Bahagia

1.3K 154 7
                                    

Sawadeee kha! Maaf updatenya malam banget dan apakah aku molor untuk update? Hehe.


Oke langsung saja happy reading guys, hope you'll like it.

.

.

.

"Aku mencintaimu Win," ujar Bright disela-sela ciuman mereka yang semakin memanas.

Bibir Bright berpindah ke leher Win yang mulus, mulanya hanya mengecup kecil. Namun lama-kelamaan Bright berani menjulurkan lidahnya dan menyesap leher Win hingga memberikan bekas kemerahan disana. Berlanjut dibeberapa bagian lehernya membuat Win sedikit melenguh karena mendapatkan sensasi geli dan nikmat secara bersamaan.

"Phi~" Win mencoba mendorong bahu Bright, ia masih sedikit sadar bahwa mereka ditempat yang seharusnya tidak melakukan hal seperti ini.

"Aku benar-benar merindukanmu Win," Bright seolah sudah tertutup kabut rindu menyentuh Win.

"Kita di kantor Phi,"

Bright kemudian menjauhkan wajahnya dari leher Win, kemudian menatap intens mata Win. Raut wajahnya menampakkan kekecewaan, bibirnya maju beberapa senti seperti anak kecil yang merajuk karena permintaannya tidak di turuti.

"Jangan seperti Tine yang merajuk Phi," ujar Win sambil tersenyum lalu mengelus lembut pipi Bright.

Win mendekatkan wajahnya kemudian mencuri kecupan singkat dibibir Bright, "Nanti kita lanjutkan di apartemen ku. Oke?"

Hari sudah menjelang sore dan Win sudah merapikan beberapa berkasnya untuk dibawa pulang ke apartemen miliknya. Bright yang sudah sedari tadi menunggu Win di sofa ruangan itu akhirnya tersenyum cerah.

"Kita pulang?" tanya Bright dan hanya dijawab anggukan dan senyuman dari Win.

Keluar dari ruangan Win, beberapa karyawannya tampak menganggukkan kepalanya tanda hormat pada atasannya. Win yang memang terkenal ramah pada karyawannya pun membalas dengan senyuman. Namun senyuman itu berubah menjadi raut wajah yang terkejut karena tiba-tiba Bright menarik pinggang Win dan mengajak Win untuk berjalan beriringan dengannya. Tak membiarkan Win untuk jauh darinya barang se-inchi pun.

Bisikan pun kembali terdengar seiring kedua sejoli sama jenis itu berjalan menuju lift.

"Kau gila Phi!" ujar Win saat mereka akhirnya berhasil memasuki lift dan hanya ada mereka berdua didalamnya.

"Apa kau tidak melihat ada karyawan laki-lakimu yang menatap mu lapar?" Bright mencoba mengingat-ingat bagaimana wajah karyawan Win barusan.

"Aku harus lebih ekstra untuk menjagamu jika seperti ini," lanjut Bright lagi dan hanya dibalas dengan tatapan malas dari Win yang melihat tingkah Bright.

Didalam mobil Bright sangat menikmati sore hari di Valncia. Ini sudah hampir jam 7 malam tapi matahari masih nampak. Berbeda dengan Thailand yang pada jam setengah 7 malam matahari sudah terbenam. Di Valencia seperti tidak ada malamnya, bukan hanya kulturnya saja yang berbeda namun suasananya juga.

"Aku akan memasakkan mu pasta nanti," ucap Win sambil sibuk menyetir.

"Apapun yang akan kau masakkan tetap akan aku makan Win,"

"Uhh cheesy"

Bright mengambil sebelah tangan Win kemudian mengecupnya berulang kali hingga membuat Win tertawa renyah dengan tingkah Bright yang sangat manja.

"Aku hanya tidak ingin kehilangan mu lagi Win, kau tahu itu?"

*

Mix tampak sibuk didapur sambil menggunakan apron berwarna coklat tua dengan gambar beruang coklat ditengahnya. Ia sibuk mengaduk sup krim jagung seperti permintaan sahabatnya semalam. Mix sedikit mengkhawatirkan keadaan Win karena sahabatnya itu tampak selalu tidak berselera makan sejak kedatangannya di Spanyol. Mix pun sudah tahu apa penyebabnya, namun jika dibiarkan seperti itu terus, Win bisa kekurangan gizi. Hingga pada akhirnya Win meminta dibuatkan sup krim jagung yang dimana itu membuat Mix sedikit lega karena sahabatnya itu akhirnya meminta sesuatu untuk dimakan.

Veni, Vidi, Vici [BrightWin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang