"Entah kenapa, perasaan aku kepadamu seketika berbeda, tidak seperti biasanya." -J
____
Hutomo berjalan dengan langkah percaya diri menuju lift. Hari ini dia akan bertemu langsung dengan pemilik perusahaan tempat ia melamar pekerjaan. Tampan dan gagah. Hutomo menjadi pusat perhatian di kantor itu. Walaupun umurnya sudah kepala tiga.
Hutomo memencet tombol lift dan kemudian masuk kedalamnya. Hutomo akan menuju lantai enam, menuju ruangan direktur. Hutomo sama sekali tidak gugup. Dia yakin akan mendapat pekerjaan di sini.
Pintu lift terbuka, Hutomo langsung melangkahkan kakinya ke ruangan itu. Ia kini berdiri di depan pintu. Mengetuk pelan pintu kaca itu.
Mendengar suara yang mempersilahkannya masuk dari dalam, Hutomo mendorong pintu itu perlahan. Wanita muda yang sedang duduk membelakanginya, langsung memutar kursinya menghadap Hutomo. Mata mereka bertemu. Wanita itu langsung melempar senyum ke arah Hutomo. Ia mempersilakan Hutomo untuk duduk.
"Saya datang, untuk mendapat pekerjaan di sini," ucap Hutomo dengan yakin.
Panggil wanita itu Jessica. Ia memandangi Hutomo lekat dari atas sampai bawah. Senyumnya tak pernah lepas sekalipun melihat kesempurnaan dari diri Hutomo. Hutomo menjulurkan tangannya ingin bersalaman.
"Satrio Hutomo Ramadhan, panggil saya Hutomo."
Jabatan tangan itu diterima manis oleh Jessica. Senyum sumringah makin ditampakkan oleh Jessica.
"Jessica."
"Wow, hebat ya. Ternyata, pemilik perusahaan ini masih sangat muda." Hutomo tersenyum melihat bagaimana kesuksesan yang di dapat oleh Jessica, meskipun tergolong muda. "Emm maaf, ini dokumen yang sudah saya siapkan untuk melamar pekerjaan di sini"
Hutomo menyerahkan map berisi data tentang dirinya pada Jessica. Jessica memeriksa dokumen itu. Kedua ujung bibirnya terangkat. Melihat berbagai prestasi dan juga banyaknya pengalaman Hutomo. Tentu, yang paling membuat Jessica kagum adalah ketampanan Hutomo. Jessica seakan tidak dapat berpaling.
"Welcome to my company. Saya terima kamu di sini. Posisi manager"
Hutomo tersenyum lebar. Akhirnya ia mendapat pekerjaan. Apalagi langsung mendapat posisi manager. Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungannya.
"Terimakasih, anda sudah mau menerima saya. Tapi, apa yang membuat anda yakin, menempatkan saya di posisi itu? kemana manager yang dulu? apakah sudah resign?"
"Tidak, dia masih ada di kantor ini. Tapi, saya menyukai kamu."
Jawaban itu membuat Hutomo terkekeh kecil. Entah kemana maksud pembicaraan Jessica, Hutomo tidak peduli. Yang terpenting, ia sudah mendapat pekerjaan sekarang dengan posisi tinggi.
Jessica meraih telepon di mejanya, lalu menelepon seseorang. Tak lama seorang laki-laki masuk. Raut wajahnya tegang.
"Ibu, panggil saya? ada apa buk?" ucap laki-laki sambil menunduk.
"Kamu saya pecat"
Laki-laki itu mendongak menatap Jessica tidak percaya. Sangat terkejut pasalnya dia sepertinya tidak melakukan kesalahan apapun.
"Ke–kenapa bu? apa salah saya?"
"Kamu tidak membuat kesalahan apapun, tapi saya sudah menemukan orang yang lebih pantas menjadi manager di sini"
"Tapi buk, tolong jangan pecat saya. Kalaupun tidak jadi manager tidak apa-apa, asal jangan pecat saya" laki-laki berlutut memohon. Jessica hanya tersenyum miring. Memang seperti inilah harusnya.
