Soobin membalas pelukan sang sahabat yang begitu ia rindukan juga. Ia tidak menangis, tapi justru dirinya tersenyum lebar. Salah satu tangannya mengelus punggung Sahabatnya dengan pelan.

Keenam orang yang melihat interaksi kedua magnae ini merasa sangat bahagia. Bahkan senyuman itu terpantri di bibir mereka. Pun dengan Seokjin yang berdiri di tangga setelah turun dari atas.

Jungkook melepas pelukannya sepihak. Lalu menatap sang sahabat. "Kau dari mana saja eoh? Aku mencarimu ke mana - mana, tidak tahunya kau ada di sini!" omelnya.

Bukannya menjawab Soobin malah terkekeh kecil. Mendengar omelan Jungkook berasa sedang diomeli sang kekasih.

Melihat Soobin terkekeh, raut wajah Jungkook berubah masam. "Yak! Kau belum menjawab pertanyaanku!" protesnya.

Tawa Soobin menggelegar di tengah kemarahan seorang Jungkook. Amarah Jungkook sangat lucu bagi Soobin. Bagaimana tidak, Jungkook marah tapi bibirnya tidak bisa dikendalikan. Bibirnya maju melebihi hidungnya. Sangat menggemaskan.

"YAK!" marah Jungkook berteriak sampai terpejam dan urat - urat dilehernya terlihat.

Dan kini, semua Hyungnya juga menertawakan Jungkook yang marah tapi malah terlihat menggemaskan. Sekarang Jungkook benar - benar sedang di mode merajuk. Melihat beberapa Hyungnya menertawakannya membuat raut wajahnya semakin masam dan kusut.

"Kenapa kalian menertawakanku?!!" Jungkook mendengus. Kemudian netra matanya menatap Seokjin yang hanya menatap malas padanya. "Hyung! Lihat! Mereka menertawakanku!" adunya pada Seokjin.

Matanya memejam. Menghela nafas dan menatap Jungkook kemudian. "Kau yang membuat mereka tertawa," sahut Seokjin.

"Kenapa bisa?"

Soobin terkekeh kecil. "Bibir cemberutmu yang membuat kami menertawakanmu, sebab kau menggemaskan." jawabnya terkekeh kecil.

Lagi - lagi Jungkook memanyunkan bibirnya dan membuat seisi Apartemen Seokjin tertawa penuh kehangatan. Sedangkan Seokjin hanya tersenyum tipis melihatnya.

[Flashback Off]

Soobin menertawakan kelucuan Jungkook kemarin dan berusaha sedikit menahannya. Ia masih merasa lucu dengan ekspresi Jungkook yang seperti 'bocah' itu.

"Kekanakan sekali.." gemas Soobin terkekeh.

"Siapa yang kekakanan?" celetuk si manusia es, Yoongi.

Yang sudah berdiri tepat di samping meja makan, seraya meletakkan sarapan untuk Soobin dan dirinya. Menatap malas wajah pucat Soobin.

Lelaki jangkung itu berjengit kaget. Ia mendongak, namun mulut terkatup rapat. Masih ada perasaan takut kala ia melihat raut wajah Yoongi yang selalu datar. Seperti Seokjin.

Kening Yoongi mengernyit. "Kenapa diam? Punya mulut bukan?" sarkasnya.

Soobin hanya mengangguk kaku. Sarkasnya pertanyaan Yoongi membuat bibir Soobin kelu dan takut untuk menjawab. Ia sedikit menunduk dan menatap makanannya. Sambil tangan bermain - main dengan sendoknya di piringnya. Memainkan sup yang masih hangat itu sampai Yoongi geram melihatnya.

Yang lebih tua menghela nafas kasar dan segera mendudukkan diri di kursi hadapan Soobin. "Makanan itu bukan untuk dibuat mainan, tapi di makan. Untung masih hangat. Aku tidak mau Seokjin marah padaku karena tidak mampu menjaga dan merawatmu. Bisa - bisa aku diusir dari Apartemen ini." dengusnya.

The Twins ✓Where stories live. Discover now