015 | Back Street II

Mulai dari awal
                                    

"Apa juga didasari atas kebencian?" celetuk Putry.

"Iya," jawab keempat sekawanan itu.

Putry tertawa hambar. "Lucu sekali."

"Dengarkan aku baik-baik," ujar Angga menatap lekat empat gadis itu. "Ini adalah sekolah, ajang untuk belajar. Bukan untuk menyiksa orang, kalian mengerti!" jelas Angga.

"Shit!"

"Hei, kalian ingat? Dulu kalian pernah berjanji untuk menjadi pelajar baik, lalu datang kembali di hari ini untuk melanjutkan kembali hal-hal seperti itu. Apa pelajaran yang sudah kalian ambil di kemarin hari itu tidak bermanfaat?! Jadi menurut kalian itu sekedar omong kosong belaka?!" Seera menundukkan kepalanya sembari bergumam merutuki orang-orang yang berada di hadapannya.

"By the way, ada satu hal lagi yang ingin aku tanyakan," tutur Lucas.

"Lu-lucas?"

"Apa kalian yang meneror Rachel selama ini?" tanya Lucas serius.

"Jadi, kamu juga berpihak pada Rachella ya?" Seera tertawa serak. "Jawab dulu pertanyaanku tadi," tambah Lucas.

"Pikir saja sendiri!" sulut Seera.

"Yang mengurung Rachella di gudang, juga kalian?" tanya Putry.

"Bu-bukan."

"Jujur saja, tak perlu berbelit!" bentak Brandon.

"It's true. Ya nggak guys?"

"Iya, kami tak tahu tentang itu," ungkap Fia.

"Oh well, kalau begitu silahkan tinggalkan ruangan ini."

"Sure!" Seera keluar, tak lupa mengibaskan rambut panjangnya sombong.

"Eits, jangan lupa temui Tuan Rhabtobh selepas ini," sambung Angga.

Selepas kepergian Seera dan gengnya, Angga mengusap wajahnya gusar. Sikut nya bertumpu di dinding, dan dia menghela napas panjang. "Aku benar-benar bingung dengan sudut pandang Seera itu," katanya dengan suara lirih.

Brandon mengangguk setuju. "Perempuan aneh."

Putry mendekati posisi Angga dan Brandon. "Menurut kalian, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Putry tiba-tiba.

"Maksudmu?" Kennard bingung.

"Apa peneroran ini ada sangkut pautnya dengan hilangnya anak kelas sepuluh?" Putry. bertanya-tanya.

"Sepertinya tidak." Lucas menghela napas. "Menurutku Seera sendiri punya maksud lain mengatakan hal seperti tadi."

"Huh?!" Mendadak semua orang menoleh ke arah Lucas. "Kemarin sore... aku, Jay dan Keith sedang menyelidiki kasus itu. Dan sepertinya memang tidak ada hubungannya dengan Rachel."

Lucas melanjutkan."Oh yaa, aku juga bingung dengan penuturan Seera saat dia bilang kalau bukan dia yang mengurung Rachel di gudang. Dia benar-benar berbohong."

Lucas menautkan kedua tangannya dan menopang dagunya. "Karena malam itu, aku bertemu dengan pria yang sudah ku ketahui identitasnya sekarang." Lucas menatap teman-temannya. "Pria yang melakukan perlawanan padaku di malam kejadian Rachel terkurung dalam gudang sebenarnya adalah, saudara kandung Seera."

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang