32 | BERPAYUNG JANJI

434 58 34
                                    

-Kalana Aulia Megantara-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Kalana Aulia Megantara-

"Tidak ada orang yang ingin bertahan di antara ketidakpastian, sekalipun hatinya diliputi kecintaan."

***

"BUAT apa hubungan dilanjutkan, sedangkan lu udah punya pilihan."

Keandra menahan napasnya sendiri. Kali ini ia tak tau harus merasa senang ataupun sedih. Itu jelas ungkap menyerah dari Kirana.

"Lu nggak mau bilang kalo lagi cemburu, kan?" Keandra menyahut dengan enteng.

Kirana tergagap, "Peduli apa kalo gua cemburu? Emangnya bakal ngaruh ke hubungan lu?"

"Ya enggak, sih."

"Ya udah, ngapain nanya!" Kirana membalas dengan ketus.

"Mastiin aja."

Hening merambat. Keandra menatap lengan yang melingkari pinggangnya. Mengingat reaksi Kirana tadi, apa gadis itu benar-benar cemburu?

Kalo Kirana cemburu, artinya Kirana juga cinta sama gua? Tapi, sikapnya ke Kalion kok welcome banget? Keandra membatin penuh tanya.

Embusan napas Kirana tampak lebih teratur, "Selamat tidur, Imah. Selamat menikmati Ujian Kenaikan Kelas besok."

Mata Keandra hanya mengerjap. Baru mengingat bahwa besok adalah ujian kenaikan kelas yang juga akan menentukan apakah dirinya masuk daftar siswa Prakerin atau tidak.

Keandra menghela napas lebih berat. Pandangannya kemudian jatuh pada lengan Kirana yang masih melingkar di pinggangnya. Merasa tak ada pergerakan, Keandra membalikkan badan untuk membalas dekapan Kirana. Wajah gadis itu masih menunduk, sehingga Keandra mengangkat dagu Kirana secara pelan.

Cup.

Keandra melayangkan kecupan itu pada dahi Kirana. Membuat gadis itu menggeliat pelan karena tidurnya terusik.

"Maaf, Darling." Keandra bergumam pelan.

Mendekap Kirana lebih erat, Keandra meletakkan kepala Kirana agar lebih bersandar di depan dadanya. Ia kelewat rindu dengan dekap hangat ini. Entah berapa banyak malam yang ia lewatkan dengan diam-diam memeluk Kirana di sepertiga menuju pagi. Karena sejatinya, ia tak pernah benar-benar melepas Kirana.

"Jangan berpikiran buat pergi, Ki. Cerita gua sama Aulia itu cuma basa-basi. Gua nggak mau Aulia nyelakain lu, dan maaf karena akhir-akhir ini kita selalu berantem."

Faktanya, Keandra hanya dapat mengucapkan tanpa suara.

Gua sesayang ini sama lu. Jangan berpaling, Ki. Keandra kembali meneruskan dalam hati.

Mengusap punggung Kirana, Keandra lamat-lamat ikut terpejam. Terbuai mimpi yang semoga indahnya sampai pagi. Keandra hanya berharap, jika bangun nanti, Kirana tak akan mengecapnya sebagai pecundang karena baru berani membalas dekap ketika sudah terpejam.

AKUNTAN(geng)SI [COMPLETED]Where stories live. Discover now