"Baiklah, saya tidak akan pecat kamu. Saya akan tempatkan kamu di posisi marketing"
"Marketing?"
"Kenapa? kamu tidak mau? kalau begitu keluar dari kantor ini!"
"Sa-saya mau bu," ujar laki-laki itu pasrah. Tidak papa dia di posisi itu, daripada dia harus dipecat dan mencari pekerjaan lain, itu akan lebih sulit lagi.
"Baiklah, sekarang kamu kembali kerja. Mulai besok jabatan kamu bukan manager lagi. Pak Hutomo akan menggantikan kamu, Paham?"
"Paham buk, saya permisi dulu."
Laki-laki itu berjalan meninggalkan ruangan Jessica. Hutomo hanya tersenyum, dan menggeleng heran. Sepertinya Jessica memiliki maksud lain kepadanya.
"Baiklah, kamu sekarang boleh bekerja."
"Sekarang?" tanya Hutomo sempat tak percaya, ternyata dia langsung di pekerjakan.
Jessica tampak tersenyum manis melihat wajah Hutomo yang kaget, sempat tertegun beberapa saat lalu berucap kembali. "Iya, kenapa? apa kamu tidak bisa bekerja sekarang?"
"Bukan begitu, tapi saya....."
"Jangan khawatir, semua karyawan di sini akan membantumu," ucap Jessica sambil memegang bahu Hutomo.
Entah apa yang dipikirkan Jessica, tangannya terangkat begitu saja dan memegang bahu Hutomo. Hutomo hanya tersenyum lalu mengangguk, tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih.
Setelah dia benar-benar pergi, Jessica tampak tersenyum malu-malu.
"Sepertinya aku ...." batin Jessica yang masih saja tersenyum menatap punggung Hutomo yang mulai menjauh.
____
Perusahaan Carlos yang di kembangkan oleh Hana semakin hari semakin berkembang. Banyak perkembangan yang dialami perusahaan itu, tak terkecuali banyaknya klien yang ingin bekerjasama dengannya.
"Bu, besok akan ada rapat dengan CEO namanya—" ucapannya terpotong karena Hana sudah tau tentang CEO itu.
"Iya, atur jadwalnya sekarang."
"Sudah, jam 08:00 rapat akan dimulai,"
"Baiklah, tunggu apa lagi? keluar sekarang, dan kerjakan tugasmu yang lain. Dan ingat, jika ada lagi tentang rapat ini. Sebaiknya bicarakan ini dengan saya terlebih dahulu," tutur Hana dan menyuruh karyawan nya itu untuk pergi dari ruangannya.
Hana memijat pelipisnya, dia pusing dengan semua berkas yang ada di depannya. Jika saja suaminya ada di sini, pasti suaminya akan membantu.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 21:00 tapi Hutomo masih belum pulang, padahal Hana sangat khawatir. Hutomo memang beda kota dengannya sekarang, tapi setidaknya Hutomo memberinya sebuah kabar, agar dia tidak cemas dengan keberadaan Hutomo.
Hana mencoba untuk menelpon, tapi Hutomo tidak mengangkat telpon itu. Apa mungkin Hutomo? Tidak, Hutomo tidak mungkin melakukan hal serendah itu. Pasti dia sedang bekerja lembur makanya dia tidak pulang.
Hana membuang rasa curiganya kepada Hutomo, mungkin dia hanya cemas karena hari pertama Hutomo bekerja.
TBC
BAGAIMANA UNTUK PART 2 ?
jangan lupa vote dan komen ;)
ВЫ ЧИТАЕТЕ
eine Affäre ✔ [Collaboration]
Короткий рассказKepercayaan adalah jalan penentu sebuah hubungan. short story by : @alifiyani // @historydell [17+]
![eine Affäre ✔ [Collaboration]](https://img.wattpad.com/cover/236425244-64-k81068.jpg)