Menatap penuh puja sekaligus heran akan sosok Jeon Jungkook Arnault yang tiba tiba saja muncul di tengah tempat yang akan di jadikan arena balap liar itu.

Angin malam berhembus cukup kencang, menerpa wajah eloknya hingga anak rambut surai kelam jungkook menjuntai menutupi sebagian dahi mulusnya bahkan hampir menyentuh kelopak matanya.

Sedangkan tubuh tegapnya hanya di baluti kemeja putihnya tadi serta celana bahan tanpa jas.
Tapi walau begitu, aura begitu jantannya tak bisa hilang dari dirinya itu.

Para kaum hawa memekik histeris seperti baru saja akan di lamar pangerannya.

Tapi itu semua terpatahkan kala kaki jenjang jungkook terus menyeretnya menuju seorang pria manis yang kini tengah menatapnya nyaris tanpa kedip, jika saja mata cantiknya itu tak pedih karena terlalu lama menyala akibat kemunculan sosok si tampan di tempat seperti ini.

" Jungkook? "

Sosok jungkook berdiri tegap, menjulang penuh dominasi pada sosok pria manis lainnya yang kini berdiri tepat di hadapannya.

" Puas membuatku menahan amarah, nyonya muda Jeon Arnault?? "

Taehyung lantas menggigit bibir bawahnya menahan rasa bersalahnya.

Tapi ini sudah kepalang basah, jadi kenapa tidak sekalian saja basah kuyup?

Kebungkaman taehyung membuat tangan jungkook terangkat menyentuh pundaknya, menekannya sedikit guna menyalurkan betapa marahnya ia sekaligus gelisah takut kehilangan.

Mendekatkan wajahnya lalu mengecup leher itu dengan bisikan pelan.

" Kau nyaris membuatku menyentuh dimana titik kesabaran ku Tae... Kau tau aku bisa berbuat gila jika kau berbuat ulah, bahkan melenyapkan semua orang disini aku bisa melakukannya dalam sekejap mata. "

Taehyung berdesis pelan kala lehernya cukup perih karena jungkook tanpa aba aba meninggalkan jejak karyanya di sana dengan warna yang begitu kontras.

" Jungkook... Jangan seperti ini... "

" Jangan seperti ini, apa yang kau maksud eum?? "

" Kau membuatku malu, sialan! "

" Apa aku peduli? Apa kau ingin aku membuat mereka buta dulu, agar aku bisa menyentuhmu? "

" Jungkook... Jangan gila! "

" Aku akan gila, jika kau lebih dulu memancing kegilaan ku Tae... "

Taehyung dengan cepat, menarik diri, melepaskan rengkuhan jungkook pada lehernya.

" Aku hanya ingin bebas. "

" Aku tidak mengekangmu. "

" Kau iya, jungkook. "

" Itu karena kau saat ini tengah mengandung bayiku Tae. "

Taehyung bungkam, semua pasang mata kini menatapnya, tepatnya pada perutnya yang tertutupi tebalnya jaket bulu.

Ini musim gugur, makanya suhu cukup lebih turun dari biasanya.

" Tapi aku ingin bebas! Aku rindu kebiasaan ku seperti dulu! "

Jungkook menatapnya dengan datar. Tangannya ia masukkan ke saku celana bahannya.

" Lalu apa maumu sekarang. "

" Aku ingin balap bersama mereka. "

" Tidak. "

ÆTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang