SC : [10]

967 83 20
                                    

Suara dering telpon membangunkan seorang park sehun. Begitu sehun membuka matanya, sehun terkejut melihat wajah chanyeol yang sangat dekat dengan wajahnya sedang tertidur pulas. Sehun masih ingin memandangi wajah chanyeol namun, panggilan telpon itu lebih penting daripada memandangi jawah chanyeol.

"yeoboseo?" sehun menganngkat telponnya dengan nada khas orang bangun tidur .

"sehunnie, maaf mengganggu tidurmu" luhan membalas ucapan sehun dari sebrang sana.

"Ah luhan hyung! Tidak apa apa, memangnya kenapa menelponku?" mendengar suara luhan, rasa kantuk sehun langsung meluap entah kemana.

"itu.... sehunnie, maukah kau menemuiku nanti di kafe dekat halte bis di depan? Aku ingin menanyakan banyak hal denganmu" ucap luhan dari sebrang sana.

"tentu saja aku mau menemuimu luhan hyung! Jam berapa kita kesana?" sehun membalas ucapan luhan begitu bersemangat.

"sekitar jam 10 sehun"

"aku bisa! Aku sangat bisa!!" sehun membalas jawaban luhan sangat bersemangat sampai tidak menyadari bahwa chanyeol sudah bangun dan mendengar semua percakapan sehun dengan luhan.

"baiklah sampai jumpa nanti sehun" setelah mengatakan itu, telpon di matikan secara sepihak. Sehun segera bangkit dan ingin pergi ke kamarnya namun di tahan oleh chanyeol.

"mau kemana?" tanya chanyeol dengan suara serak.

"h..hyung sudah bangun?" bukannya menjawab, sehun malah berbalik bertanya ke chanyeol dengan sedikit gugup karena merasa seperti deja vu saat pertama kali chanyeol menciumnya.

"jangan mengalihkan pembicaraan, kau mau kemana?" chanyeol mengulangi pertanyaan sambil menarik sehun untuk duduk di sampingnya.

"ak..aku ingin ke kamarku" jawab sehun sedikit tergagap.

"lalu? Kau akan keluar rumah hari ini?" tanya chanyeol lagi.

"iya. Aku ingin menemui luhan Hyung di kafe depan" jawab sehun dengan jujur.

"tidak ada yang boleh keluar hari ini. kalau mau, luhan yang suruh kesini" chanyeol melarang sehun menemui luhan karena dia sedikit cemburu dengan luhan.

"h..hyung, tapi aku sudah membuat janji dengannya" ucap sehun sambil menatap chanyeol dengan mata yang bekaca kacam

"batalkan saja janjinya san suruh dia kesini. Jika tidak, maka kau tidak aku perbolehkan bertemu dengan siapapun hari ini bahkan dengan kai sekalipun" ancam chanyeol sambil menatap ke arah lain. Diat tidak bisa menatap mata sehun karena dia tau kelemahan dirinya adalah di wajah sehun terutama matanya.

"arraseo arraseo! Aku akan membatalkan janjinya" ucap sehun yang setengah kesal sambil mem pout kan bibirnya.

"astaga sehun! Bisakah kau berhenti bersikap manis di depanku? Dan bibirnya benar benar minta di cium!!" jerit chanyeol dalam hati.

"baiklah, sekarang jika ingin kembali ke kamarmu silahkan" mendengar ucapan itu dari mulut chanyeol, sehun langsung berlari menuju kamarnya dan segera mandi.

"aigoo dia imut sekali" guman chanyeol sambil tersenyum. Lagi lagi sehun yang membuat chanyeol tersenyum setelah lima tahun tidak tersenyum sejak eomma nya meninggal.

&&&

"luhan hyung!! Aku merindukanmu" sehun berlari dan memeluk luhan begitu luhan sampai di depan pintu rumah sehun. Chanyeol yang melihat interaksi mereka berdua sedikit cemburu karena sehun tidak pernah se antusias itu jika dirinya datang

"aku juga merindukanmu sehunnie" balas luhan yang belu menyadari keberadaan chanyeol

"cih mereka terlalu dekat! Bahkan mereka memiliki nama panggilan khusus!" ucap chanyeol dalam hati dengan perasaan cemburu berat

Stepbrother Chanhun [Re-Upload]Where stories live. Discover now