FIRST MEETING

128 3 0
                                    

"Oke. Selesai. Kerja bagus semuanya. Kerja bagus Dokter Hong," ucap dokter Ki Hamyung pada seluruh tim operasi yang dipimpinnya. Semua dokter senior dan para pejabat RS yang menyaksikan dari atas memberi tepuk tangan atas keberhasilan operasi yang sangat sulit tersebut. Namun, tidak ada waktu bagi Hong Raon untuk menikmati pujian itu. Dia pun memberi hormat pada dokter Ki Hamyung, seniornya, dengan sedikit menundukkan kepala, kemudian segera keluar OR. Dia harus segera bersiap-siap untuk menghadiri sebuah pameran barang antik di suatu gedung kesenian. Hobi sampingan Raon, dia suka mengkoleksi barang-barang antik peninggalan sejarah. Dia sering menghabiskan uangnya untuk mengikuti lelang dari barang-barang antik tersebut.

"Kau sedang Buru-buru?" sapa Ki Hamyung pada Raon saat melihat Raon keluar dari ruang ganti.

"Oh, Sunbae. Kau tahu hari ini ada pameran barang seni dari jaman Joseon. Aku sudah menantinya dari dulu dan aku tidak mau melewatkannya," jelas Raon.

"Kau tidak ingin ikut makan malam tim?"

"Maaf. Tapi aku janji setelah acara pameran, aku yang akan menjaga pasien kita. Oke Sunbae, aku pergi dulu," jawab Raon yang langsung berlalu.

Ki Hamyung hanya tersenyum melihat tingkah Raon. Dia sudah menganggap Raon sebagai adik sendiri. Mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Ayah mereka bersahabat. Dan ayah Raon lah yang menolongnya saat dia terjebak di Korea Utara dan ayahnya meninggal di sana. Dan sekarang Hamyung menjadi ahli bedah yang disegani banyak orang karena kemampuannya. Dia bahkan membedah tubuh pasien, tanpa mengeluarkan darah setetes pun, seperti membedah mayat. Banyak sejawatnya yang mengaguminya, banyak juga senior yang iri padanya. Mereka tidak tahu hal mengerikan seperti apa yang harus Hamyung alami untuk menjadi seperti itu. Hanya Hamyung, ayahnya dan ayah Raon yang tahu.

Raon sangat menikmati pameran barang-barang seni itu. Banyak benda cantik yang menarik di sana. Dia berkeliling sambil memegang stikernya, untuk menandai barang yang dia ikut untuk dilelang. Tiba-tiba, mata Raon terpaku pada sepasang gelang cantik di dalam kotak kaca. Gelang itu terbuat dari batu giok kecil-kecil yang dirangkai dengan benang emas dan menjadi sepasang gelang yang sangat cantik. Satu berwarna biru, satu berwarna merah muda. Raon langsung jatuh cinta pada gelang itu. Dia memperhatikan, belum ada yang menempel stiker di sana. Itu berarti dia tidak perlu bertarung dalam lelang jika hanya dia yang menginginkan gelang itu. Raon pun segera akan memasang stikernya ketika tiba-tiba ada sebuah tangan yang mendahuluinya memasang stiker pada gelang tersebut. Raon terkejut dan melihat siapa tangan sial yang mendahuluinya. Dia pun melihat seorang pria muda yang sangat tampan berdiri di hadapannya. Pemuda itu juga menatapnya. Dia juga terkejut ternyata ada orang lain yang menginginkan gelang itu. Mata mereka terpaku dalam beberapa detik. Tiba-tiba Raon menyadari ada cairan bening yang mengalir dari mata pemuda yang menatapnya itu. Pemuda itu menangis.

"Kau, menangis?" tanya Raon spontan.

"Apa?" tanya pemuda itu terkejut. Lee Yeong merasa ada sesuatu mengalir di pipinya. Dia mengusap pipinya dan menyadari bahwa dia telah meneteskan air mata. Lee Yeong bingung kenapa dia menangis karena melihat gadis di hadapannya. dia juga gengsi jika kepergok menangis di hadapan seorang gadis yang baru pertama kali dilihatnya. Tapi dia juga bingung harus menjawab apa. Karena tiba-tiba perasaannya menjadi aneh. "Ah, oh. Kau, gelang ini sudah menjadi milikku. Aku yang pertama menempel stikernya!" Tiba-tiba Yeong nyolot untuk menutupi perasaan aneh di hatinya.

Mendengar perkataan pemuda di hadapannya yang kasar, Raon pun mendengus. "Huh, milikmu? Aku yang pertama melihat gelang ini. Tapi tiba-tiba kau menyerobot seenaknya!" balasanya sambil menempelkan stikernya pada gelang itu.

"Hei! Apa yang kau lakukan? Cepat singkirkan stikermu!" perintah Yeong.

"Enak saja! Semua orang berhak menempelkan stikernya di sini. Kalau mau mendapatkan gelang ini, ayo kita bersaing di lelang!" tantang Raon. Dia kesal dengan pemuda di hadapannya. Baru bertemu sudah ngajak bertengkar.

LOVE REINCARNATION (BoYoo Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang