lama, ibarat gue pacaran sama Carel, tapi pacar lu lebih perhatian sama sabahat lu sendiri."

Yaka tertegun, karakter Bima yang tidak mudah bercerita pada orang lain, hampir mirip dengan Syden, sering mendem sendirian, syukurnya, Yaka orang yang mudah peka, jadi dia tau perihal yang satu ini.

"Gue sadar, Carel emang punya perasaan berbeda sama Syd, Kalau kita tampil distage atau dimanapun, kedekatan mereka gak cuma gimmick, gak cuma nurutin perintah agensi, biar hubungan gue sama Carel gak melulu jadi berita. Awalnya mungkin baik baik aja, tapi lama lama, kedekatan mereka udah gak natural, gak dibuat buat atau dipaksa."

Lelaki berkulit putih pucat itu mengingat kembali moment di mana dia diam diam menyimpan cemburu, Carel yang berstatus pacarnya lebih dekat dengan Syden,

Dan yang paling menyakitkan, banyak fans yang menjodoh jodohkan mereka.

"Maafin gue Bim, harusnya gue bertindak sejak dulu"

"Santai lah Ka, toh gak akan ngerubah apapun.-"

"Gue mau bilang makasih malah."

Hawa dingin perlahan-lahan mengusik keberadaan mereka, namun tak membuat keduanya beranjak, terlebih ada pembahasan yang kayanya harus diselesaikan.

Lambat laun, matahari menyorot keberadaan mereka di atas gedung senantiasa mengajukan diri menjadi saksi bahwa keduanya pernah di sini.

Tangan kecil Bima meraih tangan besar Yaka, yang dia gosok gosokan guna menghangatkan badan. Kemudian mengecupnya beberapa kali sambil tersenyum manis, kicauan burung dilangit mengacau suasana romantis yang ingin Bima buat.

"Kenapa ?" Tanya Yaka, dia enggan menarik tangannya yang terus-menerus diciumi Bima.

Gak salah dia pake hand sanitizer beraroma strawberri, bisa melet ternyata.

"Karena lu hadir di waktu yang tepat."

Yaka munculkan segaris senyum, menyerah pada keinginannya tak mengusik kegiatan Bima, dia menarik tangan, lalu mengecup kening Bima, menyalurkan sebuah kehangatan di sana.

"Ka, sebenarnya gue pengen bilang sesuatu, lebih tepatnya minta saran dari lu.--"

"Gue pengen bilang ke Syd, kalau gue udah nyium Carel."

Yaka terkejut, jelas.

Mereka pernah membahas ini, dan sepakat tidak membicarakannya lagi.

Namun sekarang, nampaknya Bima pendapat Bima berubah.

"Bim kita udah bahas ini."

"Tapi gue ngerasa bersalah."

"Bukan cuma lu, kita semua juga.--"

"Inget kita ikut andil nutupin ini.--"

"Kalau lu bilang, bakalan makin rumit."

Only You | ChansooOnde histórias criam vida. Descubra agora