Chapter 4

1.8K 249 30
                                    

Halo hai🥰 selamat siang semua ❤️

Siapa kangen Clemira? Eh atau mau kangen aku aja? 😝😝😝

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote & komen. Gratis kok ga bayar 😂

Happy reading 🌹

💃💃💃💃💃

"Lo naksir Kenzo dari lama, kenapa nggak pernah bilang ke gue?" tanya Hugo saat Clemira mendatanginya di gedung Fakultas Kedokteran.

"Hah? Kata siapa?" tanya Clemira terkejut. "Gue cuma jadi pengagum rahasia aja."

Hugo tersenyum. "Gue kenal lo dari kecil. Gue tahu gimana cara lo natap orang. Dan, cara lo natap Kenzo itu beda. Apalagi, Si Judes cerita kemarin soal lo yang kasih hadiah buat Kenzo. Itu yang bikin gue yakin kalau lo beneran naksir."

Cynthia memang ember!

"Ketahuan juga gue," lirih Clemira. Kalau sudah begini, ia tidak bisa menyimpan rahasianya lagi dari Hugo. "Sejak kapan lo tahu gue suka sama Kenzo?"

"Udah lama, sih. Setahun yang lalu ... maybe?"

"Kok nggak pernah tanya ke gue, sih?" protes Clemira.

"Itu privasi lo. Gue nggak enak mau tanya. Tapi, sebagai sahabat. Cerita lah ke gue kalau ada apa-apa. Kayak gue orang asing aja. Bisa-bisanya lo nyimpen rahasia itu selama tiga tahun dari gue."

"Ehm ... bukan gitu, Go. Takut gue tuh. Habis Kenzo serem banget. Kalau lihat orang kayak mau ngajak berantem," gumam Clemira dengan bibir mengerucut sebal.

Hugo tertawa. "Dia kalau natap orang emang begitu. Tapi, Kenzo baik, kok. Lo belum kenal aja. Lo nggak mau kenal sama dia? Gue kenal meski nggak deket. Minta Cynthia atau Nancy aja buat kenalin. Ave juga deket banget sama dia. Mereka suka nongkrong bareng. Pasti bisa bantu lo. Apa lo nggak capek menyandang predikat jomblo?"

"Hugo, Baby ... sebelum kasih gue nasihat, lebih baik lo ngaca dulu. Emangnya lo punya pacar?"

Sial. Hugo kalah telak. Laki-laki itu terdiam mendengar pertanyaan menohok dari Clemira.

"Nggak bisa jawab, kan? Makannya, cari pacar. Tuh, ada Davina, kandidat terkuat buat jadi pacar lo," kata Clemira kemudian.

"Kenapa bawa-bawa Davina?" tanya Hugo seraya mengerutkan kening. "Aduh, bentar. Perut gue tiba-tiba mules. Gue ke toilet dulu, ya."

Clemira kontan tertawa. Mengapa rasanya menyenangkan melihat Hugo salah tingkah seperti itu? Mendengar nama Davina saja sudah membuat laki-laki itu lari seperti dikejar hantu.

"Berduaan mulu deh, sama Hugo. Kapan mau umumin hubungan kalian?" bisik Viola secara tiba-tiba, membuat Clemira terlonjak kaget.

"Astaga!" pekik gadis mungil itu.

"Salah tanya lo, Vi. Mereka nggak ada hubungan apa-apa," sahut Cynthia.

"Nggak mungkin. Cewek sama cowok tuh nggak bisa cuman sahabatan. Salah satunya pasti ada yang nyimpen rasa."

"Aduh, kenapa pada nggak percaya, sih? Gue sama Hugo itu cuma temen. Nggak lebih," sangkal Clemira.

LOVE DESTINY (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang