PROLOGUE

300 34 82
                                    

haii this's my new story
sebenernya bukan cerita ini yang mau aku publish, tapi karena idenya masih lancar dan aku juga lagi mood buat nulis tentang cerita ini, jadi yauda deh aku langsung publish aja hohoho

ini cerita aku buat dadakan banget pliss semoga sukaa yaaa!!!!!

VOTE KOMEN JUSEYOOO
ARIGATOOOU

Happy Reading

༻୨♡୧༺

"Shaka, kamu malu ya pacaran sama aku?" tanya Sheyna tiba-tiba membuat Shaka menoleh mengalihkan pandangannya dari benda pipih digenggamnya, kini netranya menatap gadis disampingnya.

"Kenapa lo?" Shaka bertanya balik dengan tatapan menyelidik, pasalnya selama enam bulan berpacaran ini Sheyna tidak pernah bertanya hal seperti itu.

"Gapapa, aku cuma nanya," jawab gadis itu menggeleng.

"Pertanyaan lo ngga penting," ceplos Shaka membuat Sheyna terdiam beberapa detik.

Sebenernya Sheyna sudah tahu bahwa Shaka memang orang yang suka bicara ceplas-ceplos tanpa memikirkan lawan bicaranya itu sakit hati atau tidak. Selama berpacaran Shaka juga terlihat cuek dan dingin padanya, namun Sheyna tetap berpersikap baik pada kekasihnya itu.

"Pertanyaannya atau akunya yang nggak penting?" tanya Sheyna dengan berani.

"Apaan sih? Nggak usah mulai deh, Na, gue lagi males debat, lagian pertanyaan lo nggak jelas banget," jawab Shaka tidak suka.

"Emangnya kamu nggak capek sama hubungan kita?" tanya Sheyna lagi.

"Enggak."

"Tapi aku capek, Ka. Aku ngerasa cuma aku yang mempertahankan hubungan ini, cuma aku yang punya perasaan sama kamu tapi kamunya nggak. Bahkan untuk mengakui aku sebagai pacar kamu aja kamu nggak mau kan sampai kita harus backstreet kayak gini? pasti malu ya punya pacar kayak aku, kamu pinter, ganteng, banyak temennya, yang suka kamu juga banyak, beda sama aku---"

"Ngomong apaan sih, Na? Gue nggak suka ya lo ngomong nggak jelas kayak gitu, langsung to the point aja kenapa sih?" ucap Shaka memotong ucapan Sheyna.

"Oke langsung to the point, aku mau putus," balas Sheyna dengan cepat membuat Shaka terdiam, wajahnya nampak terkejut dan tidak menduga bahwa gadisnya akan mengatakan hal itu.

"P-putus?" gumam Shaka.

"Yaudah kalau itu mau lo, kita putus," lanjut Shaka lalu pergi meninggalkan Sheyna di belakang bangku taman.

Sedangkan Sheyna, gadis itu hanya tersenyum miris menatap kepergian Shaka, tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipinya.

"Bahkan disaat aku minta putus, respon kamu biasa aja. Ternyata kamu beneran nggak ada perasaan sama aku ya, Ka?" lirihnya.

༻୨♡୧༺

Arshaka Diego Pangalila

jangan lupa votenya yaaatrimakaciii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa votenya yaaa
trimakaciii

see u in the next chapter
papaaiii calangee

—sankaara

Arshaka [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang