• Prolog •

163 26 13
                                    

Happy Reading🌈

***

"SHEILA!! Balikin sepatu gue!" teriak seorang gadis dengan kesalnya. Sambil terus berlari mengejar gadis yang bernama Sheila itu.

"Wle! Bodo amat, ayo kejar gue sampe dapet!" balas seorang gadis yang bernama Sheila Quennisya. Kerap disapa Sheila.

"Sheila! Awa ja-"

Bruk!

Sheila terjatuh, temanya tertawa terbahak-bahak saat melihat Sheila terjatuh. Lalu dia menghampiri Sheila.

"Belum juga gue selesai ngomong, eh udah jatuh duluan. Sini sepatu gue!" pinta temannya kesal.

"Bukannya bantuin gue dulu! Kezel gue sama lo Salmon!" balas Sheila yang tidak kalah kesalnya. Mata temanya seketika melebar saat mendengarnya. Sebenarnya nama aslinya Salma Khairunisya, kerap disapa Salma.

"Apa! Salmon? Nama gue bagus-bagus Salma. Malah diganti Salmon, berasa ikan gue." cerocos Salma sambil menatap Sheila kesal. Lalu Sheila bangun, dan membersihkan roknya yang kotor.

"Udah? Ngomong sampe berbusa-busa, Waras Anda?" tanya Sheila (waras=sehat). Perlahan-lahan Sheila mulai berjalan mundur. Dan ...

Wush!

Sheila berlari dengan sangat begitu cepat. Pasti sebentar lagi ...

"SHEILA!!" Salma yang melihatnya langsung berteriak dan berlari menyusul Sheila. Banyak pasang yang melihat ke arah Salma.

***

Kini Sheila sedang berada di Rooptop, ia sedang beristirahat sejenak. Karena ia sangat kelelahan karena tadi habis berlari.

"Mampus lo Salmon, pasti lagi nyariin gue tuh anak." ucap Sheila sambil terkikik pelan.

"Gerah banget si." ucapnya. Lalu Sheila mengikat rambutnya dengan asal-asalan. Dan itu langsung memperlihatkan lehernya yang putih dan mulus itu.

Sheila tidak menyadari bahwa ada orang lain di Rooptop ini selain dirinya. Sheila beranjak dari duduknya. Lalu berjalan menuju balkon.

Sheila merentangkan kedua tangannya. Lalu ia menghirup udara segar itu dengan sangat banyak. Sehingga hidungnya terasa sangat sakit, karena mencium bau asap rokok.

Sheila langsung mencari siapa orang yang merokok itu. Sejujurnya ia sangat tidak suka mencium bau asap rokok. Dan ternyata dia lah yang merokok, orang yang Sheila suka. Sejak pertama kali mereka bertemu. Tapi dianya cuman nganggap Sheila teman, gimana dong? Dan Sayangnya juga udah punya pacar.

Sheila yang mengingatnya langsung tersenyum kecut. Ia memutuskan untuk keluar dari Rooptop tersebut.

Aku mah apa atuh, hanya kentank ... Cuman sebatas teman, nggak lebih, jleb banget rasanya. Batin Sheila.

Sheila berjalan kelasnya, dengan muka di tekuk.

***

"Kemana aja lo!?" Salma bertanya saat Sheila memasuki kelasnya. Sheila duduk di samping Salma dengan wajah di tekuk.

"Kenapa si? Itu muka di tekuk gitu, kaya baju belum di setrika." ucap Salma bercanda. Sheila hanya menggelengkan kepalanya saja dengan pelan.

"Ketemu dia ya? Dimana?" tanya Salma.

"Rooptop," jawab Sheila singkat. Jujur, sekarang dirinya sangat Badmood.

"Udah dong, ko jadi Badmood gitu si. Senyum dong, dianya aja nggak ngehargain lo. Mending lo berhenti aja ngejar dia, kesel gue lama-lama." Salma menjeda ucapannya. Dia memandang ke arah Sheila yang sedang menatapnya.

"Banyak lelaki di luar sana Shel, nggak cuman dia aja. Percuma, kalo lo nangis darah juga, dia tetep nggak ngehargain perasaan lo," sebenernya Salma juga ikut kesal. Dan merasa kasian kepada Sheila.

"Nggak bisa ...." ucapnya yang terdengar lemas.

"Bisa nggak bisa, harus bisa. Plis! Gue gamau liat lo sedih gini Shel. Apa perlu pacarnya gue labrak!" ujar Salma dengan tegas.

"Nggak usah jangan, dia anak baik-baik. Takut gatau apa-apa, jangan labrak dia." kata Sheila sambil tersenyum ke arah Salma.

"Gue yakin dia bukan anak baik-baik, anak club!" duga Salma dengan muka juteknya.

"Jangan ngomong kaya gitu, gue yakin dia anaknya baik," ucap Sheila.

"Ko lo bela dia!" protes Salma karena kesal.

"Bukan bela dia, gue disini nggak bela siapa-siapa. Gue takut dugaan lo salah Sal," ucap Sheila dengan nada lembut.

"Maafin gue ya," kata Salma lalu memeluk Sheila. Sheila membalas pelukannya. "Gue sayang lo," lanjutnya. Salma semakin mempererat pelukannya.

"Gue juga, udah dong lepasin. Sesek dodol!" ucapnya, Salma langsung melepasnya.

"Eh, eh, maafin gue ya hehe ...." ucap Salma sambil cengengesan. Lalu mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Sal!" panggil Sheila, dan itu membuat Salma yang sedang bermain ponselnya langsung melihat ke arahnya.

"Why?" sahut Salma lalu memasukan ponselnya disaku bajunya.

"Gue nginep dirumah lo ya," ucapnya lalu menyengir kuda.

"Kenapa lagi?" tanya Salma sambil menatap Sheila dengan serius.

"Berantem," jawab Sheila dengan malas.

"Masalah apa lagi?" tanya Salma lagi.

"Hak asuh," jawabnya lagi. "Udah deh lupain aja, pusing gue mikirinnya," lanjutnya dengan nada malas.

"Iya deh, jangan terlalu dipikirin, nanti lo bisa sakit." ujar Salma, Sheila hanya menganggukan kepalanya saja.

Mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

***
Hayy ... Cerita 1 gue di akun ini, maafin yap pendek partnya hehe.

Banyak kesalahan gengs ... Maklum lah :v
Belum tau terlalu banyak.

Ajak temen-temen kalian buat baca cerita ini juga jangan lupa.

Kalo ada typo tandai ya.

Satu kata buat cerita ini📌

Satu kata buat gue ahay~

Next? Yuk spam komen.

Jangan lupa vote and comment nya ya🤗

AlaSya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang