2 | Universitas Pulau Buru

Mulai dari awal
                                    

          Hanya ada satu jalan terbaik jika ingin sembuh. Namun, pilihan ini membuat si penderita tidak lagi menjadi manusia seutuhnya.

          Pilihan ini mengharuskan mereka untuk menjadi cyborg).

          Cyborg sudah tersebar di berbagai belahan dunia sejak puluhan tahun silam. Termasuk pula di Indonesia. Terkhusus di Indonesia, mereka yang menjadi cyborg adalah beberapa kriminal kelas kakap, sebagai hukuman atas tindak kejahatannya. Para cyboarg ini diprogram khusus untuk patuh pada pemerintah setempat, dikirimkan ke pelosok, serta melakukan pekerjaan ekstrim seperti pada bidang pertambangan, pengeboran minyak, dan sebagainya.

          Tidak ada yang mau menjadi cyborg. Tidak ada yang mau menukar tubuh indah mereka dengan logam yang dingin dan jelek. Akan tetapi, saat ini tak ada pilihan lain.

          Lantas masalah selanjutnya muncul, yaitu mengenai biaya pergantian organ tubuh. Memang sudah seharusnya pemerintah yang menanggung seluruh biaya, terlebih bagi rakyat menengah ke bawah. Bahkan pemerintah sudah menghentikan operasi cyborg untuk para kriminal kelas atas, menggantinya dengan hukuman klasik—dipenggal mati. Namun, tetap belum bisa menutupi biaya untuk para manusia terjangkit virus. Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk mereka jauh melebihi organ tubuh biasa yang masih sehat jika ingin diubah menjadi cyborg.

          Akhirnya pemerintah memutuskan untuk memilih sedikit dari rakyat miskin yang terjangkit saja untuk diberikan subsidi. Sementara rakyat berpenghasilan tinggi bisa menampung biaya sendiri.

          Kekacauan lagi-lagi terjadi. Kali ini oleh para rakyat miskin yang menuntut hak mereka, menagih pemerintah untuk bisa menyembuhkan anggota keluarga yang terkena virus. Belum lagi kerusuhan atas diberhentikannya bantuan berupa sumbangan teruntuk mereka yang biasanya diberikan secara kontinu setiap bulan.

          Tingkat kriminalitas pun melonjak naik. Para orang baik memunculkan sisi jahat demi bertahan hidup. Para rakyat besar menjauhi rakyat kecil demi terhindar dari kejahatan mereka serta virus yang bisa saja bersembunyi dalam tubuh mereka. Kesenjangan sosial terjadi di mana-mana.

          Kesejahteraan Indonesia yang dijaga dengan susah-payah selama berpuluh tahun lamanya, diruntuhkan dalam sekejap mata saja.

          Hanya ada satu tempat yang tak terusik dengan segala huru-hara itu. Steril dari kericuhan. Tempat ini dikelilingi oleh hutan seluas puluhan ribu hektar. Satu-satunya bangunan besar di Distrik Waleman, dengan jembatan panjang raksasa yang juga menjadi satu-satunya penghubung antara tempat itu dengan wilayah lain, penghubung dengan distrik lain. Tempat yang bagai oase di tengah padang pasir ini ialah Universitas Pulau Buru.

          Tidak ada kesenjangan antara si miskin dan si kaya di sana.

          Akan tetapi, digantikan oleh kecemburuan sosial yang diam-diam dicurahkan dari beberapa mahasiswa di kubu Bidang Pertahanan pada kubu Bidang IPTEK. Mereka menganggap para petinggi BIU menganakemaskan mahasiswa Bidang IPTEK semenjak kondisi Buru berubah menjadi wilayah gawat darurat. Terlebih pada satu mahasiswi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. 

***

          Waktu menandakan pukul 08.55. Para mahasiswa yang menunggu kelas dimulai, atau mahasiswa yang kelas di mata kuliah pertamanya baru saja selesai, biasa berkumpul pada beberapa titik di sekitaran BIU: seperti kantin, taman di halaman universitas, atau bahkan menghabiskan waktu di perpustakaan.

          Kantin yang paling ramai dikunjungi terletak di ujung barat Gedung I. Nuansa retro modern disertai iringan EDM menjadi ciri khas sekaligus daya tarik kantin ini. Meski terkesan riuh, kadang kala mahasiswa dalam ranah MIPA yang biasanya menyukai kesunyian, turut berkunjung. Bahkan si penampilan kutu buku pun tak luput untuk singgah.

          Namun, saat ini, ada seseorang dari ranah tersebut yang menjadi pusat perhatian.

          Seorang gadis berkepang dua, berjalan kaku saat memasuki kantin. Wajahnya dibingkai kacamata tebal. Beberapa mahasiswa berbisik-bisik sambil mencuri pandang padanya. Bukan karena tampilan gadis itu. Melainkan karena predikat dari sosoknya.

          "Itu si anak kesayangan rektor, kan?" seloroh Rosalind, si pemilik kulit hitam manis dan diberkahi wajah cantik. Ia duduk tak begitu jauh dari pintu kantin, sehingga dapat melihat jelas kedatangan si gadis berkacamata.

          "Dia ke sini apa mau pamer?" Temannya, Ziva, menyahuti seraya merobek roti yang kemudian dilemparkannya ke dalam mulut. "Ngapain juga ke sini, kalau punya akses penuh ke kantin dosen yang super mewah?"

          Si gadis berkacamata menggenggam buku—jurnal penelitian sains—di dadanya kuat-kuat. Berusaha ia abaikan segala sindiran serta tatapan dingin yang ditujukan padanya. Ia hanya perlu melakukan satu misi demi penelitian, yaitu membeli mocktail yang sayangnya hanya berada di kantin ini. Untung saja ia tidak perlu berjalan terlalu jauh dari pintu.

          Setelah berhasil mendapatkan incaran, gadis itu bersiap melangkah cepat, namun tetap penuh dengan kehati-hatian. Susah payah ia lindungi mocktail agar tidak tumpah kala terguncang akibat gerakan tungkai. Tatapan lurus ke depan, kedua tangan mendekap mocktail sementara jurnal terkapit di bawah ketiak.

          Rosalind mengerling pada teman-temannya. Mengisyaratkan bahwa ia akan melakukan sesuatu yang luar biasa. Mereka cekikikan atas imaji usil yang muncul dalam pikiran. Kemudian Rosalind berdeham. Bersiap ia mengeluarkan kaki dari kolong meja, tapi gerakan itu terhenti, bahkan hampir terjungkal dari kursi.

          Sebuah anak panah tahu-tahu saja datang melesat dengan amat cepat.

          Rosalind merasakan jantungnya hampir berhenti berdetak. Pun jantung yang dimiliki oleh si gadis berkacamata, karena anak panah itu tepat satu milimeter di hadapan punggung kakinya.




======== Footnote ========

3) Otoli berasal dari kata oto yang berarti mobil dalam bahasa Maluku, dan li yang berarti terbang dalam bahasa NTT.

4) Parasit yang mampu menimbulkan penyakit pada inangnya.

5) Cybernetic Organism, yaitu manusia yang pada tubuhnya terdapat organ-organ artifisial dengan memanfaatkan bio-mekatronik (gabungan elemen mekanis, elektronik, serta biologis) sehingga tubuhnya merupakan perpaduan antara organik dan mekanik.

KATASTROFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang