Beomgyu masih tetap berdiri disana. Melihat bahu lebar Soobin menjauhi dirinya.
Kenapa Soobin begitu keras kepala? Beomgyu hanya ingin memperbaiki hubungan mereka agar bisa kembali seperti semula.
Tak kuasa menahan tangisnya, Beomgyu berjongkok di trotoar, menangis tersedu-sedu di tengah sepinya malam dan jalanan sekitar.
"Soobin hyung, hiks. Soobin.."
Tangisan Beomgyu yang menurut empunya terdengar pelan ternyata sampai ke pendengaran sensitif Soobin.
Pemuda tiang itu berhenti sesaat hanya untuk mendecak, tidak peduli pada tangisan kekasihnya dan terus berjalan menjauh meninggalkan Beomgyu dengan kaki pincang.
Lima belas menit lebih Beomgyu menangis disana. Bahkan Soobin sudah tidak terlihat lagi meninggalkan Beomgyu.
Bahu Beomgyu naik turun. Nafasnya tersengal karena terlalu lama menangis.
"Gyu."
Beomgyu merasakan tangan seseorang mengusap punggungnya. Refleks, pemuda manis itu mendongak, melihat sosok yang menegurnya membungkuk.
Orang itu menunjukkan tatapan cemas yang tidak bisa disembunyikan wajah yang biasanya terlihat lucu di mata Beomgyu.
"Ayo pulang," ajak sosok tersebut.
"Yeonjun hyung.."
Tak kuasa menahan sakit hatinya, Beomgyu langsung memeluk Yeonjun erat. Dia menumpahkan tangisnya di bahu Yeonjun.
"Soobin hyung.." lirih Beomgyu. "Aku mencintai Soobin hyung." Pemuda manis itu terus-menerus mengulangi kalimatnya. Dia terus memanggil nama Soobin.
Yeonjun membalas pelukan Beomgyu, menenangkan pemuda manis yang diam-diam ia kagumi.
Yeonjun tau bahwa dia tak pantas mengagumi Beomgyu lebih dari seorang teman.
Beomgyu milik Soobin dan Soobin adalah sahabatnya.
"Aku sudah bilang padamu. Soobin bukan lagi Soobin yang kita kenal, Gyu." Yeonjun mempererat pelukannya pada Beomgyu. Tangisan pemuda manis itu pelan-pelan mereda.
"Soobin berkelahi lagi hari ini hyung. Wajahnya penuh luka. Jalannya pincang. Dia tidak mau mendengarkanku." Beomgyu meracau. Suaranya serak karena terlalu lama menangis.
Beomgyu hanya ingin Soobin mendengarkannya atau Yeonjun sekali saja. Dia ingin Soobin tahu kalau mereka berdua peduli pada Soobin.
"Aku harus bagaimana agar kau tenang, Gyu?"
"Kejar Soobin hyung. Tolong antarkan dia pulang. Rumahnya jauh. Aku tidak tega membiarkannya jalan kaki."
Beomgyu melepas pelukannya. Kedua tangannya menghapus air mata yang membasahi wajah cantik miliknya.
Yeonjun hanya tersenyum simpul. Jika dengan Beomgyu saja Soobin keras kepala, apalagi dengan dirinya?
"Kau tau kan kalau Soobin tidak mau mendengarkanku? Bagaimana jika dia menolak untuk kuantar pulang?" ragu Yeonjun.
Soobin memang keras kepala. Entah sejak kapan dirinya menganggap Yeonjun menjadi rivalnya dalam segala hal.
Soobin pikir Yeonjun ingin menguji kesabarannya, bersaing dengan pemuda tiang itu. Mulai dari kemampuan dance, bernyanyi, berkelahi, hingga memperebutkan hati Beomgyu.
Persahabatan erat mereka sebelum mengenal Beomgyu pelan-pelan hancur. Menjadi pribadi masing-masing yang seolah saling membenci satu sama lain.
Lebih tepatnya, Soobin yang membenci Yeonjun. Lelaki bermata kucing itu masih ingin menjaga persahabatan mereka.
Hanya saja perasaan sayangnya pada Beomgyu memang terlalu besar. Yeonjun sulit menyembunyikannya.
"Hyung, kumohon.." rintih Beomgyu. Hal itu membuat hati Yeonjun sangat terluka.
Walau Beomgyu akhirnya mendaftar kampus yang sama dengannya, hati Beomgyu tetap untuk Soobin.
