OY 18

3K 297 140
                                    

Jam 3 pagi,

Xenos menggedor pintu kamar Carel, suaranya yang keras bikin Boo bangun lebih dulu, dia menangis lantang, Cashel awalnya mau cuek, pura pura budek, toh yang dipanggil Carel, tapi karna makin ribut, pada akhirnya dia bangun, membuka pintu lantas menggendong Boo.

"Kenapa sih Nos, jam segini."

Namanya orang baru tidur, di jam yang seharusnya lagi nyenyak nyenyaknya, dibangunin paksa, jelas membuatnya tidak mampu membaca situasi, meski lewat pandangan linglung, dia melihat Xenos melongos, tergesa membangunkan Carel yang sebenernya udah ikut bangun, tapi dia cuma duduk, sambil ngumpulin nyama.

"Anjing, lu sadar bego.---"

"Syden noh, mau lahirin keknya dia." Kata Xenos menggoyangkan badan Carel, bahkan manarik paksa tubuh yang lebih besar darinya untuk berdiri.

Meskipun Cashel yang pertama bangun, tapi dialah yang paling lama menyimpulkan, beda dari Carel, ketika nama Syden disebut dia refleks berdiri, berlari ke ambang pintu, sampe nyaris menabrak tembok saking kagetnya.

Tanpa perdulikan Boo yang tetap menangis, mungkin ngerasa gak nyaman dalam gendongan Cashel yang keliatan asal gendong, dia mengikuti gerak Xenos yang ngikutin Carel dari belakang, baru dia ingin ngekorin, Xenos menyentak, nyuruh Cashel diam disana sampe Boo tidur lagi.

Bahu Cashel meluruh pasrah, dia yang gak punya pengalaman ngurus bayi, dipaksa nenangin bayi.

_____

Dikamar, sesuai perkataan Xenos, Syden menangis diatas kasurnya, dia merintih sambil meringkuk, memegangin perutnya erat, terus menerus menggeliat gak nyaman, sebelum pergi, Xenos menyuruhnya telentang, siapa tau bisa membuat bayi rileks, tapi Syd nangis makin kencang, katanya posisi itu bikin sakitnya 2 kali lipat lebih kerasa.

Menurut cerita Xenos, sebelum mengeluh ngerasain nyeri, dia 4 kali bolak balik kekamar mandi, dengan keluhan melilit kaya mau bab, setau dia, itu ciri ciri orang mau melahirkan, apalagi selama pergi ketoilet, Syd bilang, dia gak bener bener bab.

Xenos nyuruh Syd duduk, dan dia mau bangunin Carel, buat ngabarin. Belum juga beranjak, Syd teriak, dia melenguh merasakan sakit dipanggul bawahnya, rasa melilit yang tadi berupa sapaan ringan, berubah menjalar kebagian punggung. Xenos berusaha menenangkan semampunya, sampe dia praktekin cara mengatur nafas, takut Syd bneran mau ngelahirin, cuman karna keduanya sama sama panik, gak ada satupun cara yang berhasil mengurangin rasa kontraksi diperut Syd, yang ada makin menjadi.

"Bawa ke klinik gue dulu aja ? gue lagi gak jaga malam--"

"Nanti gue cek disini, kalau emang bener mau lahiran, baru kita bawa ke rs.--"

"Sekarang kondisinya gimana ?"

Leher Carel berputar, melihat kearah Syd yang keadaannya jauh lebih baik, dia yang tadi nangis sambil ketakutan, bahkan narik narik baju Carel sampe kerahnya melorot, kini bisa tidur tenang dalam posisi telentang, piyamannya dia naikkan hingga atas, lengannya mengusap lembut tiap bagian perut yang beberapa menit lalu gerak gerak. Xenos yang duduk dibibir kasur, menatap Carel penuh harap, dilengannya ada minyak telon, baru dia olesih diperut Syden, siapa tau bisa ngasih effect hangat.

"Udah mendingan. gue bawa kesana ?"

"Kalau lu penasaran ya bawa, tapi prediksi gue, kontraksi palsu kaya kemaren dirumah neneknya."

Only You | ChansooWhere stories live. Discover now