Oh shit!

423 72 11
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Non... Bangun non... Siap-siap sekolah!" Panggil Bibi Areumi dengan sedikit berseru. Ini sudah panggilan kesekian kalinya ia berusaha membangunkan majikannya itu.

Bibi Areumi sedikit gelisah, mengingat jam sudah menunjukkan pukul 07.16 am sedangkan majikannya itu masuk sekolahnya jam setengah delapan. Ia merasa bersalah karena bangun kesiangan dan tidak melakukan amanah dari Nyonya Sekyung dengan benar.

"Nona Eunha??!!" Bibi Areumi mengetuk pintu kamar Eunha jauh lebih kuat saat ini. Kalau saja kamar Eunha tidak dikunci, pasti ia sudah menerobos masuk ke kamarnya sedari tadi dan membangunkan majikannya.

Ting Nuunggg!!!

Disaat yang bersamaan, tiba-tiba terdengar suara bel yang ditekan. Bibi Areumi menolehkan kepalanya sebentar menatap tangga sembari berpikir, "Duuuhhh Nona Eunha belum bangun lagi..."

Setelah berpikir sebentar, Bibi Areumi pun akhirnya langsung turun kebawah untuk mempersilahkan tamu yang datang masuk kedalam.

Saat pintu dibuka, terlihat lah wajah sahabat Eunha yang sudah tidak asing lagi karena ia sering berkunjung kesini.

"BI... Una nya mana?" Tanya Yuju sembari celingukan kesana-kemari di perjalanan masuk.

"Emmm.. itu.. Nona Eunha masih tidur neng..." ujar Bibi Areumi tanpa sedikitpun menyembunyikan gelagat gelisahnya.

Hahhhh??!

Wajah Yuju otomatis langsung cengo dong, matanya tanpa sadar melirik jam yang menempel di dinding dekat tempat ia berdiri.

Yuju berdecak, "Tuh anak gabener emang kalau Maknya lagi pergi!" Ujar Yuju sembari mempercepat langkahnya menaiki tangga.

Bibi Areumi yang di dahului Yuju pun semakin merasa bersalah, "Aduuh ini gara-gara saya yang lalai nge—" ucapannya menggantung begitu saja karena Yuju segera memotongnya.

"Bibi nggak salah, tuh anak aja yang emang gabener.." Yuju menoleh dan tersenyum menatap Bibi Areumi.

Ia paham kok sama apa yang lagi dipikirin pelayan baru itu. Pasti Bibi Areumi suka menyalahi dirinya sendiri karena merasa tidak becus dalam pekerjaannya.

Saat sudah berada di depan pintu kamar Eunha, Yuju segera mengetuknya dengan membabi buta dan berteriak-teriak di pagi hari agar sang empu yang berada di dalam kamar itu segera bangun.

"WOI BANGUN LO! INI UDAH JAM BERAPA GEMBEL?!"

Suasana tenang di pagi hari yang cerah pun akhirnya buyar seketika ketika Yuju beraksi.

Eunha menggeliat di kasur, matanya yang masih tertutup itu bergerak-gerak dan ia mengerang karena merasa terganggu dengan suara-suara bising yang mengganggu tidurnya.

"BANGUN GAK LO?! ATAU GUE TINGGALIN?!!"

Eunha langsung bangun dan terduduk di kasurnya begitu mendengar teriakkan Yuju, masih dalam keadaan setengah sadar ia pun beranjak dari kasurnya untuk membukakan pintu.

"Duuuhhh... Pusing..." Gumamnya sembari memegang kepalanya, efek biasa ketika tubuh langsung dipaksa bergerak saat baru bangun tidur.

"EH!! BANGUN LO BON—"

"IYA IYA... INI UDAH BANGUN!!!" Saat akan mencapai pintu, Eunha tiba-tiba oleng dan hampir saja terjatuh jika dirinya tidak sigap memegang rak disamping pintu kamarnya.

Kriiieeettt

Eunha membuka pintu kamarnya pelan, di depan pintu sudah ada Yuju dan Bibi Areumi yang sedang memperhatikan dirinya dengan seksama. Eunha yang masih merem-melek itu sepertinya masih belum menyadari kesalahannya apa.

DI JODOHIN | EUNHA X EUNWOOOnde histórias criam vida. Descubra agora