Di mata Beomgyu, kehadiran Yeonjun tidak berarti. Pemuda manis itu hanya akan datang pada Yeonjun saat ia membutuhkannya. Itu yang selama ini Yeonjun pikirkan tanpa tahu kebenaran yang sebenarnya.
Kadang Yeonjun ingin berhenti saja. Ia ingin meninggalkan Beomgyu karena lelah bertahan menelan sakit hati dan membohongi diri sendiri.
Beomgyu punya Soobin tapi Yeonjun selalu ada di sampingnya. Sebaliknya, Yeonjun hanya sendiri karena di dalam hatinya hanya ada Beomgyu yang sampai sekarang seolah tidak mau melihat ke arahnya.
Yeonjun sudah lama memendam perasaannya sendirian. Dia juga tidak tahu kenapa selama bertahun-tahun, meskipun sudah berusaha. Yeonjun tidak bisa melupakan kekasih sahabatnya.
Hanya satu keyakinan yang sampai saat ini menguatkan Yeonjun untuk bertahan. Ia yakin suatu hari nanti ia akan merebut hati Beomgyu. Walaupun harus menunggu selama apapun itu.
"Yeonjun hyung!!!! Tolong aku!!!! Ahhh... Mmmppphhh."
Perhatian Yeonjun pada layar televisi teralihkan oleh teriakan Beomgyu. Meski samar, Yeonjun yakin Beomgyu baru saja berteriak memanggil namanya.
Pemuda bermata kucing itu kemudian bergegas naik menuju kamar Beomgyu tapi langkahnya berhenti di tengah tangga karena ia melihat Beomgyu berlari hanya menggunakan celana dalamnya saja dan kaos atasan yang menutupi sebagian tubuhnya.
"Beomgyu! Berhenti!!" seru Soobin geram karena Beomgyu memaksa lari darinya dan menolak berhubungan badan dengan kekasihnya.
Kaki Beomgyu rasanya lemas sekali. Karena dia sedang sakit, akhirnya langkahnya tidak seimbang dan terjegal kakinya sendiri.
"Beomgyu!!" teriak Yeonjun dan Soobin bersamaan saat Beomgyu terguling jatuh di tangga.
Dengan sigap Yeonjun menangkap Beomgyu di tengah jalan hingga membuat keduanya jatuh bersama-sama. Tapi Yeonjun memeluk erat Beomgyu agar lelaki manis itu tidak menghantam kerasnya anak tangga. Yeonjun mengorbankan tubuhnya sendiri untuk melindungi Beomgyu-nya.
"Tsk." Soobin melangkah cepat untuk membantu Beomgyu dan Yeonjun bangun. Rintihan kesakitan bisa dia dengar dari mulut Yeonjun dan tangisan cemas dari mulut Beomgyu.
Soobin menolong Beomgyu dan menggendongnya bridal untuk dibawa ke sofa depan televisi.
"Ada yang sakit tidak? Kenapa kau lari? Jatuh kan jadinya!" marah Soobin pada kekasihnya.
Beomgyu dalam gendongan Soobin tidak mendengar sepatah katapun ucapan kekasihnya itu. Ia memikirkan Yeonjun yang masih berusaha bangkit setelah menangkap tubuhnya dan jatuh bersama tadi.
"Turunkan aku hyung... Hiks..." Beomgyu meremas pelan lengan kaos Soobin agar kekasihnya menurunkannya. Ia ingin menolong Yeonjun dan melihat keadaannya.
Tubuh Beomgyu sebenarnya masih terasa sangat sakit karena tadi sempat menghantam beberapa anak tangga walaupun Yeonjun sudah melindunginya. Posisi mereka jatuh pun cukup merugikan Yeonjun karena Beomgyu berada di atas pemuda itu saat punggung Yeonjun menghantam kerasnya lantai.
"Aku turunkan di sofa. Dahimu memar, nanti ku kompres." Soobin meletakkan Beomgyu dengan hati-hati di atas sofa lalu beralih menatap bagian bawah kekasihnya yang tak terbalut celana. Hanya celana dalam saja.
Soobin ingat jika Beomgyu tidak memakai celana juga karena ulahnya. Pemuda tiang itu memaksa sang kekasih untuk bersenggama tanpa peduli Beomgyu sedang sakit.
"Maafkan aku. Tidak seharusnya aku memaksamu. Kau sedang sakit sayangku..." sesal Soobin sambil mengecup bibir, pipi, dahi dan hidung Beomgyu secara bergantian.
YOU ARE READING
Happily Ever After • SooGyu-YeonGyu
FanfictionSoobin berubah. Beomgyu terluka karena perubahan Soobin. Yeonjun tetap disana, berusaha mempertahankan persahabatan mereka. 🌻🌻🌻 🐇Choi Soobin - Top 🐈Choi Yeonjun - Top 🐩Choi Beomgyu - Bottom 🐇🐩🐈 HOMOPHOBIC GO AWAY!! -screams in Felix's vo...
