22. Wet Night

Mulai dari awal
                                    

“Jangan mengeluh. Lagipula kau bisa ajak kekasihmu untuk menemanimu ketimbang membiarkannya mengobrol dengan para wanita itu.”

Raerin tak membantah ucapan Yeri. Ia pun hanya dapat menghela napas panjang begitu Yeri meninggalkannya sendirian. Tak beberapa lama, Raerin memutuskan untuk bergegas menelusuri beberapa hidangan dari meja satu ke meja lainnya seorang diri. Jujur, gadis itu tidak bisa menolak semua hidangan lezat yang tersaji di hadapannya.

“Mau sebanyak apa kau makan?”

Raerin langsung berhenti mengunyah begitu ia mendengar suara Yoongi. “Oppa, kenapa kau baru muncul?”

“Tentu saja aku sibuk mengurus kafe karena hari ini kau libur.”

“Ohh.. benar juga. Kau mau coba ini?” tawar Raerin dengan sepiring pasta.

“Sepertinya kau lahap sekali. Ya walaupun pinggangmu bertambah lebar, mungkin Taehyung tetap menyukaimu.”

Oppa mengejekku?”

“Jelas-jelas aku memujimu.” Jawab Yoongi lalu melengang pergi begitu saja.

“Haiissyyhh.. jelas-jelas dia mengejekku. Padahal pinggangku tidak lebar.”

Setelah puas makan, Raerin memilih untuk berjalan-jalan sejenak dan menikmati keindahan interior mansion yang luar biasa mewah. Ada banyak lukisan yang terpampang di dinding, juga beberapa patung filsuf Yunani di lorong. Belum habis sampai disitu, Raerin menemukan ruangan yang dipenuhi dengan rak-rak buku besar. Buku-buku tentang kisah klasik hingga modern tersimpan rapi disana.

Membaca buku sejenak mungkin menyenangkan. Terlebih ruangan tersebut hening dan nyaman untuk disinggahi. Raerin penasaran bagaimana Seokjin sunbae bisa mengumpulkan berbagai macam jenis buku sebanyak itu.

Bermenit-menit telah berlalu membuat sepasang mata Raerin mulai berat. Ini sudah malam. Waktu yang tepat untuk tertidur. Namun, gadis itu tak melupakan ucapan Taehyung beberapa waktu yang lalu. Taehyung bilang ia ingin bertemu di kolam renang dan kebetulan saat ini Raerin ingin menghirup udara segar.

Untungnya berkat petunjuk dari salah satu pelayan di mansion, Raerin dapat menemukan area kolam renang dengan mudah. Segera gadis itu melangkahkan kakinya kesana.

Kedua matanya menatap ke sekeliling area kolam yang nampak sepi dan sedikit remang. Hanya ada lampu di dekat pintu.

Tak ada siapapun.

Sepertinya pria itu belum tiba.

Raerin memilih untuk mendekati kolam, melepas sepasang high heels-nya dan memasukkan kedua kakinya ke dalam air. Menikmati keheningan malam.

Saat itulah Raerin tak menyadari jika sebuah tangan muncul dari dalam kolam dan menarik pergelangan tangannya dengan kuat. Membuat tubuh gadis itu tercebur. Susah payah Raerin menginjakkan kakinya ke dasar kolam karena ia tak tahu jika kolam itu cukup dalam baginya.

Dengan begitu cepat, seseorang akhirnya mengangkat pinggang gadis itu hingga ke permukaan air. Kemudian Raerin mulai terbatuk-batuk.

“Kau tidak apa-apa?”

Raerin memukul pria yang kini di hadapannya. “Kau pikir aku tidak syok ditarik ke dalam kolam secara tiba-tiba?!”

Kim Taehyung, pria dengan penampilan half-naked itu justru terbahak setelah mengerjai Raerin. Apa mungkin pria ini titisan demon? Sebab Raerin tidak bisa berkompromi atas kejahilan pria itu.

Napas Raerin masih terengah-engah. Ia pun memeluk leher Taehyung, takut bila pria itu akan melepasnya kembali. Tetapi Taehyung kini membawanya menuju pinggir kolam.

Diabolic || Kth 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang