Malam itu, erangan liar dan sensual terus bergema di ruangan yang gelap.

Memikirkan kegilaan yang kami lakukan kemarin, membuat ku jadi semakin terangsang.

"Aahha~ Penisnya! Bangun lagi!"

Kemudian, Sany mulai melahap Penis Raia kedalam mulutnya. Sensasi dari pijatan tangannya di buah persik Raia, membuatnya semakin cepat akan orgasme. Lidah basah yang terus menari-nari di penisnya terasa sangat menggairahkan, sensasi menjepit saat penisnya memasuki tenggorokan adalah yang terbaik.

"Sany aku ingin keluar!"

*jubhoo! Jubhoo!* Sany mengulum lebih keras dan lebih dalam kedalam tenggorokannya.

Saat Raia akan mengeluarkan bebannya, Sany melepaskan penis dari mulutnya.

Penis Raia berkedut hebat kemudian menembakan cairan buah terlarang dengan cara yang mengesankan saat itu meluncur menuju Sany.

"Ahhnn~ Hebat! Seluruh tubuhku~ menjadi penuh aroma Raia.

Rambut, wajah, leher, payudara, perutnya, paha dan kakinya terdapat cairan putih yang terus mengalir tanpa henti. Terutama vaginanya, itu terus mengeluarkan cairan putih yang kental tanpa berhenti, seolah-olah vagina tersebut adalah gudang sperma.

Itu tidak bohong.

Kemarin, Raia dan Sany bercinta seharian, memenuhi setiap bagian dalam Sany dengan spermanya.

Ia muncrat di dalamnya sebanyak 41 kali sementara Sany, saya sudah kehilangan berapa kali dia muncrat sejak ia menginjak angka 100.

Tubuhnya sensitif dan menginginkan haknya untuk di terobos.

Konstitusinya yang spesial membuatnya dapat memulihkan sebagian besar stamina yang ia habiskan.

"Sany, apa kamu menyukai rasanya?"

Sany mengangguk dengan penuh kegembiraan, "Ya~ Aku suka~ Suka! Suka sekali! Aku ingin lebih~"

Raia melihat Sany yang mengeluarkan aura feminim dan menggoda, jika ia tidak tahu Sany dulunya seperti apa, maka mungkin ia akan salah paham dan mengenali Sany sebagai Succubus tingkat tinggi.

Raia mengangguk dan membelai payudara Sany yang kecil, puting merah mudanya yang kecil terlihat lucu seolah-olah ia adalah seorang yang pemalu.

Tetapi itu bukan tujuan Raia saat ini, ia menyelesaikan belaian pada payudara Sany dan memandangi cairan hangat kental di telapak tangannya, ia memberikan telapak tangannya kepada Sany, "Jilat itu."

Mendengar perintah Raia, mata Sany berbinar penuh kegembiraan. Ia menyibakan rambutnya yang biru muda di telinganya. Ia mencondongkan tubuh kedepan, duduk dipangkuan Raia dan mulai menjilati telapak tangannya dengan kegembiraan, seperti anak-anak yang menemukan permen.

Sany menjilati sperma yang menempel di telapak tangan Raia dengan lidahnya yang berair.

"Bagaimana rasanya?"

"Enak~ seperti karamel. Hangat, beraroma dan lengket-lengket, aku suka sperma milik Raia."

Vaginanya yang merah muda, mengeluarkan cairan hangat dan putih secara bersamaan saat itu terus berkedut. Vaginanya merindukan tumbukan yang diberikan penis Raia.

Cairan hangat jatuh dari vaginanya pada penis Raia, itu membuat penisnya yang tertidur,  terbangun  kembali dengan penuh dominasi.

Raia merasakan itu, vagina Sany tepat berada diatas penisnya, dan terlihat jelas bahwa Sany sengaja melakukan itu.

Raia tersenyum dan mengendalikan arah penisnya dengan tangannya yang menganggur.

Raia merasakan labia Sany yang hangat dan berair melalui ujung penisnya.

Really, Can I Sleep?Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum