Taeyong hanya terkekeh lalu menepuk punggung Jaehyun pelan. "Ya sudah kau mandi dulu Hyung setelah itu kita makan malam."


Jaehyun meregangkan pelukan mereka namun tangannya masih menahan pinggang Taeyong. "Berikan aku ciuman setelahnya aku akan mandi."


Taeyong mencibir lalu ia berjinjit sedikit dan memangut bibir tebal Jaehyun. "Sudah, sekarang kau mandi."



Jaehyun mencium kedua pipi Taeyong sebelum berjalan ke arah kamarnya.



Taeyong hanya tersenyum kecil ketika melihat punggung Jaehyun yang menjauh. Ia akan menata makanan untuk makan malam dengan Jaehyun.



~~



Selesai makan malam bersama Jaehyun dan Taeyong bersantai di ruang tengah sambil menonton televisi. Posisi mereka saat ini adalah Jaehyun yang berbaring di pojok sofa dengan Taeyong yang juga berbaring di depannya.


Taeyong tiduran dengan memunggungi Jaehyun dan bisep lelaki tampan itu menjadi bantalannya, sementara Jaehyun memeluk Taeyong dari arah belakang.


Jaehyun menunduk lalu ia menciumi pipi Taeyong dengan gemas. "Cantik."


Taeyong terkekeh lalu tangannya terulur ke belakang untuk mengelus kepala Jaehyun. "Kau lelah? Ingin istirahat?"


Jaehyun menggeleng lalu menggesekkan hidungnya pada rambut Taeyong. "Tidak, aku ingin bersamamu."


Taeyong menolehkan sedikit kepalanya lalu mengecup bibir Jaehyun, saat ia ingin melepaskannya tiba-tiba saja Jaehyun menahan kepalanya.



Jaehyun memiringkan kepalanya lalu bibirnya memangut bibir atas dan bawah Taeyong membuat Taeyong melenguh pelan.



Taeyong mengelus dada Jaehyun lalu menepuknya dua kali, ia kekurangan napas. "H-hyung nghh."



Jaehyun melepaskan ciuman mereka lalu tersenyum lebar ketika melihat Taeyong yang mengambil napasnya dengan rakus.


"Babe?"

"Ya."


Jaehyun memeluk Taeyong semakin erat lalu mulutnya ia dekatkan pada telinga Taeyong. "Kau bisa hamil tidak?"


Alis Taeyong menukik bingung, matanya melebar. "Kenapa kau bertanya seperti itu Hyung?"


"Jawab saja." Jaehyun menggigit kecil telinga Taeyong.


Taeyong mengulum bibirnya lalu ia membalikkan tubuhnya untuk menghadap Jaehyun. "A-aku tidak tahu, sepertinya tidak."



"Kenapa tidak? Ibumu laki-laki juga bukan? Dan dia bisa hamil, kenapa kau tidak?" Jaehyun mengecup gemas hidung Taeyong.



"Kau tau ibuku dari mana?"


Jaehyun menumpukan kakinya pada kaki Taeyong lalu ia kembali menciumi wajah Taeyong, entah kenapa kekasihnya ini sangat menggemaskan dan rasanya Jaehyun tidak ingin berhenti menciuminya.

"Tentu saja aku tau, masa aku tidak tau ibu mertua sendiri." Goda Jaehyun.


Pipi Taeyong memerah ia memukul dada Jaehyun pelan. "Ck, aku serius Hyung."


Jaehyun terkekeh. "Aku guru Lee Taeyong tidak mungkin kan aku tidak tahu orang tuamu bahkan aku tau pekerjaan kedua orang tuamu."


Ah iya Taeyong lupa.


"Jadi kemungkinan besar aku bisa hamil, begitu maksudmu Hyung?" Tanya Taeyong.


Jaehyun mengedikan bahu. "Tidak tahu kita harus membuktikan itu."


Mata Taeyong berkedip lucu. "Bagaimana caranya? Ke dokter?"


Jaehyun menyeringai lalu dengan sekali gerak tubuhnya sudah berada di atas tubuh Taeyong. "Kita bercinta sampai kau hamil bagaimana?"


Mata Taeyong melebar, ia menahan dada Jaehyun. "Ya! Ya! Apa maksud Hyung."


Jaehyun tersenyum jahat lalu ia menyingkirkan tangan Taeyong yang berada di dadanya. "Kalau kita tidak bercinta kita tidak akan bisa membuktikannya Babe."



Taeyong menolehkan kepalanya ketika Jaehyun hendak menciumnya. "Tidak, tidak kita bisa ke dokter Hyung, Ya!"



Jaehyun masih mencoba untuk mencium bibir Taeyong karena sedari tadi lelaki itu menghindar. "Kita akan ke dokter nanti setelah sudah ada tanda-tanda kehamilan bagaimana?"


Taeyong akhirnya menahan kepala Jaehyun. "Kita besok masih harus sekolah Hyung."



Jaehyun cemberut lalu ia menurunkan wajahnya hingga ke dada Taeyong lalu mengusakkan wajahnya pada dada Taeyong. "Babe~" Rengeknya.



Taeyong mengelus kepala Jaehyun. "Besok masih harus sekolah Hyung, jangan sekarang ya."



"Hm."



Jaehyun akhirnya menjatuhkan setengah badannya di atas tubuh Taeyong, ia masih terus mengusak wajahnya pada dada Taeyong.



"Sebaiknya kita tidur Hyung, besok kau harus masih mengajar dan juga ke kantor." Ia memainkan rambut tebal Jaehyun.



Jaehyun mendongak lalu ia mengulum bibirnya. "Babe." Taeyong hanya berdehem untuk menjawab Taeyong. "Mau ini." Jaehyun mengecup puting Taeyong dari luar kausnya.



Taeyong memejamkan matanya ketika ia merasakan sengatan aneh, Jaehyun memang sialan tidak di kasih yang satu minta yang satunya.



"Ti-tidak." Taeyong kembali menolak permintaan Jaehyun.



Jaehyun tidak mau mendengarkan Taeyong, biarkan saja. Ia menjilat puting Taeyong dari luar kausnya hingga kaus itu terlihat sedikit basah.


"Hyung jangan—ahh."



Jaehyun tersenyum ketika melihat Taeyong yang memejamkan matanya. Lalu dengan usil ia menyingkap kaus Taeyong lalu membukanya paksa.



Jaehyun menjilat kedua puting Taeyong lalu menghisap salah satu di antaranya. "Diam saja jika kau menolak lagi kita akan bercinta sampai pagi."



"Hyung ahh tidak sshh."


Jaehyun dan hormonnya memang tidak bisa terkendali.


TBC

Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong) End ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora