25'Penyelesaian

8.6K 1.3K 351
                                    

(AuthorPOV)

'Brak!'

(Name) mengebrak meja, semua wartawan mendadak terdiam melihat hal itu bahkan tak ada satupun yang berbicara melihat wajah seram (name).

"tadi siapa yang mempotret ku?" tanya (name)

Seorang wanita segera berjalan ke depan (name), wajahnya sangat familiar dengan seseorang.

'bajingan kakak kelas pas ldk masuk mpls di fukurodani' batin (name)

"oh? Kau ya... Masih ingat denganku?" tanya nya

"ya, jira" kata (name)

(Name) memanggil kakak kelas nya atau orang yang lebih tua tanpa ada embel embel san atau hal hormat pada orang lain pada umumnya.

Jira merasa kesal karena dirinya merasa tak di hargai oleh adik kelas nya sendiri.

"kau tak sopan memanggilku begitu" kata jira

"lalu apahkah kau juga sopan dengan mempotret orang sembarangan?" tanya (name)

Jira terdiam, (name) menatap jira dengan wajah dingin sekarang ini bahkan bokuto saja yang tidak merasa di marahi ini saja merinding di sebelah (name).

"apa maksudmu mempotret diriku? Kau ingin terkenal? Famous? Atau kau kurang uang sampai sampai mau cari sensasi?" tanya (name)

"kenapa kau malah memojokanku? Aku kan hanya memberikan kebenaran" kata jira

"lalu jika kau sudah tau kebenaran nya kau mau apa? Mau menunjukan ke seluruh dunia bahwa aku gadis yang buruk? Aku jalang maksudmu? Apa?" tanya (name)

"(n-name)... Kau rada berlebihan mengenai hal in--"

"shut! Diam dulu"

Bokuto terdiam di sebelah (name), sepertinya calon istrinya ini sedang emosi level 30 melihat wanita laknat yang merupakan kakak kelasnya ini.

"memang kau wanita jalang kan, orang lain kuliah kau malah mengurus anak" kata jira

"suatu saat kau juga akan punya anak kan, kuadrat seorang wanita kan mengurus anak jadi itu hal wajar yang akan dialami wanita manapun" kata (name)

"jadi kau mengakui bahwa kau punya anak bersama bokuto san?" tanya jira

"ya! Masalah buatmu?" tanya (name)

Jira dan seluruh wartawan terdiam, bahkan tidak ada yang berani menatap wajah (name) saking seramnya.

Jira berdecih, dia segera pergi dari ruangan itu dengan wajah terlihat sangat kurang puas dan merasa di permalukan.

'aku gak di marahi tapi kok seram sih' batin bokuto

'ku santet atau kita berantem di lapangan luas ini? Kesel ga nahan' batin (name)

(Name) menatap semua wartawan yang tadinya ramai mengerubuni calon suaminya menanyakan perihal dirinya.

"tadi siapa yang nanya mengenai diriku? Sini tanya langsung pada orangnya!" kata (name) penuh penekanan

Tak ada satupun wartawan yang berani buka mulut, bahkan jira saja tadi langsung terdiam karena dia seperti nya kalah omong dengan adik kelas nya.

Dia menghela nafas, lalu berusaha mengedalikan emosinya yang terlalu meluap luap melihat tingkah laku para wartawan.

Para wartawan hanya berani pada bokuto sedangkan pada dirinya sama sekali tidak ada yang berani setelah melihat jira yang kalah omong.

19 Years Mom (Bokuto Kotarou X Reader)✅Where stories live. Discover now