Sampai kapanpun itu.
"Baiklah, aku akan hubungi Jungkook hyung untuk menjemputnya sekarang."
Yeonjun mengambil ponselnya, jempolnya mengetik cepat disana. Jungkook adalah tetangga apartemennya dan Soobin yang kini berkuliah di calon kampus Yeonjun dan Beomgyu.
"Terima kasih hyung." Beomgyu akhirnya bisa sedikit bernafas lega setelah Yeonjun menunjukkan layar ponselnya pada Beomgyu.
"Sekarang pulang ya Gyu? Besok upacara kelulusan. Aku tidak mau kau bangun kesiangan."
Yeonjun memeluk bahu Beomgyu, membantu pemuda manis itu berdiri. Dia merangkul Beomgyu untuk berjalan ke motornya yang sudah diparkirkan di dekat halte.
Diam-diam Yeonjun melihat semuanya. Percakapan Beomgyu dan Soobin yang menyayat hati.
Beomgyu yang hanya ingin Soobin mendengarkan dan Soobin yang terus memberikan penolakan.
"Hyung,"
Yeonjun hanya menggumam sebagai balasan. Ia fokus memandang jalanan. Pemuda manis yang dia bonceng di motor memeluk perut Yeonjun erat.
"Aku dingin.."
Yeonjun langsung menghentikan laju motornya. Jaket tipis yang dia gunakan langsung dilepas dan dia pakaikan pada Beomgyu.
"Terima kasih hyung. Tapi hyung bagaimana?" tanya Beomgyu saat melihat Yeonjun hanya mengenakan kaos singlet tanpa lengan.
Ternyata Yeonjun habis bermain basket tadi. Makanya pemuda itu hanya memakai singlet. Dia tidak mengira akan melihat adu mulut pasangan SooGyu yang membuat hatinya bergejolak.
"Tidak papa. Aku tidak dingin kok," jawab Yeonjun jelas berbohong.
"Maaf hyung."
"Santai saja. Kau itu gampang sakit. Aku kan kuat." Yeonjun memukul dadanya sombong. Batinnya berkata lain.
Saat motor berjalan lagi, Beomgyu terus bicara membahas Soobin.
Sakit mendengarnya, bagi Yeonjun.
Tapi jika itu membuat Beomgyu senang, dia akan senang hati terus mendengarkan Beomgyu.
"Hari ini Soobin hyung berkelahi lagi." mulai Beomgyu.
"Dengan?"
Beomgyu menggeleng. "Kenapa dia seperti itu? Besok upacara kelulusan padahal."
"Entahlah Gyu, orang bisa berubah kapan saja. Bahkan Soobin."
Beomgyu mengiyakan. Soobin benci kekerasan dulu. Tapi sekarang dia benar-benar menjadi pribadi yang lain.
"Dia bukan Soobin ku lagi." Beomgyu mulai menangis lagi.
"Hey, hey. Cup cup.. Dia Soobinmu Gyu. Anak itu hanya sedang mengalami pubertasnya saja," ujar Yeonjun asal.
"Hyung! Tidak lucu." Beomgyu memukul punggung Yeonjun keras dan malah menangis makin keras juga.
Yeonjun bingung. Niatnya cuma ingin menghibur.
"Gyu, jangan nangis dong."
"Aku ingin bertemu Soobin.. Hiks.."
"Besok kita ketemu dengannya di upacara kelulusan. Sekarang jangan menangis lagi ya? Peluk aku kalau dingin."
Beomgyu berusaha keras menghentikan tangisnya. Pemuda itu mempererat pelukannya pada Yeonjun.
'Tolong pandang aku sekali saja Gyu. Soobin sudah benar-benar jauh darimu,' lirih Yeonjun dalam hati.
.
.
.
Tbc
🐈
🐩
Hai masih setia baca kan?
Gimana part ini??
Ngefeel gak?
Lanjut gak?
Vote dan komen ya ^^
ESTÁS LEYENDO
Happily Ever After • SooGyu-YeonGyu
FanfictionSoobin berubah. Beomgyu terluka karena perubahan Soobin. Yeonjun tetap disana, berusaha mempertahankan persahabatan mereka. 🌻🌻🌻 🐇Choi Soobin - Top 🐈Choi Yeonjun - Top 🐩Choi Beomgyu - Bottom 🐇🐩🐈 HOMOPHOBIC GO AWAY!! -screams in Felix's vo...
