Chapter 1

3.2K 355 68
                                    

Siap ketemu sama si imut Clemira? Yukk cekidot. Jangan lupa vote & komentar kalian memenuhi lapak ini.

Happy reading 🌹

💃💃💃💃💃

Clemira tersenyum lebar saat menatap billboard yang terpasang di depan Aula Simfonia Jakarta, tempat ia akan menggelar sebuah piano recital. Sebetulnya, billboard itu sudah terpasang di beberapa sudut Kota Jakarta selama tiga bulan terakhir. Ia juga tidak menyangka, tiket konsernya akan terjual habis.

Clemira melirik jam tangan yang ia pakai di pergelangan tangan kiri. Ah, hari ini benar-benar padat. Pagi tadi, ia sudah mendatangi butik langganan untuk mengepas gaun yang akan dipakai saat acara. Ia juga harus melakukan gladi bersih siang ini di Aula Simfonia agar bisa cepat pulang dan sore harinya bisa menonton pertandingan basket di TV. Sebetulnya, ia ingin mendatangi hall basket Senayan dan menonton pertandingan basket secara langsung. Namun, apa daya? Ia tidak mengantongi izin dari orang tuanya untuk mendatangi tempat ramai seperti itu.

"Jangan cepet-cepet jalannya. Kesandung nyaho sia. Besok malem, lo harus tampil perfect."

Nada ketus itu malah membuat Clemira tersenyum lebar. Ia sudah hafal betul bagaimana Elle, kakak sepupu sekaligus manajernya tersebut bersikap. Ucapan setajam silet itu sudah menemani setiap harinya.

"Jangan galak-galak, bisa? Lo nggak mau kan, gue jantungan?" tanya Clemira diiringi senyum manisnya.

Elle mengangkat bahu. Ia mendahului langkah Clemira, lalu menghampiri beberapa kru event organizer yang membantu mengatur jalannya acara besok malam. Perempuan itu terlihat serius mendengarkan penjelasan dari kru.

Clemira tersenyum dari kejauhan. Ia bersyukur memiliki Elle yang selalu ada di sampingnya. Berkat bantuan Elle, ia tidak perlu kesulitan mengatur jadwal dan segala urusan yang berkaitan dengan kariernya.

Tanpa banyak membuang waktu, Clemira segera berjalan menuju panggung. Pandangannya tertuju pada ribuan kursi penonton yang berada di depan mata. Ia menghela napas. Memang, sudah sejak lama ia ingin menggelar piano recital di Aula Simfonia Jakarta, yang konon katanya merupakan concert hall terbaik di Asia dan juga merupakan 'rumah' untuk musik klasik di Indonesia. Namun, tetap saja ia merasa gugup. Ia benar-benar tidak menyangka impiannya akan menjadi kenyataan sebentar lagi. Bisa tampil di panggung megah ini, di depan ribuan orang.

Clemira menyentuh tuts hitam putih secara perlahan. Alunan musik klasik indah yang menenangkan mulai terdengar. Gadis mungil itu memejamkan mata seolah menikmati alunan piano yang ia mainkan dengan sepenuh hati, tenggelam dalam dunianya sendiri.

Elle yang kini sudah duduk di kursi penonton ikut memejamkan mata, menikmati musik yang dimainkan oleh Clemira. Indah. Musik klasik memang tidak pernah membosankan untuk didengar.

"Gimana? Udah oke?" tanya Clemira saat menghampiri Elle seusai latihan.

Elle mengangguk mantap, puas melihat bagaimana sepupunya itu mampu memainkan musik tanpa ambisi, tetapi dengan sepenuh hati. "Lo emang nggak pernah mengecewakan."

Mendengar ucapan Elle, senyum Clemira merekah. Namun, beberapa saat kemudian, tatapannya berubah. "Elle ...," lirihnya.

"Hmm?"

"Besok dia bakal dateng nggak, ya?"

"Siapa?" tanya Elle.

"You know who," gumam gadis bertubuh mungil itu.

Elle memutar bola matanya. "Jangan berharap lebih. Nanti lo kecewa kalau dia nggak dateng."

Clemira menghela napas. Perlahan, ia ikut menjatuhkan diri duduk di kursi sebelah Elle. Ditatapnya langit-langit aula yang bertabur lampu kristal dengan tatapan sendu.

LOVE DESTINY (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang