Ada yang hilang

1.3K 171 3
                                    

Hai aku adatang lebih awal! Aku memutuskan untuk upload lebih awal karena dari hari selasa-minggu aku benar-benar sibuk. Mohon di maklumia, setidaknya kalian bisa baca lebih awal. Hehe.

Oke cukup untuk penjelasan dari aku, Happy reading guys hope you'll like it.

.

.

.

Bright kembali melamun, bahkan makan siang dihadapannya tak tersentuh sama sekali. Beberapa kru yang melewatinya dan mencoba untuk menyapanya pun tidak dia hiraukan sama sekali. Earn wanita manis yang duduk tak jauh darinya memutuskan untuk mendekatinya.

"Apa ada yang lebih menarik dibandingkan makan siang di hadapanmu Phi?" tanya Earn sambil duduk di hadapan Bright. Dan seperti dugaannya Bright tidak menjawab, mungkin Bright juga tidak akan sadar jika Earn mengambil makan siang milik Bright.

"Phi? Apakah aku masih terlihat di depan mu?" tanya Earn lagi, namun sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Bright.

"Oh Earn ada apa?" akhirnya Bright merespon.

"Oh tidak ada, hanya saja tadi aku seperti melihat orang yang ingin kau lihat. Apa itu P'Win?"

Ekspresi dan sikap Bright langsung berubah total, matanya seolah berkata 'mana?'

"Tubuh mu kurus, seperti saat kau kehilangan istrimu dan sekarang kau seperti itu lagi. Media akan kembali menggunjing mu yang tidak-tidak, bisakah kau bersikap sedikit professional Phi?" tanya Earn sambil sibuk memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

"Tunggu! Bagaimana kau tahu?" kali ini Bright mengerutkan dahinya terheran akan ucapan yang dilontarkan Earn barusan.

"Bagian mana yang ingin kau tanyakan Phi? Soal aku mengetahui kedekatanmu dengan Phi Win? Oh mungkin aku terlihat bodoh jika tidak tahu kedekatanmu, lalu bisakah kau jelaskan ketika Phi menghilang saat seharusnya kita survei untuk tempat syuting di Lumpini Park?"

Kali ini Bright paham bagaimana Earn bisa tahu tentang kedekatannya dengan Win.

"Untuk soal istrimu, bahkan seantero Thailand membicarakan mu Phi. Bagaimana bisa kau tidak tahu? Bahkan soal kau mengonsumsi obat penenang pun ada di bagian utama berita gossip. Apakah selama itu kau menarik diri dari media?" jelas Earn yang terlihat gemas dengan Bright yang tidak tahu apa-apa.

Media bahkan membicarakan hal buruk tentang Bright yang mungkin bisa bunuh diri bila terus hidup seperti itu. Masa dimana ia kehilangan istrinya, bahkan ada yang menyebut Bright menelantarkan anaknya karena Bright terlihat sama sekali tidak peduli. Berita itu menjadi konsumsi public yang sangat panas pada masa itu.

Itu adalah berita lama, saat ia benar-benar kehilangan sosok istrinya. Tapi sekarang berbeda, ia bahkan sudah tidak bermimpi buruk. Obat penanang itu juga sudah tidak ia konsumsi. Menelantarkan anak? Mungkin itu dulu tapi sekarang ia benar-benar bertanggung jawab atas Tine. Apakah ini karena kehadiran Win? Ia masih bingung untuk yang satu itu. Terakhir ia bertemu Win adalah saat di apartemen miliknya.

Win bahkan memutuskan pulang pada dini hari dan membicarakan sesuatu hal yang selama ini Bright tutupi. Seharusnya Bright menjelaskan pada Win saat itu, seharusnya ia mencegah Win pulang saat itu, bukan malah membiarkannya pergi melewati pintu itu. Tiga hari setelah kejadian itu Bright sama sekali tidak menghubungi Win karena terus memikirkan ucapan Win yang menyuruhnya mencari pengganti istrinya.

Tine lah yang paling tidak bisa diberikan penjelasan dan terus merajuk hingga tidak ingin berbicara sama sekali dengan Bright. Terpaksa Ibu Bright lah yang menjelaskan bahwa Win sedang bekerja dan belum bisa menemui Tine dan kata-kata Tine yang begitu menusuk jantung Bright, membuatnya tersadar ia kehilangan sosok Win dan ia merindukannya. Kosong dihatinya bukan karena hal lain, yang ia butuhkan saat ini benar-benar Win.

Veni, Vidi, Vici [BrightWin] ✓Where stories live. Discover now