coklat dari om om

7.2K 769 37
                                    

Pagi ini, Arkan merasa baikan. ia tidak merasakan sakit dan panas lagi.

Tapi Yasinta tetap khawatir, kini Arkan tengah disuapi bubur oleh Yasinta. meskipun sudah memaksa agar Arkan mekan sendiri, Yasinta tetap keukeuh untuk menyuapi Arkan.

"ayah udah berangkat bun?" tanya Arkan.

"udah barusan, emang kenapa hm?"

"gapapa cuma nanya"

Arkan kembali menerima suapan bundanya, meskipun ia malas karena menu nya bubur. tapi untuk menyenangkan hati bunda, ia tetap harus memakan nya.

"oh ya, adek dimana bun?" Arkan kembali membuka suara.

"di Palembang. kemarin berangkat sama om Bayu, bikin pusing serumah aja"

"wah enak dong, liburan. aku juga mau ya bun!"

"beneran?" tanya Yasinta memastikan.

"iyalah, masa adik aku doang yang liburan dirumah oma. aku juga mau lah"

"yaudah, nanti bunda pikirin lagi. sekarang makan dulu aja, minum obat terus harus sembuh. semalem bikin bunda panik aja"

Arkan malah nyengir tanpa dosa, "hehe maaf bundaa sayang yang cantik"

Yasinta tersenyum mendengar ucapan anaknya, "bisa aja ya kamu ngerayu nya"

Mereka berdua terus mengobrol dan tertawa, terkadang Arkan menggoda bundanya agar luluh.

==

Lalu di kota kelahiran Bima, kini anaknya sedang disuapi makan oleh oma.

Ezra telah berusaha keras meminta agar tidak disuapi, tapi oma itu punya seribu cara merayu. akhirnya Ezra luluh, dan menurut.

"ayo aaakk lagi, ini ikan nya sedap loh" Hana menyodorkan sendok berisi nasi juga lauknya. Ezra melahapnya dengan senang hati.

"cucu opa, naik kelas empat ya?" tanya Fikri, yang tadi subuh baru sampai dirumah setelah perjalanan bisnis.

Ezra menggeleng, "no opa, aku udah kelas lima" jawabnya membuat oma, opa, dan Bayu terheran.

Mereka tidak mungkin salah ataupu lupa.

"loh masa sih?!" tanya Bayu.

"aku kemarin akselerasi dan alhamdulillah lolos. jadi sekarang udah kelas lima" jelas Ezra, ketiga orang dihadapannya langsung merasa bangga.

"wah hebatnya cucu oma, sini sayang peluk dulu" Hana memeluk tubuh mungil cucunya dengan penuh sayang.

"dari opa, mau hadiah apa hm?" tanya Fikri, ia melipat koran pagi yang dibacanya.

"wah beneran opa?" Ezra tentu saja senang, karena ia belum menerima hadiah apapun dari siapapun.

"yap, boleh apapun"

"tapi aku bingung opa, nanti aku pikirin dulu ya opa?" ekspresi Ezra benar-benar lucu sekarang, mengundang rasa gemas bagi Hana, Fikri, dan Bayu.

"iya sayang, opa tunggu ya" Fikri mengelus rambut Ezra.

"kalo ayah udah kasih apa?" tanya Bayu yang malah memberikan pertanyaan barusan. Ezra malah menunduk dan menggeleng, membuat mereka merasa heran.

adrain [sudah terbit]Where stories live. Discover now