Chapter 3.

2.1K 158 32
                                    

Chapter 3. Selamat datang kehidupan malasku.

1 tahun kemudian ~

Sungguh, jangan tanyakan padaku apa yang terjadi setahun sebelumnya dan kenapa tiba-tiba time skip.

Alasannya sederhana, aku dilahirkan di keluarga yang sangat 'fantastis'.

Ayah ... Jangan katakan apapun tentangnya, namanya adalah Clever Alan. Wajahnya tampan, tetapi tidak dengan otaknya.

Yang terjadi di sisi lain.

*AACHUUU!!*

Apakah Raia sedang mengagumi ku?

Ibu ... Angeli S. Dia adalah satu-satunya sosok yang normal, setidaknya di depanku.

Di belakang, ia akan menampilkan sosok yang sangat ... Epic.

Disisi lain.

"Sayang, kenapa kamu bersin? Apakah permainan ku tadi malam terlalu sadis hingga kamu sakit?"

Ibu membuka pintu lemari hingga semua isinya terlihat ... Jangan tanyakan padaku apa yang ada di dalamnya, sekali kamu mengetahui itu kalian tidak akan bisa kembali dengan normal.

Nita dan Sany ... Mereka kembar dan tugas mereka bukan hanya sebagai maid, tetapi assassint yang diam-diam melindungiku.

Mereka akan selalu berada di sisiku, setiap saat.

Bahkan saat ini juga.

...

"Tuan muda, kenapa kamu sangat cantik?" Nita berdiri di belakangku dan berbicara.

"Nee-san, apa yang kamu katakan pada tuan muda? Dia tidak akan mengerti." Sany berdiri di samping Nita dan mengawasi Raia yang sedang membaca buku.

Raia selalu membaca buku di sela-sela ributnya keluarga ini.

Tempat tinggal ku saat ini adalah sebuah mansion, memiliki 5 lantai yang diisi furnitur-furnitur mewah.

Tapi menurutku ini adalah sebuah pemborosan, aku tidak tahu seberapa kaya ayah dan ibu sebenarnya tetapi aku jamin itu, mereka sebenarnya sangat kaya.

Mereka selalu mengatakan bahwa sebelum aku berusia 2 tahun, aku tidak diperbolehkan untuk keluar rumah dan menaiki lantai yang lain.

Aku merasa kesal karena terlalu terkekang tanpa alasan yang jelas.

Entah kenapa kedua orang tuaku membuat peraturan yang sangat ketat ini, dan aku sangat penasaran, tetapi ... Setiap aku berbicara, yang terdengar hanyalah seperti ini "wahaao douun gaoo."

Jangan tanyakan padaku apa artinya.

Lidah bayi memang payah, mungkin menunggu hingga 1 tahun lagi maka aku akan bisa berbicara sedikit lancar. Ya, sedikit lancar.

"Tuan muda, apa kamu bisa membaca?" Nita, bertanya dengan bodoh kepada bayi yang tidak bisa berbicara.

"Bodoh! Tentu saja tuan muda tidak bisa membaca!" Sany memukul kepala Nita yang ceria, hanya ditanggapi dengan "Tehe-pero!"

Tapi harus kuakui, aku memang tidak bisa membaca. Kata-kata yang ditulis disetiap buku yang dimiliki rumah ini menggunakan huruf yang aneh.

Itu tidak seperti huruf melainkan seperti sebuah simbol, dan alasan mengapa aku selalu membuka buku walau tidak bisa membaca adalah karena hal lainnya.

Ya, aku tertarik pada gambarnya.

Setiap halaman memiliki sebuah gambar ilustrasi baik benda maupun makhluk hidup. Tetapi setiap gambar memberiku sebuah perasaan bahwa itu hidup.

Really, Can I Sleep?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang