21. Party

1.6K 165 41
                                    

Rasanya Raerin ingin membungkam mulut Yeri dengan segala pertanyaan anehnya. Bagaimana tidak? Saat Raerin tengah berkonsentrasi pada mata kuliah yang dibawa oleh dosen terdisiplin fakultas, Yeri malah membisikan sesuatu.

“Oh, ayolah.. kau harus jawab pertanyaanku. Aku pikir kau lebih berpengalaman dalam berhubungan dengan seorang pria.”

“Aku sungguh tak mengerti arah ucapanmu itu. Aku memang tinggal dengan Taehyung sunbae. Tapi kami tidak akan melakukan hal aneh.” Jawab Raerin penuh dengan penekanan.

Mata Yeri membulat. “Jadi kalian belum melakukannya???”

Raerin hampir menyumpal mulut Yeri dengan remasan kertas, sebab Dosen Jung berdeham berkali-kali menyuruh untuk tidak berisik.

“Kenapa kau syok sekali? Lagipula hal seperti itu tidak harus dilakukan?”

“Bukan begitu. Sebenarnya... Jungkook sunbae pernah bercerita padaku tentang Taehyung sunbae.”

Raerin memasang telinganya baik-baik untuk mendengar kelanjutan ucapan Yeri.

“Apa? Cepat jelaskan.”

“Jadi.. sejak awal era ospek angkatan Taehyung sunbae, ada banyak mahasiswi yang mengincar pria itu. Bahkan pernah ada yang berpura-pura mabuk agar bisa menempel pada Taehyung sunbae saat acara pesta penyambutan mahasiswa baru. Kau pasti tidak tahu, sekarang pun masih banyak yang mencoba menghubunginya. Kau tidak mengecek isi ponselnya, kan?” Yeri menghela napas lalu kembali berkata. “Aku ini perhatian padamu, jadi dengarkan kata-kataku. Berdandanlah lebih cantik agar Taehyung sunbae tidak tergoda dengan perempuan lain.”

Raerin mengerucutkan bibirnya seraya menatap pantulan wajahnya dari layar ponsel. “Aku sudah berdandan.”

Ppffff.. kau sebut itu berdandan? Warna bibirmu masih pucat. Ya ampun, kenapa kemampuan bermake up-mu malah menurun?”

Tck, sudahlah. Gara-garamu, aku jadi tidak bisa fokus pada materi.”

Sungguh semua ucapan Yeri mengganggu pikirannya saat ini.

Jam perkuliahan yang dibawa Dosen Jung usai tepat pada waktunya. Beruntung tidak ada tugas tambahan yang diberikan oleh Dosen tersebut. Raerin meregangkan kedua tangannya ke atas kemudian menjatuhkan kepalanya di atas tumpukan buku.

Dari arah belakang, seorang mahasiswa mencolek bahu Raerin dan membuat gadis itu mau tidak mau menoleh. “Raerin-ssi, mau makan siang bersamaku?”

Mendengar hal itu, Yeri segera menyela. “Ya! Doyoung-ah, buat apa kau ajak-ajak Raerin untuk makan siang bersamamu?”

“Aku tidak bertanya padamu, Kim Yeri.” Balas Doyoung sembari menjewer telinga gadis itu, dan tentu saja Yeri segera menjambak rambut Doyoung. Sudah jadi hal biasa bagi Raerin melihat pertengkaran Yeri dengan kakak sepupunya itu.

Sosok pria dengan balutan kemeja hitam tiba-tiba saja muncul dari arah belakang. Segera sebelum memanggil Raerin, pria itu sedikit berdeham.

“Raerin-ssi, aku sudah mengirim sebagian bahan presentasi besok ke email-mu. Pastikan kau cek ya.”

“Oh, terima kasih, Jaehyun-ssi. Aku akan susun materi untuk presentasi kelompok besok.”

Tanpa membalas apa-apa lagi, pria bernama Jaehyun itu segera melengang pergi dengan wajah dinginnya.

“Kenapa aku jadi menggigil, sih!” Yeri menggosok kedua telapak tangannya. Matanya menatap sinis ke arah air conditioner yang sedang menyala.

“Baru kali ini aku melihat Jaehyun. Ku pikir dia tidak suka mengambil kelas Dosen Jung yang terkenal garang.” Ujar Doyoung.

Guys, aku baru saja mendapat pesan dari Seokjin sunbae. Daebak!” dengan girang Yeri justru memukul-mukul bahu Doyoung.

Diabolic || Kth 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang