part 10

115 39 79
                                    

Halo guys gimana kabarnya sehat?

Ada yang kangen Diana?

Baca yuk!

Jangan lupa vote and coment

Jangan jadi silent readers!

..................

"Pergi jauh titipkan perih tak sedikit pun... apalagi gue lupa liriknya"
"Hadeh" kata Diana menepuk jidatnya.
----------------------------------------------
Yanti pun pergi keluar entah dia kemana yang pasti dia keluar kelas.

"eh Diana, Yanti mana?" Mita celingak-celinguk mencari keberadaan Yanti.

"tadi dia keluar"

"mau ngapain?" tanya Mita kembali.

"lah, mana gue tau. Tanya sono Ke orangnya,"

"sans dong nyet, gue tanya baik-baik lu jawabnya ngegas aja" bentak Mita sembari menggeplak tangan Diana Menggunakan buku.

Diana hanya pasrah Mendapat Geplakkan bertubi-tubi dari Mita. Iya, memang salahnya menjawab pertanyaan Mita tidak santai. Tapi beruntung Mita menggeplaknya Menggunakan buku berukuran kecil kalau buku berukuran besar sudah pasti terasa sangat sakit.

"aduhh, sakit" lirih Diana Sembari melindungi tangannya dari geplakkan Mita.

Baru saja Yanti memasuki kelas dia sudah disuguhkan pemandangan yang enak ditonton aksi geplakkan yang dilakukan Mita kepada korbannya yaitu Diana, beruntung tadi dia sempat membeli cemilan dikantin Jadi dia enjoy menontonnya tanpa harus memisahkan mereka berdua.

Diana sadar dengan kehadiran Yanti yang tengah asik menonton sembari memakan cemilan, dengan cepet hampir secepat kilat dia berlari kearah Yanti untuk meminta pertolongan.

"Yan. Tolongin gue. Gue dianiaya sama Emak tiri gue, gue mau di sop Yan" lirih Diana dramatis.

"loba omong" Yanti mengambil buku ditangan Mita yang siap dilayangkan kearah Diana.
(banyak ngomong).

"nuhun, maneh pahlawan abdi" Diana berlari memeluk Yanti.
(makasih, kamu pahlawanku).

"apasi!, geli gue" Yanti mengerak-gerakkan badannya agar Diana berhenti memeluknya.

Mita hanya bengong mendengar percakapan Yanti dan Diana, maklum dia bukan dari suku sunda makanya dia diam saja.

"udah pelukannya?, gue mau tanya tadi lu pada ngomongin apa?, ngomongin gue ya?" selidik Mita sembari memperhatikan wajah kedua temannya.

"kepo lu"

"Kalo misalkan kita berdua ngomongin lu, lu mau ngapain kita?" tantang Yanti kepada Mita.

"gue gak bakal kasih contekan ke lu Yan, dan buat Diana gue gak bakal mau ngasih info tentang si Delvian!" ancam Mita kepada mereka berdua.

Mita kebetulan satu komplek dengan Delvian rumah mereka hanya terhalang tiga rumah, rumah Delvian berada dipojok sementara rumah Mita ada ditengah-tengah. Eitss bukan ditengah jalan ya!.

Tak ayal jika Diana sering melihat Mita berangkat sekolah bareng 'pangeran ganteng' nya. Mungkin pas pertama kali melihat, Diana langsung menyangka bahwa Mita adalah pacar Delvian, namun setelah bertanya ternyata rumah mereka berada di satu komplek dan kebetulan Mita bertemu Delvian di jalan.

"jangan atuh gelis, maneh mah kejam Ka urang" ucap Diana sembari Menoel-noel dagu Mita.
(jangan dong cantik, kamu kok kejam ke kita).

"Lepasin, dagu gue udah gak suci lagi guys" cicit Mita sambil memegangi dagunya.

DIA hadir diantara KITA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang