Chapter 5

1.5K 127 7
                                    

Chapter 5. Ini adalah hukuman anda karena ceroboh!

Saat ini, ruang makan yang biasanya penuh dengan suasana ceria, berubah 180° hingga menjadi suram.

Ibu dan ayah, berdiri di depan putra mereka, Raia.

"Raia, apa kamu tahu apa kesalahanmu?"

Raia menunduk dan tidak berani menatap ibunya, dia merasa malu sekaligus takut. Sekali ibunya marah ia akan memiliki sifat yang sama sekali berbeda.

Di depan ibunya yang telah berubah menjadi singa betina, Raia hanya bisa dogeza dan berkata, "Aku tahu ibu, maaf."

Tidak ada suara lain di ruangan itu selain penerangan lilin indah di tengah ruangan.

"Sekarang, Raia apa kamu tahu apa yang akan terjadi jika ibumu telat memberikan manik-manik segel?"

Raia terdiam, ia tidak tahu masalah itu sama sekali. Dan sudah jelas jika ia tahu itu, ia tidak akan melakukan kesalahan seperti ini.

"No ..." Raia menggelengkan kepalanya.

Melihat tingkah putranya ia menghela nafas dan terdiam, ini juga terjadi karena kesalahannya yang tidak menjaga Raia dari bertindak ceroboh.

"Hal yang terjadi padamu sering disebut Pengorbanan. Biasanya seseorang yang bertempur dan telah menghabiskan energi mana mereka, mereka akan menjadikan nyawa mereka sebagai bahan bakarnya. Dan itulah yang terjadi padamu."

"Benar, itu adalah hal yang berbahaya Raia, aku tahu kamu suka bertindak ceroboh, tetapi jika sudah berada di tahap ini ... Maka harus ada hukumannya." Kali ini si ayah tenang dan menatap Raia dengan sangat serius, ia benar-benar khawatir akan terjadi sesuatu padanya.

Hukum? Hukuman macam apa itu?

Raia tahu bahwa ayah dan ibunya sangat menghkawatirkannya, dan ia merasa bersalah akan hal itu karena membuat mereka khawatir, jadi satu-satunya jalan adalah menerima hukuman mereka.

Raia sudah siap jika ia dilarang untuk membaca buku, selama beberapa bulan. Ia sendiri tidak terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan quest yang diberikan system, karena system tidak memberikan batas waktu.

"Baiklah ... Raia, mulai saat ini kamu akan dihukum! Untuk tidak membaca buku selama 5 tahun!"

Ya, sudah kuduga itu akan terj— Tunggu apa? 5 Tahun?!

"Ibu! Kenapa harus 5 tahun?! Itu terlalu lama!"

"Raia ... Apa kamu akan melawan sekarang setelah mengakui kesalahanmu?"

Raia terdiam ... Dia tidak tahu harus bagaimana, 5 tahun? Itu terlalu lama! Apa yang bisa ia lakukan di rumah ini selain membaca? Keluar rumah? Aku menginginkan itu tetapi kalian membuat aturan untuk tidak keluar? Apakah kalian benar-benar merasa senang saat mengekang kebebasan seseorang?

Ia kali ini merasa sangat tidak terima di dalam hatinya, tetapi ia tidak berani menolak ibunya.

Ia hanya bisa diam saja.

"Apa kamu sudah merenungkannya Raia?"

Raia terdiam, memikirkan akan betapa bosannya dia selama 5 tahun kedepan, ia hanya bisa menerima hukumannya.

Setelah mengangguk, Raia keluar dari ruangan tanpa memperdulikan orang-orang di dalam ruangan itu lagi.

"Apakah aku terlalu keras pada anakku?" Tanpa diketahui Raia, ibunya yang berbicara dengan mendominasi beberapa saat lalu terlah berganti menjadi yang lain.

Ia bergerak dan bermaksud untuk pergi menjemput Raia, tetapi ia merasakan tangannya di pegang erat oleh suaminya.

"Biarkan kali ini ia merenungkan kesalahannya." Si ibu menatap kepergian Raia dan menunduk, ia sebenarnya merasakan sakit hati melihat anaknya begitu sedih, tetapi ia sendiri tidak bisa melakukan apa-apa, ini semua demi membuat Raia jera dari bertindak ceroboh

Really, Can I Sleep?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang