Tak lama Seokjin membuka matanya dan menampakkan tatapan yang menyakitkan di kedua matanya. Sangat kosong. Dan ini yang paling tidak Yoongi sukai sebenarnya. Karena Yoongi tahu, Jihyun merupakan seorang Bibi yang sangat Seokjin sayangi dan hormati.

"Yang aku dengar dari Jonghyun Hyung, saat itu Jihyun Imo akan pergi ke suatu tempat yang tak kuketahui. Hingga di pertengahan perjalanan, mobil pribadinya dihadang oleh mobil van hitam. Beberapa orang keluar dari van itu dan memecahkan kaca mobil pribadi Jihyun Imo. Supir pribadinya di tembak dua kali sampai meninggal di tempat dan Jihyun Imo di bawa pergi entah ke mana." ungkap Seokjin yang kini matanya sudah berlinangan air mata. Berusaha menahan air matanya mengalir di pipinya.

"Jonghyun Hyung mengetahuinya dari CCTV yang diretas oleh orang suruhannya. Maka dari itu, dia bisa mengatakan secara detail padaku." imbuhnya.

Yoongi kini sepenuhnya duduk menghadap sahabat tertuanya. "Apa kau tahu siapa orang - orang itu?" Gelengan yang Yoongi dapatkan dari Seokjin.

"Bagaimana dengan plat nomornya?"

"Jonghyun Hyung sudah mengirimkan nomor plat mobil itu padaku."

Sahabat pucatnya mengangguk. Lantas kembali duduk menghadap ke depan seperti semula dan mengambil laptopnya yang tersimpan di tas hitamnya. Yang ia letakkan di bawah. Seokjin hanya melirik sahabatnya dari ujung matanya.

"Beritahukan padaku."

Mau tidak mau Seokjin merogoh saku dan mengambil benda pipih yang disebut ponsel. Mencari pesan Jonghyun yang terdapat nomor plat nomor van tersebut. Setelah ketemu, Seokjin memberikan ponselnya pada Yoongi.

"Kepala Kepolisian Kim, maafkan aku yang sudah melanggar janji." gumam Yoongi bermonolog.

Lantas dirinya mengetik nomor plat itu di laptop dan segera berkutat kembali. Mencari mobil van hitam yang Seokjin ceritakan padanya dengan meretas CCTV kota. Sedangkan Seokjin hanya memejamkan mata dan membiarkan Yoongi berkutat sendirian dengan laptop kesayangannya.

Beberapa menit kemudian, Yoongi mendongak dan menoleh ke samping kirinya. Ingin membicarakan masalah ini pada Seokjin, namun sahabat tertuanya sudah terlelap. Wajah lelah itu sangat kentara sekali. Mau tidak mau Yoongi mengurungkan niatnya dan berbalik menatap layar laptop. Namun pergerakannya terhenti ketika merasakan getaran pada ponsel di saku celana.

Drrrrrttttt....

Drrrrrttttt....

Terpaksa ia mengambil ponselnya dari saku dan menatap layar yang menampilkan nama Namjoon di sana.

"Wae?"

"......."

"Hyung ada di pinggir jalan, sedang menepi."

"......."

Yoongi melirik Seokjin sekilas. "Seokjin ada di samping Hyung. Kenapa?"

"......."

"Seokjin terlihat kelelahan dan Hyung memintanya untuk menepi. Tapi dia terlelap ketika Hyung mengurus sesuatu di laptop."

"......."

"Biarkan dia istirahat terlebih dahulu dan kalian tunggulah di sana. Hyung tutup dulu."

Bip

Sepertinya Yoongi tertular oleh Seokjin? Main memutus panggilan begitu saja, tanpa pamit terlebih dahulu. Memang dua manusia yang memiliki hati sedingin es ya seperti ini. Tak perlu heran.

Langsung saja ia memasukkan kembali benda pipih itu ke dalam saku celana. Barulah ia kembali berkutat pada laptopnya. Menunggu Seokjin terbangun dari istirahatnya.

The Twins ✓Where stories live. Discover now