OY 22

1.3K 178 121
                                    

Satu satunya rasa sakit yang kayanya bisa Syden toleransi adalah sakit gigi, toh dia belum pernah ngalamin sakit gigi seharian full sampe gak nafsu makan, paling lama sekitar 1 jam, abis itu dia bawa periksa, terus disaranin cabut selepas sakitnya...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu satunya rasa sakit yang kayanya bisa Syden toleransi adalah sakit gigi, toh dia belum pernah ngalamin sakit gigi seharian full sampe gak nafsu makan, paling lama sekitar 1 jam, abis itu dia bawa periksa, terus disaranin cabut selepas sakitnya mereda.

Jadi sekarang dikasih sakit his alias kontraksi yang amat menyakitkan membuat Syden mikir, ternyata ada yang lebih sakit dari keiris pisau, dan ini tidak bisa dia toleransi, sepengalaman Kia yang cerita, sakitnya melahirkan 5 kali lipat dari rasa sakit waktu datang bulan, kebanyakan wanita punya gambaran itu, masalahnya Syd tidak mengalami siklus itu, mana dia tau bahwa sakitnya seperni ini.

Jika ditanya berapa persepuluh, Syd bakalan menjawab 15/10, salah banget dokternya cuma mentargetkan sakitnya sampe 10.

Segala posisi udah Syden coba, dari nunggung, jalan jalan muterin kamar, duduk bersandar sama Carel, pokonya sebisa mungkin dia cari posisi nyaman, walau tidak menghilangkan sakitnya, seenggaknya mengurangi lah, namun tidak satu pun semua posisi itu bertahan lebih dari 5 menit.

Orang orang yang hadirpun tidak banyak membantu, cuma kasih wejangan wejangan, dan tentu malah bikin pusing, makin jelek moodnya Syd, terus dia nyuruh mereka diam. Kia mau marah tapi ngerti rasa sakitnya, sensitifnya orang mau lahiran gak bisa ditenangin, cara terampuh kasih badan Carel buat dia cakar habis, pasangan normal cowo cewe, agak enak, cewe ngeremes badan suaminya pasti gak sekencang Syden yang remes, makannya, kasian liat Carel, kewalahan nerima cakaran Syd, mana harus sambil nenangin biar si bocil gak nangis.

Ada kali Carel usapin lengan Syd 30 menitan, seusai dia mau tidur menyamping, gak ngereog guling sana guling sini. Ya dia emang gak ngerasain sakitnya, tapi tidak bisa dipungkirin kepalanya pening, badannya cape sebab belum tidur dari jam 3 pagi, matanya tidak pernah sepenuhnya terpejam, sekalinya merem, Syd kebangun, teriak teriak, belum lagi kepotong kedatangan orang tua sama mertuanya, alhasil mereka sedikit mengobrol, dia pun bolak balik ngurus administrasi, jangan dikata Carel diam doang, giliran ada yang jagain Syd, Carel tetap gak bisa istirahat, Syden maunya deket dia terus, kesimpulan dari keluhannya, tanpa diberitahu, yang ngeliat seberantakan apa muka gantengnya, pasti mengerti.

"Berapa lama lagi ?"

Mata Carel nampak berat buat melek 100 persen, bisa jadi kesadarannya diambang batas, benar benar udah setengah watt ini mah, pengen tidur, tapi dia coba menjawab pake nada lembut. "Sejam lagi."

Bagian tersedih, terus membuat Carel nangis tidak bisa berkata kata, mengabadikan ingetan itu meskipun nanti anaknya telah berkeluarga, dan dia punya cucu. Saksi kesakitan Syd perjuangin anak mereka gak akan pernah dia lupain, gimana Syd bilang, sakitnya 15/10, Carel paham betul maksdunya apa, dari sana dia  menilai, Syden gak bisa jabarin semua sakitnya lewat kapasitas yang dia punya.

Only You | ChansooWhere stories live. Discover now