SC : [3]

985 113 26
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu. Namun, sehun dan jongin masih menunggu taksi untuk pulang ke rumah mereka. Kebetulan, rumah sehun dan jongin hanya terpisah tiga rumah dari rumah sehun. Jadi, mereka memutuskan untuk pulang bersama. Pada saat jongin dan sehun menunggu taksi, tiba tiba chanyeol datang menghampiri sehun dengan motornya.

"hei bodoh" tegur chanyeol dengan memberikan tatapan tajam kepada sehun.

Menyadari jika di panggil, sehun langsung menengok ke arah chanyeol dan sedikit terkejut begitu juga dengan jongin.

"kau memang bodohh! Di panggil bukannya menjawab malah menatapkku terus!" ucap chanyeol dan sehun langsung menundukkan kepalanya lagi.

"m....maaf" sehun meminta maaf ke chanyeol yang sepertinya tidak di dengar oleh chanyeol

"cepat naik! Aku akan membelikanmu ponsel dan jangan menganggap bahwa aku peduli denganmu! Ini perintah appa! Sampai kapanpun aku tetap membencimu!" perintah chanyeol dan sehun segera naik ke motornya sambil meminta maaf kepada jongin.

"jongin maaf, aku tidak bisa pulang bersamamu, lain kali kita akan pulang bersama" setelah sehun mengucapkan itu, chanyeol segera pergi dari tempat itu menuju ke toko ponsel.

"baiklah! Hati hati di jalan!!" teriak jongin dan sehun membalasnya dengan anggukan meski itu tidak terlihat oleh jongin sementara chanyeol sibuk mengendarai motor dan sibuk dengan pikirannya.

FLASHBACK ON

"Chanyeol appa dan eomma mu akan pergi selama tiga bulan, jadi jaga diri dan sehun baik baik" ucap appa chanyeol dari sebrang telpon.

"buat apa anak itu di jaga? Dia sudah besar ini!" chanyeol berkata dengan kesal.

"chanyeol, appa ingin memberitahu sesuatu kepadamu"

"jangan bilang tentang anak itu lagi?!"

"dengar appa baik baik yeol! Sehun tidak seperti yang kamu pikirkan. Sehun punya ketakutan.sehun sedikit takut dengan darah. Karena, eomma dan appa nya pernah bertengkar dan saling melukai sehingga mengeluarkan darah yang banyak di depan mata sehun dan sehun juga sedikit trauma dengan kekerasan. Karena waktu itu, eomma sehun frustasi dengan keadaannya dan pernah menyiksa sehun sampai terluka bahkan berdarah darah sebagai pelampiasannya jadi kamu jangan pernah coba coba menyiksanya!!"

"jika aku menyiksanya memangnya kenapa?"

"semua fasilitas kamu akan appa cabut dan satu lagi! Belikan sehun ponsel dengan uang yang appa kirim ke rekeningmu lalu berikan appa nomernya jika sudah dibelikan. Jika tidak dibelikan, appa gadaikan semua alat musik mu! Appa serius!!"

"aishhh baiklah!"

FLASHBACK OFF

"h..hyung? hyung tidak jadi membelikanku ponsel?" tanya sehun membuyarkan lamunannya ketika sudah sampai di toko ponsel.

"kata siapa? Tentu saja jadi bodoh!" jawab chanyeol sambil sedikit menarik tangan sehun masuk ke toko itu.

"selamat dat- ang" sambut karyawan toko itu sedikit terkejut karena melihat visual dari chanyeol dan sehun.

"cepat pilih ponselmu!" ucap chanyeol dengan nada yang sangat dingin.

"b..baiklah" sehun segera bejalan melihat lihat ponsel yang ada sementara chanyeol berdiri dekat pintu masuk sambil memainkan ponselnya.

Tidak beberapa lama kemudian, sehun kembali ke chanyeol dengan membawa sebuah ponsel pilihannya yang berwarna biru.

"hyung sudah" ucap sehun. chanyeol yang menyadarinya membawa sehun ke kasir dan membayar ponsel itu lalu pergi ke luar toko menuju parkiran.

Stepbrother Chanhun [Re-Upload]Where stories live. Discover now