16

372 67 0
                                    

Happy reading...

Jungkook masuk ke mobil lelaki berjas hitam yang di hajarnya tadi. Lalu lelaki tersebut tersenyum dan segera menutup pintu mobilnya.

Jungkook menatap ke arah Geng BTS yang masih terpaku di tempatnya. Dan Sarang, gadis itu jatuh pingsan dalam pelukan Namjoon.

Jungkook hanya bisa menelan ludahnya tanpa bisa berbuat apa-apa.

Terdengar bunyi ponsel berdering.

"Ya tuan, Tuan muda bersama kami."
ucap lelaki berjas hitam di depan Jungkook.

Lelaki itu mengulurkan ponselnya dengan layar yang masih menyala pada Jungkook.

Jungkook meraih dan segera menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Mendengar ocehan yang membuat telinganya panas dan emosinya memuncak.

Rasa malas untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan ayahnya membuat Jungkook mengembalikan ponsel itu ke lelaki di depannya.

Tak ada pembicaraan selama perjalanan. Jungkook merogoh ponselnya dan mulai mengusap layar dan mulai membaca chat yang telah menumpuk.

Namjoon: Sarang baik-baik saja. Dia hanya shock. Nanti malam akan gue ungkap semuanya.

Suga: Lo baik-baik aja kan? Tenang, gadis lo aman.

Taehyung: Sialan lo. Kenapa lo harus nyerah sama bodyguard tengik itu? Kita bisa lawan mereka semua. Awas kalo lo gak cepet pulang, gue hajar lo.

Jungkook tersenyum membaca semua chat dari geng-nya.

...

Mobil memasuki gerbang rumahnya dan berhenti tepat di depan rumah.

Lelaki berjas hitam buru-buru membuka pintu untuk Jungkook dan membungkukkan badannya. Tersenyum dan memberikan salam.

"Gak usah hormat! Kalo gue bikin salah, lo juga akan mukulin gue, kan? Dasar!" bentak Jungkook.

Terlihat seorang wanita cantik datang tergopoh-gopoh kearah Jungkook. Membentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

"Oh sayang, kenapa kau tak pernah mengunjungi Ibu, nak?"

Jungkook tersenyum dan memeluk Ibunya erat. Merasakan damai di pelukan wanita nomer satu di hidupnya.

Kehangatan dan kasih sayangnya tak pernah berubah, setidaknya itu yang di rasakan oleh Jungkook.

"Masak apa, Bu? Aku lapar." Jungkook mengelus perutnya.

"Kau ini! Tidak pernah berubah, datang-datang hanya makanan yang di tanyakan. Kenapa kau tak bertanya tentang kabar Ibu mu ini?" keluh Nyonya Jeon pada Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum.

"Ehmm." Deheman khas tuan Jeon Wonpil membuat senyum Jungkook menghilang.

"Temui Ayah di ruang kerja. Sekarang." pinta tuan Jeon Wonpil.

Jungkook mengekor langkah Ayahnya menuju ruang kerja. Ruang kerja yang luas dengan buku menumpuk rapi di rak.

Jungkook berdiri di depan Ayahnya yang kali ini duduk di kursi kebesarannya.

"Siapa gadis itu?"

"Gadis yang mana maksud Ayah?" kilah Jungkook datar.

Tuan Jeon Wonpil meletakkan sebuah foto ke meja, foto Jungkook dan Sarang yang sedang bergandengan tangan di taman bermain tempo hari.

Jungkook menatap foto itu sekilas.

Me and BTS (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora