" Aku pergi. Jaga dirimu dan Daisi.. "

Jungkook berlalu.







Di bawah, jungkook berhenti sejenak sebelum memasuki mobilnya.

" Jacob-

" Ya tuan?

- Tolong kau jaga anak dan istriku baik baik. Laporkan padaku jika ada hal mencurigakan walau sedikit. Dan, lepaskan macanku, bawa dia ke kamar utama. "

" Baik, laksanakan tuan! "


















*



















" Apa yang di lakukan nya sekarang? "

" Dia, baru saja berangkat ke kantor nya tuan. "

Sosok itu mengusap dagunya, melirik anak buahnya yang kini sibuk melacak di layar monitor laptop nya.

" Pantau terus, ketika dia lengah. Langsung lenyapkan! "

" Baik. "

" Aku tak sabar menanti kematianmu,
J'Ar. "









*















Di rumah, taehyung kembali termenung menatap Daisi yang masih tertidur lelap di ranjang barunya itu.

Gukie sudah ada di kamarnya belum lama ini, Jacob yang membawanya kemari, katanya atas perintah jungkook langsung.

" Hei Gukie, menurutmu apa semuanya akan baik baik saja? "

Macan itu hanya menatapnya dengan diam, ekornya mengibas ngibas memukul karpet bulu tebal yang ia duduki itu.

Taehyung menghela nafas lelah, lalu meminum sedikit air dingin di gelasnya itu.

Mungkin ia sedang dehidrasi karena kekurangan cairan karena itu ia bisa berfikir serumit itu.
Ya, semoga.

Rumahnya sedang sepi, pasangan Gamin sedang pergi bermain keluar. Katanya kencan.

Jaeyong? Sama.
Taeyong sedang ngidam, katanya ingin memancing.
Jadilah jaehyun membawanya ke salah satu wisata, pusat pemancingan ikan.

Mata taehyung sedikit memicing kala ia tak sengaja melihat sebuah mobil hitam baru saja berlalu dari depan pagar utama di sana.

" Ah, mungkin anak buah jungkook... "
Gumamnya pelan.

" Gukie, tangkap! "

Serunya kemudian yang melempar sebiji anggur hijau, dan di tangkap baik oleh macan itu.
Memakannya lahap.
Macan versi baru. Tak hanya daging, kini ia juga suka makan buah anggur sejak taehyung dekat dengannya.























*































" Bagaimana kondisi saham kita? "

" Saham kita tetap stabil, dan dua hari lalu saham kita sempat naik 7%."

Jelas YunHo yang mana di angguki oleh jungkook.

Matanya menelisik satu persatu lembaran kertas data biaya pengeluaran selama ia tak masuk kantor.

" Baiklah, kau boleh pergi. "

YunHo undur diri, membungkuk sedikit lalu berlalu keluar ruangan.

Jungkook berdiri dari kursinya, sedikit merapikan berkas berkas itu sebelum ia berjalan sedikit ke arah kaca besar yang menjadi dinding latar belakang ruang kerjanya itu.

ÆWhere stories live. Discover now